17. MARITAL STATUS

15.1K 2.3K 1.1K
                                    


"Jujur aja, Mbak, aku syok berat waktu teleponku diangkat Robin," ucap Fanya langsung membuka percakapan ketika mereka makan siang bersama.

"Aku juga syok, waktu Amanda bilang Mbak Sera ke kantor sama Robin." Yoshua menambahi.

Sera pusing menghadapi perubahan tidak terduga selama akhir pekan kemarin, dan pagi ini juga karena Robin memaksa berangkat bersama. "Iya, dia tinggal di apartemenku sekarang."

"Rujuk ya, Mbak?" tanya Lulu.

"Segampang itu?" Yoshua tak percaya.

"Aku nggak ngerti juga sih hubungan kami sekarang disebut apa." Sera memijit keningnya. "Rasanya mau marah, tapi aku yang salah... mau menyelesaikan semuanya, tapi saat mulai membicarakannya, nggak sampai pada pembahasan masalahnya dan Robin... ya begitu."

"Ya begitu?" Lulu bingung dengan penggunaan katanya.

Masayu mengangguk, "Hawanya tenang ya, Mbak?"

"Iya, aku pikir dia akan marah, setidaknya sekali saja berteriak atau apa... menyalahkan, menuntut sesuatu tapi dia tenang, tinggal seolah nggak ada masalah, bahkan masih melakukan hal-hal yang dulu kami lakukan waktu serumah juga."

Fanya terkesiap, "Hah? langsung bisa gitu mbak? tidur bareng juga?"

Yoshua menatap Fanya, "Fan!"

Sera geleng kepala, "Nggak, bukan soal tidur bersama, dia tidur di sofabed ruang nonton dan itulah, dia nggak protes walau keberatan, dia nggak suka pintu kamar dikunci tapi ya diam aja aku kunci pintunya... kami makan bareng, kalau aku masak dia yang cuci piringnya, waktu aku mau nonton televisi juga dia begitu aja kasih remotenya walau pertandingan lagi seru."

"Wow, aku iri, jujur aja," ungkap Masayu.

"Hah?" seru Lulu dan Fanya kompak.

"Pascal kalau udah soal Liverpool, walau aku manja-manja, dia nggak teralihkan."

Lulu menatap tak percaya, "Ih, bohong!"

"Sumpah, apalagi kalau di rumah Pasque, ada Zhao, Liverpool beneran cinta pertama."

"Coba sekali-kali pas dia nonton gitu kirim chat, sayang bikin gol di aku aja, boleh main tiga babak, tambah penalti," usul Fanya, membuat Yoshua langsung ngakak.

Lulu memandang bertanya pada Masayu, "Maksudnya gimana? emang hamil bisa main bo—"

"Ssstttt... nanti praktek sama abang Yoyo," sela Yoshua sambil membekap Lulu, dua detik kemudian mengaduh karena Lulu menggigitnya untuk melepaskan diri.

Masayu tertawa, "Liverpool nggak terkalahkan pokoknya," ucapnya dan beralih menatap Sera. "Terus, Robin cerita tentang hidupnya atau tanya soal hidup Mbak Sera nggak?"

Sera menggeleng, "Cuma sekilas garis besar aja, tapi aku cek di internet, dia memang punya nama sekarang, nggak sekadar karena gabung Lang and Partners aja."

"Selama ini ada perempuan yang digosipkan sama dia?" tanya Fanya.

"Kalau ada perempuan lain, nggak mungkin dia tinggal sama Mbak Sera," kata Masayu.

Sera juga mencari tahu dan mendapati di semua dokumen Robin, kolom marital statusnya selalu terisi menikah. Di semua foto resminya, Robin selalu mengenakan cincin kawin dan pada beberapa kutipan wawancaranya, setiap kali memenangkan kasus besar, Robin menyebut semua keberhasilan dan kesuksesan itu didedikasikan untuk istri. "Entah kenapa aku juga merasa tidak ada perempuan lain."

"Hebat juga, sepuluh tahun ditinggal masih baik-baik, bersedia tidur diluar kamar." Yoshua geleng-geleng kepala, "Sebulan nggak megang dada aja rasanya tremor tangan gue."

Office Mate (PUBLISHED by Karos Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang