"Siapa namanya tadi, Yo?" tanya Fanya berbisik-bisik saat mengikuti pria yang membopong Sera ke klinik. Ia kaget mendengar pria itu mengenalkan diri sebagai suami Sera.
"Robin Tarendra," jawab Yoshua, ia masih ling-lung, ini lebih mengejutkan dari saat mengetahui Pascal dan Masayu menikah.
"Namanya Robin, tapi bodynya mirip Batman versi Christian Bale, tampangnya sih Christian Grey versi lokal ya," ucap Fanya mengamati pundak lebar, punggung kokoh dan langkah yang tetap tegap meski membopong wanita tak sadarkan diri.
Yoshua menoleh Fanya dengan gelengan kepala, "Lo bisa ya, salah fokus saat begini."
"Gue nggak salah fokus, tapi begitu adanya, lo liat dong... sugar daddy materials," ucap Fanya kali ini tangannya terangkat, seolah mengusap punggung lebar Robin Tarendra.
"Hush! gila lo!" Yoshua mendelik pada Fanya.
"Gue kalau jadi mbak Sera juga akan langsung pingsan, Yo."
"Gue kalau jadi Robin Tarendra bakal ninggalin lo sih, mau pingsan, kejang-kejang juga."
Fanya tertawa, "Kampret!"
Masayu membuka pintu klinik lalu menyibak selimut agar Sera bisa segera dibaringkan. Dokter jaga langsung mengambil stetoskop, memeriksa detak jantung, beralih ke denyut nadi dan terakhir memeriksa bagian kepala Sera.
"Dia jatuh pingsan begitu saja setelah melihatnya," kata Masayu menatap pria yang berdiri di samping tempat tidur Sera.
"Serena memiliki anemia," ucap pria tersebut.
Fanya menggeleng, "Selain saat menstruasi, mbak Sera udah nggak bermasalah dengan anemia."
Dokter jaga mengangguk, "Jadi memar di pelipisnya karena jatuh dan penyebab pingsannya karena menatap Bapak..." dari ekspresi wajahnya, dokter jelas meminta keterangan lebih.
"Saya Robin Tarendra, Serena adalah istri saya." pria itu memperkenalkan diri
"Sejak kapan?" tanya Fanya dan memperjelasnya, "Sejak kapan Mbak Sera istrinya situ?"
"Akhir tahun nanti genap sebelas tahun kami menikah," jawab Robin.
Mustahil orang bisa berbohong dengan wajah seyakin itu dan terutama ditambah dengan tatapan lembut, berikut genggaman yang kemudian melingkupi telapak tangan Sera. Begitu natural, seakan mereka memang benar-benar pasangan, bukan dua orang asing yang baru dipertemukan.
"Siapa nama asli Serena yang kau tahu?" tanya Yoshua dan Masayu mengangguk setuju atas pertanyaan itu. Mereka sama-sama mengetahui bahwa Sera tidak lagi mencantumkan nama keluarganya pada dokumen resmi. Mereka tahu sedikit masalah keluarga Sera.
Robin menatap Yoshua, "Aku tidak akan menyebut nama yang tidak lagi digunakan, dia Serena Anayang Tarendra."
Fanya geleng kepala, "Kami tidak pernah mendengar mbak Sera menyebut nama itu, selama ini kami mengenalnya sebagai Serena Sera, atau Serena Anayang Tahir."
Robin menoleh Fanya, kali ini wajahnya didominasi raut muram, "Serena sudah bukan bagian dari mereka lagi."
"She's still dan mungkin mbak Sera yang bukan bagian darimu lagi," ucap Fanya.
Masayu mengangguk pada dua petugas keamanan di depan klinik, "Dan sampai kau membawa bukti yang sah sebagai suaminya, kami tidak bisa membiarkanmu berada di dekatnya."
"What?" Robin tampak terkejut saat dua orang petugas keamanan memasuki ruang klinik dan memaksanya keluar. "Aku benar-benar suaminya!"
"Buktikan itu," kata Masayu dengan nada tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Mate (PUBLISHED by Karos Publisher)
ChickLitSEBAGIAN CERITA TELAH DIHAPUS SEHUBUNGAN DENGAN KEPENTINGAN PENERBITAN [Bab 18 s.d. akhir] Office Mate (bekerja, bercerita, jatuh cinta) -- Fanya, Sera, Lulu dan Yoshua adalah para sekretaris yang bekerja untuk Pasque Techno, perusahaan penghasil pe...