KARMA || 02

4.1K 547 48
                                    

Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong.

Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Makasih❤️

**

Sunwoo keluar dari apartemen saat matahari belum sepenuhnya terbit, langit masih sedikit gelap. Sunwoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan lambat agar tidak cepat sampai di sekolah. Kalau sampai di sekolah pun belum tentu sekolahnya sudah buka.

Sunwoo menepikan mobilnya di area parkiran taman kota. Terlihat beberapa orang berlari pagi menghirup udara segar. Namun Sunwoo malah mencemarinya, ia membuka kaca mobil lalu mengambil sebatang rokok. Diapitnya rokok itu diantara bibirnya lalu mengambil pematik di saku celananya. Sunwoo menghisap rokok itu panjang dan mengeluarkan banyak asap dari mulutnya.

Untung wajah Sunwoo sedikit dewasa dan memakai Jaket, tidak akan ada yang sadar jika dirinya siswa menengah atas. Sunwoo menghabiskan rokoknya dengan cepat. Lalu menghisap rokoknya satu batang lagi.

Matahari mulai naik dan langit mulai terang. Sunwoo melirik jam tangannya, sudah pukul 06:40. Sunwoo segera mematikan ujung rokoknya lalu membuang puntung rokok pada tong sampah kecil yang berada di dalam mobilnya. Sunwoo menghidupkan mesim mobil lalu melanjukan mobilnya menuju sekolah.

**

Jeni sedari tadi memandang coklat yang ia belikan untuk Sunwoo sambil tersenyum. Jeni merobek satu sticky note lalu menuliskan catatan singkat untuk sang pujaan hati. Saat sedang menulis, Juyeon menginjak rem mendadak membuat note Jeni tercoret.

"Lo bisa bawa nyetir gak sih bang! Kecoret nih!" Bentak Jeni.

"Gue ngejar lampu hijau ternyata gak terkejar," sahut Juyeon dengan santai.

Jeni merobek sticky note baru, menulis notenya dari awal. Dan lagi-lagi Juyeon mendadak mengincak pedal gasnya dengan dalam membuat mobilnya sedikit terhentak, note Jeni kembali tercoret. Jeni menatap tajam sang abang. Yang ditatap malah ketawa-ketawa gak jelas.

"Lu sengaja kan bang?!" Bentak Jeni.

"Iya, habisnya gue benci makin hari lo makin bucin," ujar Juyeon.

"Gue juga gak mau begini tapi kalau diam juga lebih sakit. Yang penting berjuang dulu kan?" ujar Jeni sambil memberi senyuman palsu kepada Juyeon.

"Terserah pokoknya jaga diri jangan sampai jadi cewek murahan walaupun lo suka banget sama cowok itu!" ujar Juyeon sedikit membentak.

"Astaga bang Juyeon! Lo pikir gue murahan? Gue berusaha mendapatkan hati Sunwoo dengan cara baik-baik dan juga gue gak bakal melakukan hal lebih dari yang biasa gue lakukan sebelumnya," ujar Jeni.

"Karena lo bahas ciuman tadi gue jadi takut. Mana tau lo cewek nekat melakukan apa saja untuk dapetin Sunwoo," ujar Juyeon yang terus fokus pada jalanan tanpa menoleh pada Jeni.

"Yaampun bang. Lo pikir gue sehina itu? Lo abang kandung gue gak sih?!" Bentak Jeni yang kesal dituduh sembarangan oleh abangnya sendiri.

"Tandanya gue masih peduli sama lo, dek. Gue harap lo gak lama-lama bucin sama si buluk itu," sahut Juyeon.

"Buluk kepala lo bang!" Bentak Jeni sambil membuang muka, Jeni menatap keluar jendela dengan tatapan kesal.

Karena tidak bisa menulis note di mobil. Jeni berencana akan menulis notenya di sekolah saat berada di loker. Juyeon memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah lalu Jeni keluar tanpa pamit dan langsung pergi meninggalkan abangnya begitu saja.

"Ck, dasar bocil puber," desis Juyeon.

Jeni melihat-lihat mobil yang terpakir di parkiran sekolah. Namun belum terlihat mobil sedan Honda Civic ceper berwarna abu-abu. Jeni pun berlari cepat ke arah loker sekolah.

**

Sunwoo baru saja sampai di sekolah. Ia melepas jaketnya lalu meninggalkan jaket itu di mobil. Karena jaket itu sudah bau asap rokok, bahaya jika ketahuan oleh guru di sekolah jika Sunwoo merokok.

Sunwoo berjalan sambil memainkan kunci mobil yang ia masukan ke jarinya lalu memutar2 kunci itu sambil berjalan kearah loker.

"Pagi luk," sapa Sanha sambil merangkul Sunwoo.

"Pagi juga setan," balas Sunwoo dengan raut wajah dingin sambil menepis tangan Sanha dari bahunya.

"Hmm, sepertinya saya mencium bau rokok," ujar Sanha sambil ngendus-ngedus bahu Sunwoo.

"Emang habis merokok."

"Eh gila ntar ketahuan sama guru loh," Sanha mengeluarkan parfum dari tasnya. Lalu menyemprot parfum itu ke badan Sunwoo.

"Ngapain lo semprot2 gue!" Bentak Sunwoo sambil mundur selangkah menjauhi Sanha.

"Udah parfum gue harum kok, lo gak bakal nyesel," ujar Sanha sambil menepuk bahu Sunwoo. Sunwoo hanya diam, malas menanggapi Sanha.

Bomin dan Hyunjoon sudah duluan datang ke loker. Mereka sedang menyusun buku-buku mereka. Loker Sunwoo ditengah-tengah loker Bomin dan Hyunjoon sekarang mereka berdiri berderetan bertiga, sedangkan loker Sanha didepan loker mereka. Tepatnya jika posisi seperti ini, Sanha berada di belakang mereka.

Saat membuka loker, Sunwoo melihat sebungkus coklat dengan sticky note diatasnya. Tanpa melihat pesan pada note terlebih dahulu, Sunwoo langsung mengambil coklat itu dan melemparnya dengan kasar ke belakang.

Bomin, Hyunjoon, Sanha serentak menoleh ke sumber suara. Coklat itu terlempar pas di bawah kaki Sanha. Sanha langsung menunduk dan mengambil coklat itu.

"Gak bersyukur banget lu jadi orang, dikasih coklat malah dibuang," ujar Sanha.

"Gue kasih untuk lo bukan gue buang," jawab Sunwoo.

"Halah lo pikir gue gak lihat lo buang itu, ngeles banget," sahut Bomin dari samping Sunwoo.

"Rezeki pagi hari dikasih coklat," sahut Sanha sambil membuka bungkus coklat dan memakannya. Sanha melihat selembar sticky note yang berada di lantai.

'Coklat bisa menghilangkan stress dan membuat perasaan menjadi tenang. Jangan lupa bahagia -Jeni'

"Gangerti lagi gue cewek secantik Jeni lo sia-siain, Nunuu," ujar Sanha sambil geleng-geleng membaca sticky note dari Jeni.

"Cantik apanya pakai kacamata gitu. Bukan type gue," sahut Sunwoo.

"Jangan karena satu cewek pakai kacamata lo membenci semua cewek berkacamata sedunia," sahut Hyunjoon.

"Berhenti sok tahu hidup gue, Heo Hyunjoon." ujar Sunwoo lalu menabrak bahu Hyunjoon dan duluan pergi ke kelasnya.

"Bukan sok tau tapi emang gue tahu," gumam Hyunjoon sambil menggidikan bahunya.

**

Seseorang meninggalkan sticky note di loker Jeni.

'Gue gasuka makanan manis, gue lebih suka gorengan.'




















'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karma || Kim Sunwoo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang