KARMA || 15

3.2K 399 23
                                    

Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong.

Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Makasih❤️

**

Pukul 06:30 Jeni sudah siap dengan seragam sekolahnya. Biasanya jam segini Jeni dan Sunwoo sudah keluar rumah untuk pergi sekolah. Namun Sunwoo belum keluar dari kamarnya hingga detik ini. Jeni mengetuk pintu kamar Sunwoo beberapa kali.

"Sunwoo, ga sekolah?" Tanya Jeni. Tidak ada jawaban dari dalam.

"Sunwoo!!" Panggil Jeni sambil mengetuk pintu kamar Sunwoo. Sunwoo masih saja diam.

Jeni membuka pintu kamar Sunwoo, untung saja kamar Sunwoo tidak terkunci. Jeni melihat Sunwoo masih tidur di atas kasur masih berada dalam selimutnya. Jeni berjalan menghampiri Sunwoo lalu mencoba membangunkannya.

"Sunwoo.." Jeni menggoyang bahu Sunwoo. Hawa badan Sunwoo terasa panas. Jeni menyentuh dahi Sunwoo, dahinya juga panas.

"Sunwoo, kau sakit?" Tanya Jeni. Sunwoo ngangguk tanpa membuka matanya

"Bagaimana aku pergi sekolah, kau sakit dan tidak ada orang di rumah," ujar Jeni.

"Gapapa, aku sudah biasa sakit sendirian. Tinggal nunggu mati," sahut Sunwoo dengan suara parau.

"Jangan bicara sembarangan! Aku ganti baju dulu, aku tidak akan pergi sekolah," ujar Jeniz

"Pergi saja, aku tidak apa-apa," sahut Sunwoo.

"Diam di sini, aku ganti baju dulu." Jeni keluar dari kamar Sunwoo lalu mengganti bajunya dengan baju rumah.

Tak pula Jeni mengabari Hyunjin bahwa ia tidak bisa sekolah hari ini.

Jeni : Sayang, aku tidak sekolah hari ini. Aku kurang sehat.

Hyunjin : Kenapa? Rasanya kemaren kamu baik-baik saja.

Jeni : Aku juga tidak tahu, tapi badanku terasa panas sekarang.

Hyunjin : Baiklah, istirahatlah dengan benar dan jangan lupa makan. Cepat sembuh sayang.

Setelah mengganti pakaian dan menghubungi Hyunjin. Jeni membuat bubur untuk Sunwoo lalu membawanya ke kamar Sunwoo.

Jeni meletakan bubur buatannya di atas nakas bersama air putih di sampingnya. Jeni juga membawa obat penurun demam yang biasa ia stok di rumah.

"Gosok gigi sana, setelah itu aku suapi bubur," sahut Jeni.

"Pusing," lirih Sunwoo dengan suara serak.

"Sebentar." Jeni pergi mengambil ember kecil berisi air bersama sikat gigi dengan pasta gigi diatasnya.

"Di sini saja sikat gigi," sahut Jeni meletakan ember kecil di dekat Sunwoo dan memberinya sikat gigi.

"Kreatif banget," gumam Sunwoo, ia mengosok giginya di atas tempat tidur bersama ember dan sikat gigi yang Jeni bawakan.

"Saat aku sakit dan gak kuat berdiri, mama bawa ember kecil dan pasta gigi jadi aku bisa sikat gigi di atas tempat tidur seperti ini," sahut Jeni.

"Enak ya kamu, sakit masih ada mama yang memperhatikan. Aku tinggal sendiri di apartemen, kalau sakit aku sendirian tidur tanpa makan. Kalau makan harus beli dulu keluar apartemen, bangkit dari kasur aja susah apalagi beli makanan keluat apartemen," sahut Sunwoo.

"Pantas saja kau selalu murung, ternyata masalah hidupmu berat," sahut Jeni.

"Sampai sekarang pun masih berat," lirih Sunwoo dengan suara pelanz

Karma || Kim Sunwoo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang