Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong. Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Komen per paragraf yang bikin kamu terkesan🥰
**
Setelah upcara bendera, para guru rapat dan satu jam pelajaran kosong. Sunwoo dan teman-temannya habiskan waktu seperti biasa, menghabiskan jam kosong di kantin.
"Seminggu lagi kita ujian akhir, gak terasa ya," ujar Eric sambil menumpukan wajahnya dengan telapak tangan.
Bomin mengangguk menyahuti ucapan Eric, "udah dewasa ya kita. 3 bulan lagi jadi mahasiswa," ujar Bomin.
"Tapi tuh orang masih bocah," ujar Hyunjoon sambil menunjuk Sanha yang berjongkok sesang bermain dengan kucing yang lewat di kantin.
"Biasalah!" Bentak Sanha. Sanha memperhatian Sunwoo yang sedari tadi hanya diam sambil senyum-senyum sendiri.
"Ngapain lu senyam-senyum kek pengantin baru habis malam pertama," ujar Sanha yang kesal melihat Sunwoo senyam-senyum gak jelas.
Sunwoo mengeluarkan keahlian yang sudah lama ia pendam, menendang bokong Sanha layaknya menendang bola ke gawang. Sang pemilik bokong auto menjerit kesakitan.
"Anjeeer sakit!!!" Teriak Sanha.
"Sakit banget dah tuh, hahaha" ujar Bomin sambil menertawakan Sanha yang sedang mengelus bokongnya.
"Lo gak melakukan hal yang lo bilang ke gue waktu itu kan, Sunwoo?" Tanya Hyunjoon.
"Yang mana?" Tanya Sunwoo.
"S*x menghilangkan stress,"
"Oh bangsat satu ini mau gue tendang juga kayak si tiang!" Sunwoo menyiapkan kuda-kuda, tangannya berpose ala anak taekwondo.
"Tapi beneran loh senyum lo kek orang abis nganu," sahut Eric.
"Tau apa lo soal nganu? Emang pernah?" Tanya Sunwoo pada Eric.
"Gak sih, cuma ngelihat tampang dan ekspresi lo tadi kayak orang mesum," sahut Eric
"Emang iya gue habis itu," ujar Sunwoo tertawa ngakak sambil menepuk-nepuk tangannya sendiri.
Sanha, Bomin, Hyunjun, dan Eric auto mangap dengan mata yang melotot memandang Sunwoo.
"Serius? Sama siapa?" Tanya Bomin.
"Bichi naneun sollo~" Hyunjun Eric yang mengerti langsung gebukin Sunwoo sedangkan Sanha dan Bomin masih dengan ekspresi ngeblank.
"Apa? Gue kagak ngerti," ujar Sanha.
"Ni orang main sendiri!" Eric menunjuk Sunwoo yang sudah tersungkur di lantai.
"Main sendiri? Ahhh," akhirnya Bomin mengerti.
"Bangsat!" Sanha ikutan gebukin Sunwoo. Sunwoo duduk di lantai dengan kedua tangannya melindungi kepalanya, udah kayak digebukin beneran.
"Ehhhh kalian apain Sunwoo gue!" Teriak Jeni yang panik melihat Sunwoo digebukin Sanha saat ia lewat bersama Nancy dan Lia. Jeni menghampiri Sunwoo dan berjongkok di sampingnya.
"Sunwoo gue, kampret," ujar Eric sambil nyengir.
"Sayang, Sanha jahat!" Sunwoo menunjuk Sanha sambil memanyunkan bibirnya.
"Gausah sok imut!" Jeni menjambak rambut Sunwoo karena kesal dengan tingkah Sunwoo yang sok imut.
"Akhh sakit sayang!" Sunwoo mengusap kasar kepalanya bekas jambakan Jeni.
"Ngapain sih?" Tanya Jeni lagi.
"Gaada, urusan lelaki" sahut Bomin.
"Yaudah." Jeni beranjak dari tempatnya lalu pergi bersama Nancy dan Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma || Kim Sunwoo✔️
FanficSunwoo tidak membenci Jeni. Ia membenci semuanya kebetulan ada pada diri Jeni. Awalnya Sunwoo menyia-nyiakan Jeni yang menyukainya. Ia bahkan kasar dengan Jeni. Semuanya berubah saat perjodohan gila yang dilakukan orang tua mereka. Sunwoo mendapatka...