KARMA || 09

3.6K 462 54
                                    

Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong.

Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Makasih❤️

**

Jeni, Juyeon, dan kedua orang tuanya sedang makan malam bersama di meja makan. Mereka asik menghabiskan makan masing-masing sampai papa Jeni membuka suara.

"Jeni, tamat SMA kamu mau ngapain?" Tanya Donghae, ayahnya Jeni.

Jeni menggidikan bahunya, "Gak tahu pa, sebenarnya aku gak berminat kuliah. Nanti juga jadi ibu rumah tangga," sahut Jeni.

"Bilang aja kamu malas belajar kan," ujar Juyeon.

"Emang iya, kenapa?!" Jawab Jeni sambil menaikan dagunya berbicara dengan Juyeon.

"Rencana papa mau jodohin kamu," ujar Donghae. Jeni dan Juyeon langsung melotot terkejut.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Jeni heran dengan ucapan ayahnya barusan.

"Juyeon kuliah, dia sibuk kadang gak sempat pulang. Mama sama papa tahun baru nanti bakal pergi ke luar negeri mengurus perusahaan yang baru buka cabang di sana. Kami gak bakal tenang ninggalin kamu sendiri di rumah," ujar Donghae pada Jeni.

"I-iya tapi gak perlu jodohin aku juga pa. Atau titip aku ke paman Hyukjae aja," sahut Jeni.

"Apa bedanya goblok, paman Hyukjae juga sibuk. Anaknya cuma bang Hyunjae doang yang bahkan lebih sibuk dari abang," sahut Juyeon.

"Papa sama mama udah pikirkan ini jauh-jauh hari. Sejak masuk SMA Jeni gak ada kepikiran mau kuliah dimana, jurusan apa yang dia mau dan gak tahu mau ngapain setelah tamat SMA. Yaudah langsung nikah aja kalau gitu," ujar Yoona.

"Daripada kamu pacaran, zaman sekarang pacaran bahaya mending langsung nikah aja," kata Donghae.

Jeni mengigit garpu yang ia pegang. Kalau ayahnya yang meminta biasanya Jeni tidak bisa menolak. Tapi keinginan ayahnya kali ini tidak bisa Jeni putuskan dengan cepat karena menikah bukanlah hal spele. Menikah itu menyatukan sepasang manusia yang akan hidup bersama membangun sebuah keluarga.

Bagaimana mungkin Jeni menikah dengan pria yang belum ia kenal sebelumnya?

"Terserah kamu mau atau tidak, malam minggu kita makan malam sama keluarga cowok yang mau papa jodohin sama kamu," ujar Donghae.

"Jeni pikirkan dulu pa. Jeni ke kamar dulu." Jeni meninggalkan ruang makan dan disusul oleh Juyeon.

"Kira-kira Jeni mau gak ya pa?" Tanya Yoona.

"Jeni tidak pernah bisa menolak permintaanku, kau tahu itu kan," sahut Donghae.

"Tapi ini pernikahan. Bagaimana jika Jeni terpaksa dan menyalahkan kita nantinya jika pernikahannya tidak berjalan dengan lancar?" ujar Yoona.

"Aku hanya ingin melihat putriku menikah sebelum Tuhan mencabut nyawaku," sahut Donghae.

Yoona menghela nafas lalu memeluk Donghae dari samping. Ia tahu maksud suaminya itu baik, namun Yoona tetap tidak enak hati dengan putrinya. Yoona hanya menginginkan kebahagiaan untuk putrinya.

"Terserah papa saja. Papa yang paling tahu mana yang terbaik untuk Jeni," ujar Yoona.

**

"Dek, kamu yakin dengan perjodohan itu? Bagaimana dengan Hyunjin?" Tanya Juyeon duduk di tepi kasur Jeni.

Jeni menghela nafas kasar. "Itu yang aku pikirkan bang. Tapi tahu kan papa gimana, lunak-lunak maksa. Nanti kalau aku tolak sakitnya kambuh lagi, aku gak mau papa sakit lagi," ujar Jeni.

Karma || Kim Sunwoo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang