———Sejak kecil, felix termasuk orang yang susah berteman. Memulai percakapan sangat susah baginya, dan hasilnya, ia hanya memiliki sedikit teman.
Walaupun mereka tinggal di korea, keluarga felix sering pindah-pindah tempat tinggal. Selain karena pekerjaan, ini dilakukan supaya felix tidak menjadi anak yang terlalu pendiam. Namun sayangnya, felix lebih suka berteman sama orang yang itu itu saja, bisa diartikan dengan dirinya tidak ingin mencoba hal baru dan hanya ingin berada dizona nyaman.
Berbagai cara orang tuanya lakukan. Seperti, felix berada di Paris sekarang.
Felix dipaksa meraba tempat asing yang baru pertama kali ia injak. Bak bayi yang baru lahir, ia harus mengulang dari awal semuanya. Berkenalan dengan tempat tinggalnya yang baru, suasana yang baru, serta orang yang baru pula.
Masih ingat perkara felix yang memaksa berkenalan lebih jauh kepada changbin?
Beruntung, sangat beruntung ia bertemu changbin yang sudah menginjakkan kakinya dua tahun di kota menara eiffel ini.
Beruntung lagi karena changbin termasuk orang yang mudah berteman. Walaupun changbin terkesan ganas dan arogan dari luar, ia juga sangat terkenal akan title "if you know him well, he will treat you well too." di tongkrongannya.
Sejak hari itu, changbin dan felix sudah lumayan sering bertemu. Bahkan sekarang, changbin sedang berkunjung ke apartment felix hanya untuk bermain game.
"Kak changbin, hari ini kosong ga?"
"Kosong."
"Anterin yuk."
Changbin, tipikal laki-laki yang akan menghentikan aktivitasnya ketika seseorang mengajaknya berbicara.
"Kemana?"
"Kemana aja, gue kan baru dua mingguan di Paris. Banyak banget yang mau gue kunjungin."
Changbin menghidupkan ponselnya dan meng-klik ikon google maps.
"Kita ke Musèe du Louvre aja mau?"
"Naik apa?"
"Bus, nanti kalo udah nyampe statiun. Kita jalan lagi satu km lebih."
Felix menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal itu. Jarak satu kilometer cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki bagi seorang pemalas seperti felix. Ia sudah bisa membayangkan betapa lelahnya perjalanannya.
Menimbang-nimbang, apakah tetap pergi atau hanya diam diapartment bersama changbin dan beberapa games yang membosankan.
Sedangkan changbin, sudah bersiap-siap. Menggosok gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi felix, memakai syal felix yang cukup tebal, serta parfum yang baru saja felix beli kemaren.
"Ayo! Gue udah siap nih."
Felix berdecih.
Changbin nampak bersemangat.
"Gue udah lama engga ke museum. Sekitar setengah tahunan deh kayaknya."
"Hmm gajadi deh kak."
Raut gembira changbin luntur seketika.
"Felix, galucu."
"Capek tau jalan kakinya nanti."
Hampir saja changbin memaki felix.
"Engga."
"Ih capek tau, kak!"
"Nanti kalo lo capek gue gendong."
KAMU SEDANG MEMBACA
PARIS -Changlix ✔
Fanfiction"I thought we were match." "Who told you that we didn't macth? We are perfect, honey." hi, there! welcome to changlix. ©Fluffyseo, 2020. [HIGHEST RANK] #4 Changlix - 081020