ten, Eiffel Tower.

1.1K 274 24
                                    




———

 

Berhubung changbin sedang menikmati hari weekendnya begitu pula felix, mereka memutuskan untuk berkunjung ke icon utama kota Paris, yup Eiffel Tower.

Kali ini tidak ada lagi panas-panasan dijalan atau sempit-sempitan dibus. Mereka menggunakan mobil changbin untuk pergi kesana.

Pergi disiang hari, berharap bisa mendapatkan foto yang bagus. Salah besar, mereka lupa hari ini adalah weeekend. Yang mana Eiffel Tower sangat padat lebih dari biasanya.

Felix menghembuskan napasnya kasar sedari tadi, ia sudah terlanjur lapar untuk sekedar mengantre.

"Kak, gausah aja deh kesana. Gue udah laper banget asli."

Changbin yang tadinya fokus melirik kearah felix.

"Beneran? Tapi lo bilang mau masuk?"

"Kapan-kapan aja deh. Kayak besok mau pulang kekorea aja buru-buru."

Changbin memutar balikkan mobilnya dan berjalan kesamping kanan Eiffel Tower. Mencari restoran yang tidak terlalu ramai.

"Fel, mau makan apa?"

"Terserah."

Changbin memberhentikan mobilnya. Mengajak felix masuk kerestoran yang ia pilih tadi.

Selesai mereka makan, felix dan changbin yang tidak tau arah hanya memutar-mutar kawasan Eiffel Tower sampai sore menjelang.

Terlalu lelah seharian dimobil. Changbin memutuskan untuk memesan hotel didekat kawasan Eiffel Tower.

Tentu saja telinganya menerima omelan felix yang tiada habisnya. Mulai dari check in, sampai mereka masuk kedalam kamar hotel felix masih saja mengomel.

"Udah kali fel ngomelnya. Pusing nih."

"Iya lo juga apa-apain sih kak mesan hotel segala? Kita bisa pulang padahal?"

Sambil membuka jaket yang sedari tadi melekat ditubuhnya dilempar sembarang, changbin mengusap kepala felix. Berharap felix berhenti untuk mengomel.

"Jauhhh sayang. Lagian lo bisa bawa mobil gue tanya?"

Felix menggelengkan kepalanya.

"Tapi tetep aja. Ini namanya boros, seo changbin."

Changbin membaringkan tubuhnya diatas kasur dan melirik felix. Melambaikan tangannya, menyuruh felix untuk ikut berbaring disebelahnya. Felix yang masih kesal karena tingkah changbin yang diluar kepalanya ini hanya menurut dan membaringkan tubuhnya disamping changbin.

Pletak. Yang dipukul mengaduh.

"Sakit ah!"

"Dih marah."

Ingin sekali felix merobek wajah changbin.

"Fel, gue ajak lo kehotel bukan karena capek aja."

"Terus?"

Changbin berjalan mendekati pintu balkon hotel tersebut, dan membukanya. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PARIS -Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang