eleven, start of broken.

1.1K 254 12
                                    

 

_______





Tidak banyak yang berubah selain status sejak mereka menjalin kasih. Hanya saja semakin kesini felix semakin ketergantungan oleh changbin. Felix merasa changbin adalah segalanya.

Namun, satu bulan belakangan jadwal mereka semakin bertolak belakangan.  Changbin hanya punya waktu luang disiang hari, sedangkan felix hanya punya waktu luang dimalam hari.

Tak jarang kesalahpahaman datang mengunjungi mereka dalam waktu dua bulan ini.

"Kak, mau kemana? Perasaan hari ini kan libur?" Tanya felix yang sekarang sedang melihat changbin bersiap-siap.

"Fel, aku dipanggil anak-anak buat nongkrong." Jawab changbin sambil memasang lotion diseluruh tubuhnya.

"Oh terus lebih mentingin temen-temen, huh? Kakak jarang ada waktu luang gini kenapa ga dipake sama aku aja sih?"

"Maaf, nanti aku usaha pulang lebih cepat." Mengambil kunci mobil yang berada didekat pintu apartment.

"Terserah." Setelahnya changbin pergi meninggalkan felix diapartmentnya.

Iya, mereka memutuskan untuk tinggal diapartment changbin. Ini bukan berarti apartment felix ikut dijual, tidak. Bahkan barang-barang felix masih ada kok diapartmentnya.

Ini karena perintah changbin yang memintanya untuk tinggal bersama.

Beginilah hari-hari weekend felix sekarang, semenjak pacaran changbin lebih suka menghabiskan malam weekendnya dengan teman-temannya.

Felix mengambil ponsel yang tadi hanya tergeletak dilantai apartment. Menekan-nekan tombol angka dan menelpon seseorang.

"Ji, ikut ngumpul sama kak changbin?"

"Loh, gue aja gatau. Mungkin kak changbin ngumpul bareng kak chan dan hyunjin deh."

"Kosong ga lo?"

"Kosong. Kenapa? Minta temenin?"

"Iya, diapart kak changbin ya gue tunggu."

"Okey, lix."

Setelah panggilan telpon terputus, felix mulai membereskan apartment changbin yang terlihat tidak tertata rapi.

Felix tidak punya teman kecuali teman changbin. Bahkan teman changbin pun dibatasi untuk berteman dengan felix. Hanya jisung dan jeongin yang sekarang lagi pulang ke Korea.

Katakanlah felix dikekang. Jelas. Sangat jelas. Bahkan untuk berteman dengan seseorang dikampusnya pun felix tidak boleh.

Ponsel felix berbunyi, tertara nama jisung disana.

"Gue didepan lix. Bukain." Felix langsung membuka pintu apartment changbin.

Mempersilahkan jisung dengan dua kantong plastik berisikan snack masuk.

"Banyak banget lo beli?"

Jisung tidak menjawab, ia melangkah menuju meja dibagian dapur apartment tersebut.

Mengeluarkan snack-snack yang ia beli tadi dijalan sebelum ke apartment changbin. Ada beberapa snack kesukaan felix.

"Lix, gue tadi nanya sama kak chan dia ga pergi sama kak changbin. Malah dia lagi pacaran sama pacarnya."

"Loh, beneran?" Sambil mengunyah snack yang tadi jisung bawa.

Jisung mengangguk.

"Coba lo telpon hyunjin, siapa tau lagi sama hyunjin dia." Usul jisung.

"Tch, kayak boleh aja gue nelpon hyunjin." Walaupun hyunjin sudah punya pacar, changbin tetap tidak memperbolehkan felix untuk dekat dengannya.

Jisung menepuk dahinya pelan.

"Lupa gue." Diiringi tawa kecil dibelakangnya.

Jisung membuka layar ponselnya dan menekan nomer hyunjin yang memang sudah ia simpan.

"Yow, jin! Lo sama kak changbin?"

"Lah gue kan lagi sama anak-anak modelling? Ada kak minho juga disini."

"Lah iya, gue lupa anjir. Okey deh."

Felix mendengar percakapan hyunjin dan jisung tadi. Dirinya mendadak diam.

Jisung yang menyadarinya pun menepuk pelan pundak felix.

"Siapa tau dia sama anak agensi lainnya, lix."

Felix melihat jisung dan memaksakan senyumnya.

Banyak spekulasi-spekulasi aneh yang berjalan dikepalanya. Hubungan mereka masih terlalu muda. Rasa curiga serta cemburu menurut felix wajar sering berkunjung.

Selama jisung berada disana, felix selalu saja melihat jam. Sudah menunjukkan jam satu dini hari.

Jisung mengangkat telpon yang masuk ketelponnya.

"Ji lagi diapart kak changbin nemenin si felix, kak."

"Kakak jemput. Pulang ya, kakak kangen."

"Bentar."

Jisung menghampiri felix yang sedang melamun menatap layar ponselnya.

"Lix, kak minho mau jemput gue. Gimana dong?"

"Yaudah iyain aja ji. Kayaknya juga kak changbin udah mau pulang."

"Maaf ya gabisa nemenin lo lama."

"Heh ini udah makasih loh gue lo temenin. Sana bilang sama kak minho."

Jisung mengangguk dan melanjutkan berbicara dengan minho ditelponnya lagi.

Saat ini felix merasa tidak tenang, bahkan sedari tadi changbin belum memberikan kabar sedikitpun.

Ia mulai mengetik satu kalimat dan dikirimkannya ke changbin. Pesan berisi tentang menanyakan keberadaan changbin dan apa yang ia lakukan.

Karena bosan setelah kepergian jisung beberapa menit yang lalu. Felix mulai mencoba mengotak-atik laptop yang berisikan lagu-lagu yang changbin buat.

Tampilan pertama laptop itu adalah gambar langit dengan kertas origami pesawat yang sedang terbang. Ini kali pertama felix membuka laptop changbin tanpa sepengatuhan changbin.

Ia mengklik icon 'my file' disana, setelahnya bergerak menuju folder yang D. Felix sangka itu hanyalah folder berjudul D biasa seperti di laptop lainnya. Namun, ia sangat terkejut saat ternyata folder tersebut berisikan foto changbin dengan seorang wanita yang felix yakini itu bukan keluarganya.

Mengscroll foto itu kebawah dengan perlahan, felix akhirnya sadar bahwa wanita itu adalah mantan pacar changbin.

Ada sedikit rasa cemburu ketika felix melihat beberapa foto intim mereka, seperti mereka yang sedang berpelukan dimobil atau foto mereka sedang berciuman mesra. Changbin nampak bahagia difoto-foto itu.

Dan felix berhenti difoto terakhir yang ada difolder itu, yaitu ketika changbin mengambil selfie dengan keadaan changbin tanpa atasan begitupula dengan wanita itu.

Tidak felix sadari bahwa airmatanya mengalir tanpa permisi.

Felix memperbesar gambar wanita itu, guna melihat wajahnya dengan jelas.

"Gue pernah liat cewek ini deh. Dimana ya?"

Wajah wanita itu terlihat familiar oleh felix. Namun dirinya tidak bisa mengingatnya.

Felix semakin overthinking ditambah dengan changbinnya yang ternyata tidak pulang hari ini.





________

 


Halo, ini fluffyseo! Book ini mulai menampakkan jati dirinya, hehe. Jadi booknya ga fluffy2 banget guys sebenarnya😔 kayaknya beberapa  chapter lagi sekitar 4 atau 5 chapter lagi, book ini bakal tamat🥳 dimohon untuk selalu kasih apresiasi ya ke aku:"( karena itulah yang buat aku tetap semangat nulis:"( makasih ya buat yang selalu mampir dan beri jejak. I lovee youu, guyss💙💙❤❤


PARIS -Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang