thirteen, too far.

1.1K 237 4
                                    


______



Benar, changbin merasa sangat menyesal hari itu. Tapi hanya hari itu.

Felix meminta waktu 3 hari untuk menjernihkan pikirannya. Bodohnya changbin, ia tidak berusaha keras membujuk felix. Ia malah semakin menjadi-jadi. 

Selama 3 hari ini, changbin malah lebih rutin berkunjung ke club. Tentu saja, dengan mantan kekasih terindahnya.

Jangan kira felix diam saja. Tentu saja tidak, ia mengikuti gerak-gerik changbin selama 3 hari ini.

Hari pertama, changbin dengan wajah kusutnya pergi kerja dengan kemeja yang dilipat kesiku. Siangnya felix melihat changbin mengobrol didepan agensi dengan wanita itu. Nampak muka tak suka changbin saat mereka berbicara, tapi setelahnya mereka malah pergi bersama. Malamnya, changbin kembali pergi bersama wanita itu.

Hari kedua, changbin sudah sedikit lebih fresh. Bahkan ia tidak melihat kearah apartment felix seperti kemaren. Ia pergi kerja dan makan siang bersama lagi dengan wanita itu. Malamnya, felix terlalu lelah untuk mengikuti mereka. Tapi, jisung memberi tau kalau changbin berciuman dengan wanita itu di bar ketika jisung dan minho minum bersama. Minho bahkan sempat menghajar changbin dan berteriak rusuh di bar itu.

Hari ini, hari ketiga. Felix menetapkan pilihannya untuk mengunjungi changbin. Ia ingin kembali menarik changbin dari wanita itu.

Ting tong.

"Kak changbin?" Felix masuk.

Melihat kearah kamar mandi yang keran airnya sedang dihidupkan. Sepertinya changbin sedang mandi.

Tak lama, changbin keluar dari kamar mandi dengan handuk dipinggangnya. Changbin sedikit kaget ketika felix ada disana. Setelahnya, ia menghampiri felix dan memeluk felix sebentar.

"Felix, kakak kangen." Changbin menenggelamkan kepalanya diceruk leher felix.

Bohong jika felix tidak merindukan pacarnya. Ia tidak mengerti sekarang dengan perasaannya. Ada rasa senang ketika changbin memeluknya. Ada rasa sakit mengingat selama ditinggal, changbin bahkan tidak menyesali perbuatannya dan malah lanjut pergi keluar bersama wanita tersebut.

"Udah ya marahnya? Hari ini kita jalan aja mau?"

Felix hanya menganggukkan kepalanya. Setidaknya hari ini ia ingin membuat kenangan baik pada hubungannya.

Changbin bergegas memakai bajunya dan menelpon seseorang diagensinya, meminta izin cuti sehari.

Katakan kalau felix bodoh. Iya, dengan tingkah changbin yang mengutamakannya sekarang membuat felix menjadi luluh. Dia sangat jatuh cinta kepada changbin. Membuat ia buta akan dirinya yang baru saja dihianati kemaren.

Sekarang mereka sedang dimobil, dengan tangan felix yang bahkan tidak terlepas dari genggaman changbin. Changbin bernyanyi mengikuti lagu yang terputar dimobilnya.

"Mau kemana kak?" Tanya felix

"Kemana kamu mau nanti kakak anterin."

"Aku gamau kemana-mana. Beli bahan makanan aja biar kita masak dirumah."

Changbin mengikuti perintah felix. Mereka pergi berbelanja beberapa bahan masakan seperti beberapa jenis daging. Felix ingin memasak samgyeopsal hari ini.

Sesampainya diapartment changbin, felix mulai membersihkan daging-daging yang dibeli tadi dan menyiapkan bumbu-bumbunya. Changbin menyiapkan meja, menuangkan wine digelas mereka.

"Makanlah." Felix mengangguk ketika daging-daging tersebut sudah selesai dipanggang.

"Enak banget. Pinter banget sih pacar kakak." Puji changbin.

PARIS -Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang