Pagi...
Kalimat itu yang tertera di ponsel ku, Sebuah pesan masuk yang hanya kulihat tanpa ada gairah ingin membalasnya.
"nanti kan juga ketemu, yaudah deh nanti aja balasnya" Pikirku tak ingin ambil pusing.
Hari ini tanggal 15-april-2020
Aku menjadi murid baru di SMA HARAPAN BUNDA JAKARTA. Aku tidak ingin terlambat dihari pertamaku."sudah siap" Teriakku senang dan langsung turun ke bawah untuk makan bersama.
Oh iya aku lupa menperkenalkan siapa aku dan keluargaku.
Baiklah, akan ku perkenalkan.
Nama ku KHAIRA PUTRI ANGKASA, Ayah ku bernama ANGKASA dan ibu ku bernama sintya ardila yg telah di ubah menjadi SINTYA ANGKASA, Ada satu lagi mahluk yg super duper cuek, dan dingin kata orang-orang, dia saudara kandungku yang lebih tua dariku,ya dia kakak kandungku IQBAL PUTRA ANGKASA manusia yang beribu bahkan berjuta juta kedinginannya, Tapi bagi ku dia laki-laki yang cerewet dengan caranya, ntah lah biarkan kalian yg menilai.
Saat dimeja makan, Kami menikmati makanan yang sudah ibu dan bi iyah sediakan. Hanya untuk 4 orang saja.
Sekarang 4 tapi, 3 bulan lagi kami akan kedatangan nyawa baru, yaaa bener. ibuku sedang mengandung sudah 6 bulan aku, ayah dan kakak sangat bahagia karna itu yg kami harapkan.
"Aira sudah siap semua kan?" Tanya ibu.
"sudah dong bu" Jawabku semangat.
Ayah dan kak iqbal hanya menjadi pendengar yang baik tanpa ada niatan ingin ikut dalam pembicaran kami. Setelah siap aku pun segera berangkat.
"yah,bu Aira berangkat dulu ya, dan buat ayah jangan cape cape, jaga kesehatan"ucap ku sambil mencium tangan ibu dan ayah.
"heheh anak perempuan ayah cerewet sekali, yaudah sana berangkat" jawab ayah tersenyum bahagia.
Bahagia rasanya bisa melihat cinta pertama seorang anak perempuan terseyum. Sebentar kalian tidak mencari sosok dingin itu kah? ya kakak ku.
Baiklah akan ku beritahu dia, dia seorang mahasiswa di universitas Muhammaddiyah Bandung, Di bandung dia kos. katanya,dia tidak ingin pindah lagi di universitas Jakarta karna hanya beberapa bulan lagi dia menyelesaikan studinya jurusan hukum dan sekarang dia ada waktu untuk libur. dia sempatkan untuk bermain di Jakarta.
"Oh iya sama siapa berangkat" Tanya ayah.
"sama devan yah" Jawab ku.
"jadi sama dia" Tanya ibu yg di angguki ayah pertanda ayah setuju dengan pertanyaan ibu.
"iya jadi. Kalau di anter sama abang malu" Balas ku sambil melirik iqbal yg hanya memasang wajah sok ganteng.
"kalau sama devan kan enak dia ketua osis jadi pas masuk udah kek ada teman gitu hehe" Lanjut ku lagi.
Ayah dan ibu hanya tersenyum dan menganguk setuju. Tepat pada saat itu suara motor terdengar dan berhenti di depan rumah ku.
"yaudah yah,bu,bg. Airaaberangkat dulu assalamualaikum" jawab ku sambil menghampiri devan.
"waalaikumsalam"jawab mereka bersamaan.
"hati hati Aira Devan"tambah ibu lagi,aku dan devan hanya tersenyum.
"nih helm lu"ucap Devan.
"makasih aa Devan" Goda ku sambil mengambil helm nya.
"plis deh ini bukan Bandung" kesalnya.
"hahahah. Btw selamat pagi kembali Devan" Tawa ku sambil membalas pesan yg ia kirim tadi pagi.
dia devan. Yang mengirimkan sapaan hangat.
Devan hanya menganguk. Devan sudah paham bagaimana aku, Jadi dia tidak heran pesannya tidak balas.Kami pun segera berangkat.
"gimana jakarta ada yang beda ga?" tanya Devan.
"ga ada.! Sama-sama panas. Gerah sama macet" Jawab ku fakta.
"hahahaha" Devan menanggapi dengan tertawa.
Sementara di perjalanan akan ku cerita siapa devan dan mengapa aku pindah ke Jakarta.
****
Makasih banget udah mampir di cerita pertama ku semoga suka 💕
#masihbelajar
#dirumahaja
#salammanis
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Berdiri di atas jembatan Menatap langit dengan air mata yang terus mengalir. "Kenapa tuhan" Aira bertanya. Kata-kata yang tajam di lontarkan oleh orang-orang kala itu,masih berputar di pikiran nya, telinga nya tak mampu iy...