Kibum mengintip sosok yang baru saja membunyikan bel apartemennya sebelum memutuskan untuk membuka pintu. Tampak sosok Ryeowook yang tersenyum cerah dengan menenteng kopi dan cemilan di kedua tangannya.
"You can't get mad that the world doesn't go your way." Kibum mengucapkan kode rahasia mereka dengan nada datar yang disambut raut terkejut dari sosok di hadapannya.
"You don't need to. Just stop worrying about the little things."
Kibum membuka lebar pintu apartemennya mempersilakan Ryeowook masuk.
"Seriously, Kibum? Apa yang terjadi denganmu seminggu terakhir?" Ryeowook tak bisa menahan rasa penasarannya begitu mereka duduk di sofa ruang tengah.
"Buruk, wookie. Sangat buruk."
"Siapa lagi kali ini?"
"Hongkong, Beijing, agensi berkedok intelijen, El Pacho-"
"Apa? Kenapa koalisi Master Dragon merasa perlu menghubungimu sendiri-sendiri?" tanya Ryeowook heran.
Hongkong dan Beijing jelas berada dalam satu komando. El Pacho di Meksiko memang belum jelas memihak pada siapa, tapi jika mengingat riwayat perseteruan mereka dengan keluarga Tong sebelumnya mafia Amerika Latin itu jelas akan mengikuti koalisi Master Dragon tanpa bertanya.
"Entahlah. Tampaknya mereka yakin aku punya sesuatu yang dapat mereka gunakan untuk menyerang SJ Label, mungkin? Melihat bagaimana protektifnya kalian pada 'mantan anggota' sepertiku?"
Ryeowook menatap sosok di hadapannya dengan serius. "Segera bergabung kembali dengan kami, Kibum. Keamananmu akan semakin sering terancam jika tetap seperti ini. Bagaimana dengan NIS?"
Kibum menyugar rambutnya yang gondrong. "Aku meminta mereka berjaga di sekitar keluargaku. Kau tahu betapa menyebalkannya stalker amatiran yang mereka kirim? Belum lagi hacker yang mereka suruh untuk memantau pergerakanku."
Ryeowook mengernyit, "Itulah sebabnya kenapa kau mengaktifkan mode perlindungan? Kali ini hingga komunikasi satu arah?"
Sebagai mantan agen intelijen utama SJ Label, Kibum memasang perlindungan ekstra di apartemen miliknya. Jika ia mau, ia bisa mencegah pemantauan intelijen dalam bentuk apapun yang ingin menembus pintu apartemennya. Ada beberapa tingkat keamanan dalam sistem yang ia ciptakan, dan pembatasan komunikasi satu arah adalah tingkat tertinggi yang bisa ia gunakan.
Kibum mengangguk pasrah. Raut lelah jelas terlihat pada wajahnya. "Pesan-pesan teror yang mereka kirimkan sangat mengerikan, wookie. Aku bahkan tak merasa aman meski berada di kantorku seharian," ujar Kibum putus asa.
"Kau tidak punya jadwal publik? Dunia entertainment adalah perlindugan terbaik kita. Jika kau menghilang dari depan publik seperti ini, adalah hal mudah bagi mereka untuk melenyapkanmu!" Ryeowook tak bisa menahan rasa gemasnya pada sikap partner intelijennya satu ini.
Kibum hanya mendesah pasrah sambil memejamkan mata. "Aku tahu."
"Berhentilah sok idealis dan keras kepala. Segera bergabung kembali dengan kami." omel Ryeowook dengan nada sebal. Ia tak habis pikir apalagi yang dipertimbangkan Kibum hingga masih saja bersikukuh independen hingga saat ini.
"Dan menjadi budak intelijen SJ Label, seperti Kangin hyung dan Sungmin hyung?" Balas Kibum bercanda.
Mendengus tertawa, Ryeowook meminum kopi yang ia bawa. "Leluconmu tidak lucu, tahu. Aku yang kini menjadi 'budak intelijen' karena partner-ku satu-satunya meninggalkan organisasi tanpa alasan-"
Ryeowook urung melanjutkan perkataannya saat melihat tatapan maaf yang dilayangkan Kibum padanya. Ah, susahnya jadi orang berhati baik. Ujarnya sarkas dalam hati.
"Atau setidaknya bergabunglah secara resmi pada organisasi intelijen manapun! Kau ini hanya bisa membuat kami khawatir saja!" Ryeowook melanjutkan omelannya yang dijawab tawa kecil oleh Kibum.
"Ryeowook-ah. Terima kasih," ucap Kibum tulus.
"Kalian tak perlu melindungiku seperti ini jika mau. Toh, aku sama sekali tidak memiliki aset atau data berharga SJ Label lagi. Tapi kalian tetap menjagaku selama ini, dengan atau tanpa informasi yang kumiliki."
"Kau tetaplah saudara kami, Kibum. Terlepas dari keputusan apapun yang kau pilih. Lagipula, kau berada dalam situasi sulit ini juga karena kami, bukan?" sahut Ryeowook menenangkan.
"Sepertinya tujuan Master Dragon bukan hanya untuk menaklukkan keluarga Tong. Pergerakan mereka jelas mengincar posisi kepemimpinan Asia Timur. Mereka hanya memicu perang agar kita bereaksi, mengingat dengan mandat dari tetua kita tak bisa terang-terangan memihak siapa pun."
Menghela napas panjang, Ryeowook menyilangkan tangannya di belakang kepala. "Juga karena mereka tak bisa menyerang kita secara langsung. Aku heran, apa sih masalah Master Dragon dengan kita? Kenapa mereka selalu menganggap kita musuh?"
"Kekuasaan sangat penting di dunia shadow economy. Semakin besar pengaruh bisnis ini, semakin besar pula kekuasaan yang mereka dapatkan. Mungkin Master Dragon merasa seperti naga ompong karena tak berhasil memindahkan kepemimpinan Asia Timur ke tangannya sejak 15 tahun yang lalu?"
Ryeowook tertawa sumbang. "Naga tua satu itu tidak tahu risiko menghadapi tetua. Atau jangan-jangan ia sudah membuat rencana untuk menyusup dalam anggota dewan?"
"Bisa jadi."
Ryeowook melirik jam di tangannya. " Aku tidak bisa berlama-lama. Bisa kusambungkan servermu dengan drive-ku?"
Kibum mengangguk lalu menuntun Ryeowook menuju kantornya yang terletak di belakang rak buku.
"Wah, sinyal hanya bisa didapat di sini. Apa aku sudah bilang kalau apartemenmu menyeramkan, Kibum?" komentar Ryeowook sambil melangkah masuk.
"Tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi di sini tanpa izinku. Otoritatif itu memang menyeramkan."
Ryeowook menekan nomor Yesung yang terhubung pada ponsel khususnya.
"Yesung hyung, Kibum baik-baik saja. Setidaknya saat ini. Tolong beritahu Donghae untuk mengirimkan madman segera. NIS hanya mem-back up keluarganya. Baik. Terimakasih, Yesung hyung."Kibum memberikan akses servernya pada Ryeowook. Agen intelijen utama SJ Label itu menghubungkan server tersebut pada drive pribadi miliknya. Ia menambahkan kontak email dan teleponnya pada kontak darurat.
"Aku tambahkan kontak Heechul hyung dan Yesung hyung ya?"
Kibum hanya mengangguk setuju. Limabelas menit, semua koneksi yang dibutuhkan berhasil tersambung. Ryeowook segera pamit setelah semua urusannya selesai.
"Jaga dirimu. Segera kabari aku jika ada kabar penting."
"I Will."
Ryeowook baru akan memegang kenop pintu saat Kibum kembali memanggilnya.
"Ryeowook-ah. Waspadalah dengan teman duetmu."
Ryeowook menatap Kibum penasaran.
"Aku belum tahu jelas apa dan kenapa, hanya saja firasatku mengatakan kau perlu meningkatkan kewaspadaan. Itu saja."
Ryeowook tersenyum kecil mendengar peringatan Kibum barusan. Ia mengucapkan terima kasih lantas keluar dari apartemen Kibum.
Apa yang dimaksud Kibum barusan?
KAMU SEDANG MEMBACA
TOP SECRET
FanfictionBagaimana jika grup legendaris Hallyu Wave bernama Super Junior ternyata adalah sekumpulan mafia paling berpengaruh di Asia Timur? Berbanding terbalik dengan mafia lainnya yang memilih untuk menjauhkan diri dari sorotan publik, grup beranggotakan 1...