Heechul menatap langit Tokyo yang cerah dari balik jendela. Ia dan Sungmin sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Yamaguchi yang terletak di pinggiran kota Tokyo.
"Hyung, kau sudah tahu jika Yurii mengambil kontrak dari Master Dragon?" Sungmin bertanya padanya.
"Yurii Kharlistov si ahli bom itu?"
Sungmin menangguk sebagai jawaban. "Dia tidak tercatat dalam manifes manapun 24 jam terakhir. Hanya saat menerima kontrak di Hongkong dan Yurii seperti menghilang tanpa jejak. Yuki memastikan ia tidak terbang ke Korea maupun Indonesia."
"Berarti bisa jadi dia ada di kota ini."
"Oh iya, utusan Master Dragon juga telah sampai di markas The Bratva 10 jam yang lalu."
"Rusia terlibat? The Sociaty bahkan memilih netral. El Pacho juga mundur karena ultimatum tetua. Naga tua bedebah itu mau membuat perang dunia atau apa?" rutuk Heechul emosi.
"Asia Pasifik, hyung. Sepertinya mengambil tahta Super Junior di Asia Timur tidak cukup untuknya. Tapi ada yang aneh. Master Dragon diberitakan sakit keras. Hongkong sedang siaga satu sekarang."
Heechul berpikir sejenak. Dengan pertemuan sore ini antara keluarga Tong, Yamaguchi dan SJ Label, mereka jelas akan membentuk aliansi tiga keluarga untuk melawan koalisi Master Dragon. Tapi itu juga artinya membuat target si naga tua itu tak lagi berfokus pada Keluarga Tong saja, namun juga Yamaguchi dan SJ Label.
"Apa ada tanda-tanda eksekutor Master Dragon di Korea?"
"Sejauh ini tidak ada. Kau tentu sudah tahu jika Rui kembali terlihat, bukan? Siwon dan Kangin memenuhi undangannya sore ini. Entah apa mau bedebah satu itu," balas Sungmin muak.
"Apa kau tidak merasa aneh, Min? Koalisi mereka tidak terlihat solid dari luar. El Pacho menghubungi Kibum seminggu yang lalu, dan sekarang keluarga Wong mengajukan pertemuan dengan kita? Taktik macam apa ini?" sahut Heechul tak kalah sebal.
"Mereka bahkan mengutus Tuan Muda Lin untuk mengajukan kesepakatan dengan kita. Dasar naga tua tak beretika," umpat Sungmin lagi.
"Mereka membuat ilusi seakan-akan tidak terlibat dalam peperangan ini. Huh, kalau saja tidak memikirkan SJ Label, mungkin aku sudah terbang ke Hongkong pagi ini. Harus ada seseorang yang mengajari naga tua bedebah itu sopan santun."
Pawai umpatan mereka terhenti saat mobil yang mereka kendarai sampai di kediaman Yamaguchi. Hiro Yamaguchi menyambut mereka di depan rumah.
"Selamat datang Heechul, Sungmin. Kukira jadwal kalian terlalu padat hingga tidak bisa datang hari ini?"
Sungmin tertawa kecil menanggapi sindiran halus kepala keluarga Yamaguchi itu. "Aku kan rutin berkunjung dengan Yunho, Hiro-san. Kalau negosiator utama SJ Label di sampingku sih, jadwalnya memang padat merayap tahun ini."
Hiro Yamaguchi balas tertawa mendengar jawaban Sungmin. "Kalian baik-baik saja? Kudengar Tuan Muda Lin mengajukan kesepakatan atas nama koalisi Master Dragon. Apa yang mereka tawarkan?"
Hiro menuntun Heechul dan Sungmin untuk masuk ke ruang pertemuan.
"Hanya hasutan omong kosong, Hiro-san. Mereka bahkan mengirimkan Yihua pada Hangeng dan menawarkan kesempatan berkhianat," sahut Heechul muak.
"Aku masih tak habis pikir kenapa Master Dragon sangat berambisi berkuasa. Kalaupun ia berhasil mengambil tahta dari kalian, lalu apa? Paling lama ia hanya bisa bertahan tiga tahun ke depan sebelum perang perebutan tahta kembali terjadi karena penurunan kondisinya," ujar Hiro menanggapi.
"Entahlah. Harusnya kami tidak usah menerima mandat dari tetua dulu. 16 tahun menjadi pemimpin di Asia Timur, sepertinya tidak ada tahun yang tenang tanpa gangguan dan manipulasi Master Dragon. Hiro-san, apa Bujang sudah sampai?" tanya Heechul.
"Akashi sedang menjemputnya di bandara. Ia akan bergabung dengan kita dalam tigapuluh menit," jelas Hiro Yamaguchi.
Tak berapa lama, Hiro, Heechul dan Sungmin berdiri menyambut Si Babi Hutan a.k.a Bujang yang saat ini menjadi kepala keluarga Tong.
"Hiro-san, Hyungnim. Maaf aku datang terlambat. Ada yang harus kuselesaikan terlebih dahulu." ujar Bujang setelah memberi salam.
"Tidak masalah, Bujang. Syukurlah kau baik-baik saja." balas Hiro Yamaguchi lega.
"Kudengar kau sendiri yang menangkap sniper Rusia itu. Sungguh, Bujang? Video eksekusi yang disebar Yuki membuatku merinding." sahut Sungmin yang ditanggapi gelengan pelan oleh Bujang.
"Aku meringkusnya bersama Yuki dan Kiko, hyungnim. Bagaimana kabar Super Junior di Korea? Kondisi kalian baik-baik saja?" Bujang balik bertanya.
"Sejauh ini tidak ada hal serius. Mungkin koalisi Master Dragon masih berpikir ulang sebelum mencari masalah dengan kami." jawab Heechul.
"Hiro-san, maaf aku datang di waktu yang tidak tepat," ujar Bujang dengan nada bersalah. Sangat tidak menyenangkan memang mereka membahas strategi perang di ruang pertemuan, sedangkan sisi kediaman lain Yamaguchi sedang mempersiapkan pernikahan sore nanti.
"Tidak apa-apa, Bujang. Terkadang kita memang tidak bisa memilih waktu yang benar-benar baik. Apalagi dengan perkembangan situasi seperti ini."sahut Hiro yang diangguki Bujang khidmat.
"Kedatanganku di sini untuk mengajukan aliansi resmi kepada keluarga Yamaguchi dan Super Junior. Melihat perkembangan situasi terakhir, sepertinya kita harus segera membuat keputusan." Bujang menjelaskan tujuannya.
"Tentu saja, Bujang. Aku menyetujui aliansi ini. Kita perlu segera menghimpun kekuatan sebelum Master Dragon berbuat kerusakan yang lebih besar." jawab Hiro Yamaguchi.
"Kami selalu berada di sisi keluarga Tong sampai kapanpun, Bujang. Sebagai perwakilan Super Junior, aku menyetujui aliansi ini. Aku minta maaf jika Hongkong malah menyasar keluarga Tong alih-alih langsung menyerang kami. Kita semua tahu apa yang diinginkan naga tua bedebah satu itu." balas Heechul yang disambut sahutan tak setuju dari Salonga.
"Heechul! Berhenti mengumpat pada musuh. Itu tidak terhormat."
"Maaf, Tuan Salonga."
"Sejujurnya Hyungnim, aku akan langsung menuju Korea setelah pernikahan Sakura. Aku merasa tidak enak kalian harus bergegas ke Jepang karenaku," sahut Bujang enggan.
"Tidak perlu. Kau mendapatkan dukungan kami sepenuhnya. Hanya saja, karena posisi yang kami miliki, kami tidak bisa mendukung kalian secara total. Sebagai back up, mungkin? Siapa lagi yang perlu kita lobi?" tanya Heechul setelahnya.
"The Bratva, Hyungnim. Koalisi Master Dragon telah sampai di sana pagi ini. Tapi mereka belum mengambil keputusan."
"Hiro-san, apa menurutmu kita harus melibatkan The Bratva? Atau membatasinya agar konflik tidak meluas?" tanya Heechul pada Hiro meminta pertimbangan.
"Semua ini sudah dimulai oleh mereka, Heechul-kun, Kita tinggal mengikuti permainan mereka saja. Kalau Hongkong menginginkan perang ini melibatkan seluruh Asia Pasifik, kita harus mencari sekutu yang terkuat." Balas Hiro mantap.
"Baiklah. Aku akan mengutus Sungmin bersamamu untuk melobi The Bratva." putus Heechul yang disambut tatapan tajam dari Sungmin.
"Kau bisa bernegosiasi dengan mereka bersama Kaeda juga, Bujang-kun. Apa kau punya sesuatu yang bisa memenangkan hati mereka?" lanjut Hiro bertanya.
"Aku sudah mempersiapkan penawaran yang tidak akan bisa mereka tolak, Hiro-san." Bujang menangguk yakin.
"Baiklah. Kalian bisa berangkat besok pagi. Sekarang mari kita sudahi pembahasan perang ini. Ayako sudah menunggu kalian di halaman belakang," kata Hiro Yamaguchi menutup pertemuan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOP SECRET
FanfictionBagaimana jika grup legendaris Hallyu Wave bernama Super Junior ternyata adalah sekumpulan mafia paling berpengaruh di Asia Timur? Berbanding terbalik dengan mafia lainnya yang memilih untuk menjauhkan diri dari sorotan publik, grup beranggotakan 1...