Hangeng mengernyit saat melihat laporan data intelijen yang baru saja ia terima pagi ini. Sepuluh tahun lebih menjadi perwakilan SJ Label di China, ia tak pernah mengetahui informasi apapun mengenai Monster Entertainment. ME tak lebih dari sebuah agensi yang menaungi seorang musisi potensial yang berkarir di ranah internasional. Tapi data-data yang ada di tangannya memutar balikkan asumsinya selama ini.
Ia masih ingat betul sempat terlibat dalam proses pengecekan latar belakang bocah itu sebelum resmi memasuki struktural SJ Label. Nyaris tak ada jejaknya di China, Henry hanya lahir di negeri ini dan berpindah ke Kanada saat berumur tiga tahun. Hangeng sempat memeriksa ulang latar belakang keluarganya yang berasal dari Hongkong, tapi tak ada jejak apapun yang berkaitan dengan keluarga shadow economy lainnya. Apa ada yang terlewat dari radarnya dan Yesung? Atau bocah ini hanya ingin bermain-main saja?
Tapi Henry jelas tahu betul siapa yang ia hadapi. Berada dalam struktural SJ Label selama 8 tahun bukanlah hal remeh. Ia jelas tahu taktik yang tepat jika bermaksud ingin menghancurkan Super Junior dari dalam. Tapi masalahnya, bocah itu tidak memiliki alibi yang kuat untuk melakukan semua ini.
Pemikiran Hangeng terjeda oleh suara sekretarisnya lewat interkom yang memberitahu bahwa perwakilan Hongkong telah tiba. Menghela napas panjang, ia memberitahu sekretarisnya agar mempersilahkan masuk utusan tersebut. Pihak koalisi Master Dragon belum menyerah juga rupanya. Setelah diperingatkan tegas oleh Heechul beberapa hari yang lalu, kini utusan Master Dragon justru ingin menemuinya. Tentu saja pertemuan ini sudah disetujui para anggota Super Junior lainnya, kecuali Heechul yang memprotes keras perintah Leeteuk yang penasaran penawaran macam apa yang ingin ditawarkan koalisi Master Dragon pada mereka kali ini.
Hangeng refleks merutuk pelan saat melihat sosok Yihua memasuki ruangannya. Ah, harusnya ia tahu jika Master Dragon memang akan sengaja mengirimkan pelobi cantik itu ke hadapannya. Masa lalu terlarangnya memang tak mudah dilupakan banyak orang, termasuk naga tua bedebah satu itu.
"Selamat datang di kantorku, Yihua. Silahkan duduk." ujar Hangeng berbasa-basi.
Pelobi tingkat tinggi itu tampak mengedarkan pandangannya ke seisi kantor milik Hangeng yang berada di lantai tertinggi gedung perkantoran ini. Setelah puas mengamati, sosok itu lantas duduk di sofa yang terletak di depan meja kerja.
"Apa kabarmu, Ge? Kau tampak bahagia setelah pernikahanmu. Jahat sekali kau sama sekali tidak mengundangku."
Hangeng hanya tertawa kecil menanggapi protes mantan kekasihnya itu. "Mohon maaf, tapi kehidupan pribadiku tidak terhubung sama sekali dengan dunia shadow economy. Dan memang resepsi kami diadakan secara tertutup, hanya keluarga terdekat saja yang hadir."
Yihua hanya mengangguk mendengar penjelasan Hangeng barusan. Wanita itu tampak mengamatinya sejenak, sebelum memutuskan untuk menghentikan basa-basi reuni ala mantan yang telah lama berpisah.
"Kami ingin mengajukan penawaran kepada SJ Label. Jujur saja, Master Dragon sangat tidak berkenan atas keputusan sepihak negosiator utama kalian yang menutup jalur diskusi. Kami tidak akan mengemis dukungan kalian sampai kapan pun."
Hangeng mendengus mendengar penuturan pelobi cantik di depannya. "Kau ini sedang mengajukan penawaran atau memberikan ancaman, Yihua?" tanya Hangeng.
Sosok wanita di depannya tidak pernah berubah, selalu meledak-ledak dan to the point seperti biasanya. Memberikan tatapan tak tergoyahkan, wanita itu mengeluarkan sebuah amplop dari tasnya yang lalu ia letakkan di meja. Hangeng mengernyit sebentar sebelum mengambil amplop cokelat tersebut.
Senyum meremehkan muncul di sudut bibir Hangeng saat membaca penawaran yang ada di dalam amplop tersebut. "Kau bilang takkan mengemis dukungan kami sampai kapan pun? Lalu apa ini? Perjanjian pembagian harta rampasan perang?"
"Kami tahu, kalian selalu kesulitan menguasai pasar Asia Tenggara. Untuk yang satu ini, aku mengakui jika dominasi keluarga Tong terlalu kuat. Dibandingkan hanya mendapat persenan wajib seperti biasa, kalian bisa mengendalikan seluruh transaksi bisnis di Asia Tenggara sepenuhnya jika setuju bergabung dengan koalisi kami."
Hangeng berpikir sejenak. Riwayat perseteruan antara Super Junior dan koalisi Master Dragon sudah ada sejak lama. Ini bukanlah hal yang mengherankan mengingat seberapa kotornya pihak Hongkong, keluarga Lin dan keluarga Wong dalam mempertahankan dan meluaskan bisnis mereka. Beberapa serangan tak berdasar hingga manipulasi tingkat tinggi yang hampir menumbangkan bisnis SJ Label sudah pernah mereka alami. Super Junior tidak bisa bergabung begitu saja bersama koalisi Master Dragon dengan sederet riwayat perang mereka.
"Hangeng, bukankah kami lebih pantas meminang Super Junior? Lihatlah keluarga Tong yang arogan itu, mereka bahkan tak mengirimkan utusan penting pada kalian. Jangan-jangan, mereka tidak memperhitungkan eksistensi Super Junior sebagai pemimpin Shadow Economy di Asia Timur?"
Manipulatif, umpat Hangeng dalam hati. Pelobi cantik di hadapannya sudah memasang senyum seduktif dan tatapan menggoda miliknya. Menghela napas panjang, Hangeng tersenyum tipis sebelum menjawab penawaran omong kosong barusan.
"Dibandingkan transaksi Asia Tenggara, sepertinya bisnis keuangan kami akan lebih kuat jika dapat menguasai wilayah perbankan Hongkong, Macau dan Beijing lebih cepat."
Yihua bangkit dari duduknya lantas melangkah mendekat ke arah Hangeng. Wanita itu menunduk untuk mengelus rahangnya yang tegas lantas berbisik di telinganya dengan nada seduktif. "Atau kau bisa menguasai seluruh bisnis raksasa SJ Label di bawah kakimu sendirian, Ge."
Mendengus tertawa, Hangeng balas menarik dagu wanita itu hingga hanya berjarak beberapa senti di depan wajahnya. "Aku tidak akan pernah mengkhianati saudara-saudaraku, Yihua. Sampai kapan pun. Mengorbankan seluruh karirku di Korea saja aku bisa, apalagi hanya tawaran omong kosong dari kalian."
Yihua beralih duduk di lengan sofa yang ia tempati lantas mendesah penuh sesal, "Ah, sayang sekali. Kuharap kakak ipar berada di tempat yang aman, Ge?"
Hangeng mencekal tangan wanita itu dengan keras. "Jangan pernah membawa Celina dalam negosiasi kita," ancamnya dengan dingin.
"Ups, baiklah. Sepertinya percuma saja membujuk para negosiator SJ Label yang terkenal teguh. Aku harusnya tak membuang waktu untuk jauh-jauh datang ke sini."
Yihua beranjak meninggalkan sofa diikuti oleh Hangeng.
"Kau yakin tidak akan berubah pikiran, Ge?" tanya pelobi cantik itu sebelum membuka pintu.
"Kau jelas tahu aku adalah seseorang dengan pendirian tak tergoyahkan, Yihua."
Mantan kekasihnya itu tersenyum manis dan kembali mendekatinya. Yihua membisikkan sesuatu pada Hangeng terakhir kali sebelum berpamitan meninggalkan kantornya. Mendesah frustrasi, Hangeng terduduk di kursi kerjanya sepeninggal pelobi tingkat tinggi itu.
Yihua menyuruhnya berhati-hati pada informasi yang baru saja mereka terima. Tidakkah kau merasa ada yang janggal, Ge? pertanyaan Yihua yang ia bisikkan sebelum pergi tepat sekali menembus pikirannya atas kasus ME yang ia hadapi. Berbagai kemungkinan yang ada di benaknya terhampar begitu saja.
Bagaimana jika ME bukanlah penyerang utama, melainkan hanya pengalih fokus mereka saja? Apalagi fakta bahwa informasi ini mereka dapatkan dari organisasi mafia yang cukup tua di Jepang. Keluarga Yamaguchi bahkan tampak terkejut saat Kangin memvalidasi informasi ini. Ada yang mencurigakan dari pergerakan ME saat ini. Hangeng cukup yakin jika 'agensi musik' satu ini tidaklah berperan sebagai pion utama. Ada sesuatu yang lebih besar di baliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOP SECRET
FanfictionBagaimana jika grup legendaris Hallyu Wave bernama Super Junior ternyata adalah sekumpulan mafia paling berpengaruh di Asia Timur? Berbanding terbalik dengan mafia lainnya yang memilih untuk menjauhkan diri dari sorotan publik, grup beranggotakan 1...