Sungmin terbangun saat merasakan lengannya diguncang kuat.
"Yang, ponsel kamu bunyi tuh dari tadi," keluh Saeun, istrinya yang membuat Sungmin terbangun. Meraba nakas di samping tempat tidur, ia mengangkat telepon tanpa melihat nama kontak.
"Sungmin-ah. Kau masih di Kyoto? Lusa ikut denganku ke pernikahan Sakura. Siwon tidak bisa karena harus mengurusi bisnis keluarganya."
Siapa lagi yang akan memerintahnya dengan santai dan semena-mena seperti ini kalau bukan Heechul hyung. Negosiator utama SJ Label itu selalu saja melimpahkan tugas padanya di detik-detik terakhir. Walau untuk yang satu ini sebenarnya memang tugasnya dari awal.
"Jika situasi tidak memburuk, beri aku cuti seminggu lagi, hyung." ujar Sungmin yang disambut tawa remeh Heechul.
"Kau sudah lupa pada sniper Rusia yang dikirim Hongkong untuk Si Babi Hutan? Master Dragon mulai beraksi terang-terangan. Bahkan mungkin, salah satu anak buahnya sudah bersiap di Jepang sekarang," sahut Heechul memperingati.
Menarik napas panjang, sekarang ia benar-benar terjaga sepenuhnya. "Baiklah, besok aku akan berangkat ke Tokyo. Kita bertemu di safehouse?"
Telepon ditutup setelah Heechul mewanti-wanti Sungmin untuk lebih berhati-hati. Heechul bahkan sudah meminta Akashi, kepala madman Yamaguchi mengirimkan pengawalan ekstra untuk mereka.
Sungmin kembali menutup matanya sejenak. Ia bukannya tidak tahu situasi saat ini seperti apa. Ia hanya merasa muak dan belum siap menghadapi perang yang sama seperti enam tahun lalu. Sejak kedatangannya ke Jepang kemarin, ia berusaha mengabaikan segala macam kekacauan yang terjadi. Tapi ia justru semakin gelisah dan penasaran dengan dinamika dan tensi peperangan yang terus menegang.
Apa kali ini Master Dragon benar-benar akan 'mengambil alih tahta' yang diberikan pada Super Junior? Kalau iya, kenapa naga tua bedebah satu itu malah menyasar Keluarga Tong dan membuat segalanya berlarut-larut seperti ini? Apa ME juga terkait dengan perang ini atau tidak?
"Kamu jadi ke pernikahan bungsu keluarga Yamaguchi lusa?" pertanyaan yang dilayangkan istrinya membuat Sungmin teralih dari pikirannya.
Sungmin mengangguk mengiyakan. "Maaf aku tidak bisa menepati janji berlibur denganmu seminggu penuh." ujarnya dengan rasa bersalah.
Saeun mengelus dagunya pelan dan menatap matanya lembut. "Tidak apa-apa. Sepertinya situasi memburuk?"
Berdebas lelah, Sungmin memilih menarik istrinya dalam pelukan. "Sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari keadaan enam tahun lalu."
Keheningan terbentang di antara sepasang suami istri itu. Sungmin mengelus rambut istrinya pelan, mencoba mengusir rasa khawatir dan gundah yang tiba-tiba saja menyergapnya. Tak ada yang tahu jika di balik semua gemerlap yang Super Junior dapatkan pada era Mamacita, ada peperangan antar keluarga yang mengancam nyawa setiap personil inti SJ Label.
Publik mungkin melihat tahun itu sebagai Golden Era kedua Super Junior, tapi di dunia Shadow Economy, itu adalah peperangan terberat yang mereka alami. Manipulasi bisnis tingkat tinggi dilancarkan oleh Beijing dan Macau tidak hanya pada perusahaan milik SJ Label saja, mereka juga ikut menyerang perusahaan-perusahaan keluarga anggota Super Junior. Termasuk perusahaan keluarga Choi milik Siwon dan perusahaan keuangan yang dimiliki ayah Sungmin.
Berbagai bentuk teror juga diarahkan pada member dan orang-orang terdekat mereka. Syukurlah waktu itu anggota Super Junior memiliki jadwal publik lumayan padat, sehingga menyulitkan para eksekutor untuk bertindak di luar batas.
Saat itu, hanya Tauke Besar keluarga Tong dan Hiro Yamaguchi yang ada di pihak mereka. Tetua menolak terlibat, Master Dragon berpura-pura netral padahal ikut mendukung serangan dua koalisi dekatnya itu. Menghabiskan waktu dan tenaga selama tiga bulan penuh, Super Junior berhasil membalikkan keadaan. Bahkan membuat perusahaan keuangan milik keluarga Wong dan keluarga Lin berada di bawah kaki mereka.
Baru saja mereka bernapas lega, Tuan Muda Lin dan Rui kembali meneror dengan cara yang paling kotor. Kedua bedebah itu menculik dan menyekap Jiwon serta Saeun di luar Seoul demi sebuah kesepakatan bisnis. Membuat Siwon dan Sungmin naik darah dan memburu mereka ke penjuru manapun. Mengingat peristiwa buruk itu lagi, kembali membuat Sungmin merasa takut.
Mencium rambut Saeun pelan, Sungmin menelusupkan wajahnya ke lekukan leher istrinya. "Kamu stay di safehouse aja nanti. Nggak perlu ikut, akan kusampaikan kadomu untuk Sakura. Tenang saja, aku tidak berminat melirik Ayumi lagi. You're my love and eternity," gumamnya sedikit meracau.
Melihat kecemasan di sorot mata suaminya, Saeun menangkup wajah Sungmin lembut. "I'll be alright. Kamu nggak usah khawatir."
Sungmin mengambil tangan istrinya dan menciumnya pelan. "Maaf sudah membuatmu terjebak dalam semua kerumitan ini."
Ia sungguh menyesal telah membuat wanita yang ia cintai berada dalam bahaya berulangkali. Setelah kasus penculikan itu, Sungmin bergegas melamar kekasihnya agar ia bisa selalu aman disisinya. Ia tidak lagi peduli dengan penolakan publik yang terkejut akan berita pernikahannya yang mendadak. Baginya, keselamatan orang yang ia kasihi adalah yang utama.
"Yang, masih pagi. Jangan gloomy gitu dong. Kita masih punya dua hari sebelum kamu berangkat tugas, kan?" ujar Saeun mencoba menghibur suaminya.
Sungmin tampak berpikir sejenak lantas memasang raut menggoda khas dirinya. "Kalau begitu, give me my morning kiss."
Mengulum senyum, Sungmin menarik istrinya dalam ciuman dalam. Apapun yang terjadi di luar sana bisa menunggu, ia hanya ingin menenggelamkan diri sejenak dalam kehangatan yang ditawarkan kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOP SECRET
FanfictionBagaimana jika grup legendaris Hallyu Wave bernama Super Junior ternyata adalah sekumpulan mafia paling berpengaruh di Asia Timur? Berbanding terbalik dengan mafia lainnya yang memilih untuk menjauhkan diri dari sorotan publik, grup beranggotakan 1...