My Boyfriends is A Fairy - Season 1 "Elementalists Universe"

This is Love Story

Reformasi Indonesia, 1998......

Author POV,

Tahun terus berganti kemajuan di alam bumi sudah mulai step by step maju. Saat ini adalah tahun 1998 ekonomi di Indonesia mulai tidak stabil. Demo besar-besaran mulai terjadi dan banyak para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi untuk pelengseran presiden yang menjabat saat itu. Tragedi mulai bertambah saat sore hari yang kelam itu. Banyak sekali dari tim mahasiswa Universitas Indonesia yang menjadi korban baik yang tewas dan luka-luka.

Nichollas masih membantu semua mahasiswa yang mengalami luka dan sebagainya untuk penyembuhan saat tragedi ini. Sahabat Nichollas, Iqbal dan mantan pacarnya Ridha memutuskan untuk mengajak Nichollas untuk kembali ke Fairy Topia mengingat kondisi Negara sedang tidak stabil saat ini. Nichollas masih enggan untuk meninggalkan mahasiswa dan korban lainnya yang masih dia ingin tolong dan bantu. Nichollas masih berfikir, karena portal sihir di Indonesia hanya ada di mansion rumah miliknya.

Apabila Nichollas memutuskan untuk tinggal maka kedua sahabatnya tidak dapat kembali ke Fairy Topia dan ada kemungkinan asal usul mereka akan terungkap disituasi seperti ini. "Nick kita harus balik ke Fairy Topia, gak ada waktu lagi Nick." Iqbal berteriak ke Nichollas diluar ruang perawatan medis sambil bersembunyi. "Gue gak bisa meninggalkan mereka gitu aja bal, nanti mereka ada yang ga selamat bagaimana ?." Nichollas kesal dan juga khawatir dengan situasi ini. "Nick tolong dengerin aku, kalau kamu tetep kekeh disini kita semua gak bisa balik dan identitas kita terbongkar Nick aku mohon sama kamu please, balik Nick situasi disini lagi gak stabil dan kita bisa balik lagi kesini setelah situasi sudah mereda Nick aku janji." Ridha memohon pada mantan pacarnya itu.

Nichollas akhirnya menurut apa yang Iqbal dan Ridha bilang. "Oke maafin aku semuanya, ayo kita pergi dari sini." Nichollas, Iqbal, dan Ridha mulai mengeluarkan sayap mereka untuk terbang ke Rumah mansion Nichollas. Saat Nichollas mau terbang ada mahasiswa Nichollas dari Fakultas Kedokteran yang terluka. "Tolong siapapun, hhhkkk ahhhkhh." Mahasiswa itu berteriak kesakitan akibat terkena peluru dan gas air mata dia juga pendarahan cukup banyak. Nichollas melihat itu dia tidak tega dan kembali ke ruang rawat. "Kalian berdua duluan, aku janji akan nyusul beri waktu aku sebentar kalian tunggu di mansion aja dan jaga ketat area itu." Nichollas berteriak ke Iqbal dan Ridha.

"Oke Nick, kita tunggu cepetan yaa." Kata Ridha dan Iqbal yang kembali terbang. Nichollas menghampiri mahasiswa yang tergeletak itu dan menggendongnya ke tempat tidur pasien. "Professor, tolong saya ya." Kata Mahasiswa itu. "Iya saya akan bantu kamu, kamu tenang yaa." Nichollas memulai pemeriksaan dan mengobati mahasiswa itu semaksimal mungkin dan menambahkan beberapa obat dari alam lain yang mampu menyembuhkan luka pendarahan dan sebagainya. Mahasiswa itu pun berhasil selamat berkat Nichollas. "Sudah selesai yaa, kamu Hyde kan anak FK yaudah umm kamu Istirahat yaa saya tinggal dulu." Nichollas meletakkan alat medis yang digunakannya dan pamit ke Hyde mahasiswa Kedokteran yang pertama kali ditolong olehnya.

Hyde memegang tangan Nichollas erat, Nichollas bingung. "Professor, terima kasih banyak yaa atas pertolongannya saya akan ingat Professor seumur hidup saya nanti, terima kasih prof." Kata Hyde sang mahasiswa. "Umm iya sama-sama, saya harus pergi yaa Hyde ada urusan yang lain." Nichollas senyum dan pergi menuju ke alam Fairy Topia untuk pulang dan menetap hingga bumi kembali pulih dengan sepenuhnya.

ShimmerVale, Fairy Topia........

Nichollas telah berhasil pulang dengan Iqbal dan Ridha. Mereka melaporkan hasil selama di Bumi. Setelah laporan semua diselesaikan untuk diterapkan. Ridha dan Iqbal kembali ke tempat mereka tinggal. Ridha kembali ke Water Kingdom of The Southern Water Tribe di alam Elementalists dan Iqbal kembali ke Glos Gangeles Fairy Topia sebelum kembali ke Kuil Udara Timur di Alam Elementalists. "Makasih ya Nick, kita pamit dulu dahhh." Iqbal dan Ridha pamit untuk pulang.