Celebration Party 1

8 0 0
                                    

Nichollas POV,

Hari sudah pagi aku melihat Verrel belum bangun, tapi hey ekor Verrel sudah hilang. Aku memutuskan untuk menormalkan suhu ruangan dan melepas cincin yang Verrel pakai. Aku melepaskan cincin itu dari jari nya yang besar dan putih itu. Aku berhasil melepaskan cincin itu, namun aku melihat ke Verrel astaga dia tanpa benang sehelai pun alias full naked. Aku mengagumi tubuh yang sangat proporsional itu.

Aku horny dan gugup melihat itu semua pasti Verrel belum memakai bajunya saat mandi kemarin. Hal itu menjelaskan semuanya. Aku mencoba membangunkan Verrel pelan. "Rel, umm beb bangun dehh ekor kamu udah hilang tapi kamu sekarang full naked uhh umm seksi banget." Aku mengelus pipi Verrel pelan sambil berbisik untuk membangunkan pangeran yang lagi tertidur dengan manis itu.

Verrel akhirnya membuka matanya dan bangun untuk mengumpulkan nyawa nya dia. "Hoaamm hmm iya kak aku udah bangun, eh iya kaki aku udah balik lagi umm dasar kamu yaa mesum baru bangun jugaa kalau mau nyoba tubuh aku yaudah kak boleh aja." Kata Verrel mengizinkan aku. "Ahh ummm aku bingung, dan kan ada kelas kamu pagi ini sama kuis juga." Sial aku gugup dan bingung untuk pertama kalinya dihadapan Verrel. Verrel hanya mulai melihatku sambil tersenyum nakal dan menaikkan alis nya yang unik itu sial.

"Ciee gugup, kamu gak bisa nunda kelas jadi nanti siang ? Hmm please aku mau berdua sama kamu dulu kak yaa, kamu pilih aku atau kuis hmm ?." Verrel kini bertanya kepadaku.

Aku bingung sebenarnya mau jawab apa karena keduanya lebih penting jelas saja. "Umm pilih dua-dua nya sih, tapi berhubung kamu resek dan minta yaudah oke aku turutin dehh puas kan kamu Verrel Hyde sayang dengan NIM FK010451815A ?." Aku menuruti apa yang Verrel inginkan ini. "Iya puas dong beb makasih yaa love you dehh, dan dasar hapal NIM aku sial kamu." Ledek Verrel padaku. Aku langsung memainkan perlakuan sensual ku pada Verrel. Verrel mendesah kenikmatan sekarang.

Aku beralih ke bagian bawah Verrel seperti yang dia lakukan malam tadi padaku. "Ohh hmm ya kak terus dikit lagi aku keluar." Verrel mulai meracau kenikmatan, tak lama dia pun keluar cairannya didalam mulutku. Aku kini membenarkan posisi Verrel. Aku mau mencoba anal Verrel. "Kalau sakit bilang ya rel." Aku mengambil lube dan mengoleskannya di milikku dan lubang Verrel. Aku mulai memasukkan junior ku ke Verrel. "Ahh oh my god kak, kok perih yaa kayak aku pas lagi boker." Verrel menggelinjang dan meringis.

Aku menenangkannya dengan cara mengelus nipple nya yang pink itu dan mencium bibirnya. "Relax dan hold sebentar yaa, aku akan coba buat kamu nikmat." Kataku. Aku mulai memainkan milikku perlahan namun pasti. Aku akhirnya menemukan titik kenikmatan Verrel. Enak sekali rasanya dijepit oleh dua pantat seksi milik Verrel ini. "Ahh ya kak ohh terus kak, udah enak gak perih lagi." Verrel mendesah kenikmatan sekarang. "Mmh ahh ya rel ohh aku juga enak, butt kamu memang terbaik ohh aku bentar lagi keluar dan jangan lakukan ini sama orang lain inget." Aku mengingatkan Verrel.

Verrel mengangguk paham. "Ahh ohh iya kak mmmhh aku gini cuma sama kamu ajaa tenang mmhh ya kak aku juga mau keluar lagi nihh." Verrel memahami perkataan ku sambil mendesah kenikmatan. Aku dan Verrel akhirnya keluar bersamaan. Ahh pagi ini sungguh nikmat sekali. Aku kini berciuman lagi dengan mesra bersama Verrel. Verrel juga menciumku dan membuat kiss mark. Aku juga cium tubuh Verrel yang lain lagi. Sial wangi Verrel enak sekali seperti baby scent aku suka. Apa dia belum pubertas secara sempurna ya, bodo amat yang penting aku bisa menjadi milik dia.

"Ahhhh, woahhhh." Suara teriakan

Aku kaget tiba-tiba Ardista dan Rafi datang ke kamar dan berteriak pasti mereka berdua kaget melihatku dan Verrel. "Awwwhhhh." Verrel juga kini berteriak. "Ahhh berisik wehh." Aku kini juga kesal dan berteriak. "Kalian berdua oh my god, ohh shit man." Rafi bingung. "Wahh maaf kita ganggu, ayo raf kita keluar maaf ya Nick, rel kita tunggu 2 jam lagi dehh hehe." Dista menarik Rafi keluar. "Tapi dista, aku kepo sama Nick dia bobolin Verrel berapa ronde." Rafi kepo dasar. "Baru satu raf sana gihh bentar lagi gue udahan." Aku menyuruh Rafi keluar.

My Boyfriends is A Fairy - Season 1 "Elementalists Universe"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang