Shimmervale Light of Love

11 0 0
                                    

Nichollas POV,

Aku sudah meminta Farhan untuk menyiapkan penyambutan Verrel yang akan dinobatkan sebagai raja baru di sana. "Gimana han ? Berkas, pesta, dan sambutan udah siap kan ?." Aku mau memastikan lagi ke Farhan apakah dia sebagai duta besar sudah melakukan tugasnya dengan baik atau belum. "Udah Nick tenang ajaa, ada Andre juga nihh disini dia bantuin gua." Jawab Farhan yang lagi bucin dengan Andre. Aku meledek Farhan. "Dasar bucin, yaudah makasih yaa." Aku menutup pembicaraan ku dengan Farhan.

Aku menemui Verrel yang aku rasa sudah selesai mata kuliah genetika kedokterannya. Aku menunggu di depan ruang kelasnya. Dosen yang mengajar senyum-senyum padaku dia sudah tau kalau aku pasti akan menemui Verrel. Tak lama Verrel pun keluar. "Ehh kak, udah lama nungguin aku ya ?." Tanya Verrel, aku hanya menggelengkan kepalaku. "Tidak aku baru aja nyampe, yaudah yuk rel kita berangkat." Aku mengajak Verrel ke area rooftop. Aku berniat memberikan kalung itu terlebih dahulu padanya.

Verrel terlihat bingung kenapa aku mengajaknya ke arah rooftop. "Lohh kak, kita gak jadi ke Shimmervale ? Katanya mau kesana ?." Verrel bertanya lagi dengan ekspresi bingungnya. Aku pun langsung menjawabnya. "Sebelum kita pergi aku mau kasih sesuatu ke kamu rel, ini dia." Aku memperlihatkan kalung guardians warna merah yang akan aku berikan ke Verrel. Ekspresi Verrel berubah menjadi kaget.

"Astaga kalung itu, yang waktu itu aku bisa ngeluarin api kak." Verrel tampak kaget dengan kejadian yang waktu dia iseng nyoba kalung itu sembarangan. Alias pas dia berubah jadi mermaid.

"Iya ini kalung Guardians buat kamu rel, aku pakein kamu yaa." Aku memakaikan kalung itu ke Verrel.

Verrel masih agak takut kelihatannya. Aku hanya tersenyum saja. "Kak, aku takut keluar api lagi kayak waktu itu." Verrel memeluk aku. "Tenang sayang, kamu santai dan jangan panik biar elemen kamu terkendali yaa bersikap biasa ajaa oke." Kataku sambil melepas pelukan Verrel. Tak lama sayap muncul di tubuh Verrel, Verrel mulai terbang dan dia masih ragu-ragu dengan sayapnya. "Kak aku terbang, ehh ehh." Verrel tidak seimbang.

Aku membantu Verrel, aku memuncul kan sayapku dan terbang didekatnya. "Selamat Verrel sayang, kamu sekarang seorang Fairy oke aku bantu kamu belajar terbang." Aku memegang tangan Verrel dan terbang dengan cepat kecepatannya. Verrel kaget dan berteriak. "Wahhhhh kak kecepetan, aku jantungan nanti." Verrel ketakutan dan aku tertawa saja. "Hehe iya maaf ya sayang, aku juga punya kekuatan Fast Flying jadi cepet dehh oke, ikutin yaa lean right, fly right, ke kiri pun sama dan sejajarin kaki kalau mau maju umm gampangnya anggep aja kamu pesawat rel kamu yang gerakin sesuka hati kamu, and sayap kamu akan mengikuti arahan kamu dengan sendirinya." Aku memberikan tips dan cara untuk terbang ke Verrel.

Verrel menelan ludah gugup. "Oke kak aku coba yaa." Verrel mencoba terbang sendiri. Verrel tipe orang yang cepat belajar tidak heran dia selalu dapat nilai yang bagus. Begitupun dengan terbang, dia baru aku kasih tips langsung bisa menerapkan dan bahkan dia sekarang juga cepat terbangnya dasar huu. "Kak aku bisa, wah ayo susul aku slowpokes." Sialan dia minta aku water smack untung udah jadi suami. "Ohh ngajak balapan, watch this." Aku terbang dengan kecepatan angin sekitar 250 km/jam. Verrel tidak bisa menyaingi aku, kecepatan dia hanya sekitar 100 km/jam.

"Ahh kak iya dehh aku kalah, tungguin kak cepet banget gila huhh." Verrel terlihat kecapekan. Aku tertawa bangga.

"Iya aku udahan kok sayang, lagian resek sihh kamu huu hehe." Aku memeluk dan mencium suami ku yang resek dan aku sayang itu.

"Mmhh kak, hehe ehh kita udah dimana ini demi apa kita udah sampe jogja dalam setengah jam kurang." Verrel bingung melihat kita berdua di Jogja padahal tadi masih di Tangerang.

Aku juga heran karena keasikan balapan terbang cepat, aku tidak habis pikir bisa terbang sejauh ini. "Anjirr iya rel, kita di Jogja maaf yaa hehe." Aku minta maaf ke Verrel. "Iyaa yaudah ayuk kak berangkat." Ajak Verrel lagi, aku lupa mengetes elemen Verrel. "Bentar rel, coba kamu keluarin api dalam diri kamu keluar gak ?." Verrel mencoba dan keluar api dari tangannya. "Wahh bisa kak, dan gak segila waktu itu api nya." Verrel senang dan dia menembak burung yang lewat dengan bola api nya. "Verrel aishh kasian burungnya hoyy, aduhh btw coba kamu bisa manipulasi cahaya matahari ini gak ?." Aku kembali untuk mengarahkan kemampuan yang dimiliki Verrel.

My Boyfriends is A Fairy - Season 1 "Elementalists Universe"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang