Cancun Meksiko, 16 Mei 2019
"Cleo,Sebasta cepat kemari! Atau Daddy kalian akan melahap habis es krimnya!." suara cempreng yang khas tersebut menyebar ke penjuru rumah hingga sampai di bibir pantai,terdengar sangat keras di telinga kedua bocah lelaki yang umurnya terpaut 2 tahun.
Kedua bocah lelaki itu berpandangan,kemudian kompak menggeleng. Mereka tidak mau es krimnya dihabiskan. Maka dengan kecepatan kilat,mereka berdua berlari beriringan menuju rumah mereka.Rumah mewah dengan konsep yang modern,namun terkesan minimalis itu berdiri di dekat pantai indah kota Cancun Meksiko,kota yang terkenal akan keindahan pantai nya.
Kedua bocah itu segera menuju halaman belakang rumah,dimana sudah ada 2 orang dewasa yang menunggu mereka. Dua orang dewasa berbeda surai,yang satu hitam kelam,dan satunya lagi biru kelabu.
"Jangan habiskan es krim kami Daddy." ujar salah seorang bocah yang lebih tua dengan surai hitam sekelam malam dengan bola mata caramel yang bercahaya.
"Benar Daddy..." ucap anak yang lebih muda dengan surai biru kelabu dan mata caramel yang sama seperti kakaknya.
Orang yang dipanggil Daddy tersebut tertawa renyah,senang sekali rasanya menggoda kedua putranya. Dia kemudian berjongkok menyamakan tinggi nya denga dua putra kecilnya,kemudian mengusap surai mereka berdua penuh sayang.
"Tidak akan Daddy habiskan,Daddy bisa sakit perut jika menghabiskan semua es krim nya." ujarnya dengan senyum hangat yang terpancar.
Seketika raut wajah kedua bocah itu kembali riang,terlihat sekali bahwa mereka bahagia.
"Cleo,Sebasta.. Cuci kaki dulu sana. Astaga.. Lihatlah kaki kalian penuh dengan pasir,jangan masuk rumah dengan kaki kotor itu,sana cepat cuci kakinya." ujar orang dewasa yang satunya lagi.
"Iya iya Ma..." ucap bocah yang lebih tua,Sebasta.
Sebasta kemudian berlalu menuju kran air yang terletak di dekat kursi taman,diikuti adik nya Cleo yang menyusul dibelakang.
Orang yang dipanggil Mama itu tersenyum kecil,dirinya kemudian segera mengambil duduk disalah satu kursi disana. Dia adalah seorang pemuda cantik dengan perawakan bak model papan atas. Rambut nya biru kelabu dengan iris biru sekelam lautan. Bulu matanya lentik dan memiliki senyum yang menawan. Dia juga merupakan pria istimewa karena dianugerahi kandungan didalam tubuhnya. Yah,bisa dibilang kedua bocah itu lahir dari rahimnya,spesial bukan?.
"Kita harus pergi ke mall Sebastian,baju anak-anak sudah banyak yang kekecilan." ujar pria cantik tersebut pada pria dewasa berambut kelam yang mejabat menjadi suaminya,Sebastian.
Sebastian yang sedang mengerjakan tugas kantornya pun melirik sekilas ke arah istrinya. Kemudian mengangguk mengiyakan.
"Besok kita berangkat,tapi sebelum itu,aku mau meminta hadiahku dulu." ujarnya meletakkan laptop di sebelah duduknya.
Sebastian beranjak dari sana kemudian memeluk istrinya dari belakang,dia menghirup bau khas sang istri dalam-dalam. Benar-benar sangat memabukkan dan menenangkan. Tangan Sebastian pun kian nakal menjamah pantat seksi sang istri hingga-
"Daddy,berhenti bertingkah mesum pada Mama. Atau Cleo yang akan tidur dengan Mama nanti." seruan nyaring dari seorang bocah manis terdengar tepat di belakang Sebastian.
Dengan gerakan patah-patah,Sebastian menoleh kebelakang,dan mendapati putra bungsunya tengah menatapnya garang dengan tangan yang terkepal bersiap memukul.
"Iya iya,Daddy akan diam. Hentikan tatapanmu Cleo~." ujar Sebastian memelas.
Bukannya apa,tapi anak bungsunya ini jika sudah bertindak,sangat bahaya sekali. Pernah dulu saat ia mencium istrinya didepan Cleo,anak itu benar-benar menyuruhnya tidur bersama si sulung Sebasta,dan melarangnya tidur dengan sang Mama selama satu bulan penuh. Kan Sebastian tidak mau lagi merasakan penderitaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return Of Phantomive [END]
FanfictionSetelah menghilangnya Earl yang lalu. Kini setelah 50 tahun,Phantomive kembali mengangkat namanya kembali,dan mulai menghidupkan namanya sebagai salah satu keluarga bangsawan dunia bawah. Menjadi penguasa bangsawan dunia bawah,dan mengukir sejarah b...