Anjing Penjaga

4.8K 528 57
                                    

"Sebass.. Dari mana kau dapatkan kucing ini?? Manis sekalii" Albert memeluk kucing itu sembari menciuminya berkali-kali.

Tiba-tiba....

"Bersikap sopan lah kepada orang yang lebih tua Albert,dasar!"

"HHHEEEEHHH!!"

"T-TANAKAA-SAN?!?!" ujar Albert dan Sebastian bersamaan.

Perubahan Tanaka dari seekor kucing tanpa aba-aba membuat kedua iblis berparas rupawan itu menjadi terkejut bukan main. Tanaka menatap kedua iblis muda tersebut dengan senyum tipis,sembari menepuk-nepuk bajunya yang sedikit berdebu.

"Haahh.. Sudah lama sekali sejak boochan meninggalkan manor ini. 50 tahun rupanya" ucapnya kemudian menarik nafas dalam-dalam dan mulai meregangkan tubuhnya.

"Jadi anda selama ini menunggui manor ini? Sebagai ku-cing?" ucapan Albert sedikit terputus ketika menyebut kata kucing barusan.

Tanaka meliriknya sekilas,"Yaahh.. Aku tidak pernah pergi dari manor ini,sekalipun manor ini ditinggalkan pemiliknya. Lagi pula aku tidak ada niat kembali ke dunia iblis,usia ku semakin tua,aku sudah hidup sangat-sangat lama lebih dari 10000 tahun. Tenagaku tidak sebesar kalian lagi,karena itulah,aku lebih senang disini,mengawasi manor ini,memastikan tidak ada yang merusak ataupun mencuri barang berharga dari manor ini". Tanaka menunjukkan senyum ramahnya.

"Aku juga sangat senang Tuan besar dan Tuan Muda kembali lagi. Aku akan membantu kalian mengurus rumah ini"

"Tentu Tanaka-san"
.
.
.
.
.
.
.
Ciel berjalan sendirian di taman bunga yang ada di samping manornya. Hamparan bunga mawar  terlihat menawan dipandang mata. Segar dan cantik,tidak terlihat sama sekali bahwa manor ini  pernah ditinggalkan dulunya. Kupu-kupu berterbangan menghisap serbuk sari sebagai makanan. Sangat sedap dipandang mata.

Ciel memetik salah satu mawar kuning yang ada disana. Dirinya kemudian teringat akan Elizabeth tunangannya atau untuk sekarang mungkin mantan tunangannya,apakah dia masih hidup atau tidak,usianya sekarang mungkin 64 tahun. Dan pasti sudah punya keturunan.

Apa yang akan dilakukan Elizabeth jika tau ia kembali kesini. Jika memang Elizabeth masih hidup,apakah dia akan datang ke manor ini? Memikirkan itu,Ciel jadi penasaran sendiri bagaimana wujud Elizabeth sekarang.

"Hahh.. Sudahlah tidak penting juga. Dia manusia bisa menua,tidak sepertiku yang masih awet muda" Ciel bergumam sendiri,kemudian menjatuhkan mawar itu sembarangan.

Dia kemudian kembali masuk kedalam manor. Dengan seringai tipis pada wajah tampannya 'dasar orang-orang bodoh,tidak pernah berubah sama sekali'.

"Boochan Tuan Besar memanggil Anda di ruanganya" Sebastian sudah menunggu didepan pintu manor.

Ciel melirik kebelakang sekilas.

"Bereskan. Pastikan jangan berisik" Ciel berjalan kedepan dan berhenti tepan disamping Sebastian.

"Dan jangan kotori wilayah ini"

"Yes my lord" Sebastian membungkuk hormat,kemudian berlalu menjalankan perintah tuan muda nya.

Ciel membuka pintu kerja Ayahnya pelan. Langkahnya tegap,garis wajahnya yang indah sejak lahir semakin menawan seiring bertambahnya usia. Tatapan matanya yang dingin membuat siapapun yang melihatnya merasa iri dan enggan sekaligus. Postur tubuhnya yang pas menambah kesan rupawan yang sudah dibawanya sejak pertama kali ia dilahirkan.

Ia duduk di kursi yang sudah disiapkan di ruang kerja Vincent.

Earl Phantomive itu tidak jauh berbeda dengan anak semata wayangnya. Usianya yang tak lagi muda ternyata bukan halangan sama sekali,tubuhnya yang masih tegap dan segar,garis wajah yang menawan dengan segala keindahannya,mata hitam sekelam malam yang terlihat memukau siapapun yang melihatnya.

The Return Of Phantomive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang