Mawar Kuning

4.2K 550 25
                                    

Srak.. Srak..

Suara gesekan tirai yang ada di kamar mewah dengan nuansa biru putih yang elegan terlihat memenuhi ruangan. Perlahan namun pasti,cahaya mentari mulai masuk melalui jendela kaca yang sudah terbebas sempurna dari tirai yang menyelimutinya.

Sepasang bola mata mulai bergerak tidak nyaman karena cahaya yang menyilaukan. Dia mulai menggeliat sebelum kedua matanya terbuka sempurna.

"Good Morning boochan" Sang butler tampan memberi ucapan selamat pagi pada sang tuan muda,sembari berjalan menuju troli berisi seperangkat alat pembuat teh.

Sang tuan muda hanya bergumam sekilas.

"Teh hari ini adalah  teh Sencha yang di impor langsung dari negara sakura Jepang. Teh ini diproduksi dengan baik melalui proses pengukusan dan penggulungan yang steril sehingga menciptakan teh yang berkualitas baik" ujarnya dengan diiringi suara kucuran air ke dalam cangkir motif tersebut.

Sebastian kemudian menyerehkan segelas teh tersebut kepada sang tuan muda, "Jadwal anda hari ini adalah,menyambut kedatangan Lady Elisabeth Midford beserta anak bungsu nya" tangannya sibuk melepas kemeja tidur milik tuan mudanya.

"Jadi dia sudah tau aku kembali?" Ciel menatap teh hangat yang baru saja diminumnya dengan rasa hambar.

"Ya tuan muda,semenjak gelar kebangsawanan Phantomive kembali,beliau sudah mengetahui nya" setelah selesai,ia kemudian beranjak membereskan tempat tidur tuan mudanya.

"Yahh.. Kalau begitu persiapkan semuanya,aku akan menyambutnya" setelah itu Ciel beranjak menuju kamar mandi yang ada di ruangannya.
.
.
.
.
.
Suara deru mobil yang memasuki kawasan manor mewah Phantomive terlihat gagah dan menawan. Mobil mewah itu terparkir rapi di depan pintu masuk manor.

Sang supir membantu membukakan pintu untuk tuannya. Hingga terlihat sepasang kaki kecil turun dari mobil tersebut.

Seorang anak lelaki berumur 7 tahun dengan setelan rapi turun dari mobil. Rambutnya berwarna kuning pucat,dengan mata cacao terang yang bersinar diterpa cahaya matahari. Kulitnya putih tanpa goresan sedikitpun,bibirnya menyunggingkan senyum.

Tak lama seorang wanita dewasa berumur 60 tahunan keluar dari mobil,wajahnya masih terlihat awet muda. Rambutnya pirang digerai,kulitnya putih bersih seperti porselen,tidak ada goresan sedikit pun.

"Selamat datang di mansion Phantomive Lady Elisabeth Midford dan...." ujar Ciel menggantung kemudian menunduk dan menatap anak kecil tadi.

"George.. George Alexander Midford" ujar anak tersebut bersemangat.

"Ahh.. Dan tuan muda George Alexander Midford,selamat datang.. Silahkan masuk,anggap saja rumah sendiri"

Mereka bertiga kemudian masuk kedalam manor mewah tersebut. Tatananya tidak berubah sama sekali batin Elisabeth,kepala nya sibuk memandangi sekitar.

Tak jauh berbeda dengan bocah kecil tadi,dia juga terlihat sibuk menolehkan kepalanya kesana kemari,teratarik dengan tatanan rumah ini.

"Ada seseorang yang ingin aku pertemukan denganmu"

Elisabeth menangguk kecil,dia dan anak bungsu nya berjalan dibelakang sang tuan rumah. Ketika mereka tiba di ruang tamu,Elisabeth terpaku dengan apa yang ada didepannya.

Dia membeku di tempat,matanya membulat tidak percaya akan apa yang dilihatnya. Matanya berkaca-kaca,dia tidak mampu berkata-kata,lihatlah didepannya,sosok paman yang dari dulu dirindukannya,sedang duduk dengan senyum di wajahnya,terlihat sehat tanpa luka sedikitpun.

The Return Of Phantomive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang