21

906 60 26
                                    

Sekedar mengingatkan disini nanti akan ada kejadian yang tidak terduga, dan akan membuat kalian menebak-nebak apa yang terjadi

Siapkan hati kalian, setelah part ini akan ada kejadian yang tidak bisa kalian tebak

Hari ini tiba, hari dimana Galang akan bertemu dengan keluarga besarnya. Galang sedikit kecewa karena Gavin tidak bisa kesini, mau gimana lagi Gavin sendiri punya misi dari kedua orangtuanya.

Kafe milik Galang dan Gavin sudah dibooking oleh mereka untuk mengungkapkan semua kini

"Kamu mengumpulkan kami untuk apa Van, ada masalah?" tanya Sang Bunda yaitu Ny. Richard.

"Aku mau tunjukkan seseorang, yang sangat kalian rindukan. Aku tahu kalian membenci orang ini, tapi ini sudah terlalu lama," ucap Revan, tak lama muncullah seseorang yang sangat mirip dengan Revan.

"Rivan." Semua orang terpaku, sudah 17 tahun mereka tak bertemu dengan Revan, orang yang di usir oleh keluarga Richard.

"Rivan," ucap Ny. Richard langsung memeluk putra ketiganya itu.

"Bunda," ucap Rivan memeluk erat sang Bunda, meskipun ia kecewa kepada kedua orangtuanya atas kejadian beberapa tahun yang lalu, tetapi ia sudah melupakan hal itu.

"Ayah," ucap Rivan ketika melihat wajah Tn. Richard. Ketika Rivan ingin menyalimi tangan ayah nya. Tn. Richard menepisnya.

"17 tahun, kamu masih ingat bahwa kamu masih punya kami?" Tn. Richard emosi menatap wajah putranya.

"Ayah," lirih Rivan melihat wajah sang Ayah, Ayah selalu mendidiknya dengan keras dan disiplin dari kecil.

"Maafin Aku Ayah, maafin aku telah meninggalkan kalian selama 16 tahun ..." Rivan menghentikan ucapannya ketika ada yang memotong perkataan nya.

"Dad, Gavin ..." tiba-tiba Galang muncul diikuti Gina, terlihat mata Gina yang sembab.

Rivan langsung melepaskan pelukan dari Ayahnya, dari nada putra bungsunya membuat ia cemas.

Rivan dan semua orang menatap kedua orang itu, "Ada apa?" tanya Rivan khawatir, perasaannya tidak enak.

"Mobil Gavin jatuh ke jurang."

Prang.
iPhone milik Rivan jatuh dari genggamannya, putra sulungnya. Gina pingsan untung ada Rendi yang sigap langsung menangkap tubuh Gina.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa? Kemarin dia baik-baik saja," ucap Rivan mencoba tenang, ia tahu kalau putranya sedang rapuh.

"Ada yang menyabotase rem mobilnya Dad, Aku sudah menyuruh semua tangan kananku untuk mencari Gavin. Galang bawa Mommy dulu, Dad selesaikan masalah ini dulu. Biarkan Aku yang urus ini untuk sementara," ucap Azkia tiba-tiba muncul dan ia juga sedang mengotak-atik tab nya.

Galang mengangguk dan ia membawa Mommy nya masuk ke ruangannya.

"Siapa Gavin? Dan kenapa setelah sekian lama Lo kembali?" tanya Rendi sinis. Rivan menatap Kakak tertuanya dengan tajam.

"Gavin adalah Putra pertamaku, dia ada di Singapore. Saya ada urusan," ucap Rivan tadinya ia mau berdamai dengan masa lalu nya. Tetapi kejadian ini sama sekali gak terduga.

Revan ingin mencegah kembarannya, tetapi ia harus membiarkannya. Karena keponakannya sedang dalam bahaya.

"Rivan mempunyai anak kembar, namanya Gavin dan Galang. Yang cowok tadi adalah Galang, dan yang cewek itu kekasihnya. Putri bungsu dari Ara dan Zevan, Galang mempunyai misi dari Tn. Wilyan untuk mencari kita, sedangkan Gavin dia mencari orang tua Gina. Rivan meminta kita berkumpul untuk memperbaiki hubungan kita semua, tetapi kejadian Gavin yang kecelakaan tidak terduga," jelas Rivan ia gak tahu harus ngapain, yang jelas ia tahu kalau kembaranya sedang frustasi.

Rivan pun menjelaskan semuanya, bagaimana ia bisa bertemu dengan adik sekaligus kembarannya. Setelah mendengar penjelasan dari putra keduanya, Tn. dan Ny. Richard langsung beranjak.

Tn. Richard dan Ny. Richard langsung memasuki kamar yang tadi Galang masuki.

Galang menoleh ketika merasa ada yang memasuki ruangan miliknya. "Ada kabar dari kembaran kamu?" tanya Ny. Richard menatap cucu yang tidak pernah ia tahu.

"Belum, semua anak buah Papa dan Opa dan GrandPa sedang mencari keberadaan Gavin," ucap Galang dengan nada dingin seperti biasanya.

Galang ingin langsung ke Singapore, tetapi Rivan mencegahnya. Rivan mencegahnya, karena ia masih menjalankan misi, dan Galang harus menjaga Mommy nya yang syok.

"Ayah, Bunda," ucap Gina yang baru sadar dari pingsannya. Galang menatap Mommy nya, lalu ia memeluk Guna.

"Mom, Gavin." Gina menahan tangisnya, ia harus menguatkan Putra bungsunya. Tn. Richard mendekati mereka, lalu mengelus rambut keduanya.

"Tenanglah, GrandPa akan mencari Gavin. Kebetulan ada kenalan GrandPa disana," ucap Tn. Richard, Galang menatapnya ia bingung harus ngapain.

"Berterima kasihlah, dia Kakek kamu juga, jangan bersikap dingin," ucap Gina memberikan perhatian kepada putranya.

"Makasih GrandPa," ucap Galang, Ny. Richard langsung memeluknya.

Tak lama Azkia masuk kedalam, dan ia tersenyum tipis melihat orang-orang disini. "Galang, Mommy, Gavin sudah ditemukan. Kabar baiknya orang-orang yang menemukan Gavin adalah keluarga Mommy, kabar buruknya ..." ucap Azkia tak sadar air matanya sudah mengalir begitu saja.

"Apa? Cepat katakan Kia!" Galang panik, ia gak mau kembaranya kenapa-napa.

Fakta tentang kabar baik seolah-olah mereka lupakan, karena semua orang lebih mementingkan kondisi seorang Gavin.

"Gavin bukan kecelakaan, tetapi dia juga ditembak, dan keadaan nya sekarang..."

"..."

Tubuh keempat orang itu menegang, dan bersamaan dengan orang-orang yang akan memasuki ruangan itu.

"Kita ke Singapore sekarang, Rendi siapkan jet pribadi sekarang juga," ucap Ny. Richard mengintruksikan mereka semua.

Mereka langsung bergegas menuju bandara, Azkia menghubungi semua Sahabatnya untuk segera ke Singapore, meskipun mereka semua sama-sama sibuk tetapi ketika mendapatkan kabar seperti ini mereka akan langsung pergi.

Sepanjang perjalanan menuju bandara, Azkia menenangkan kekasihnya. Galang membawa mobilnya dengan ugal-ugalan.

Hayo apa yang terjadi kepada Gavin, Kenapa mereka semua panik sampai-sampai semua sahabat harus segera ke Singapore

Badboy Vs Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang