Dia.

530 109 21
                                    

Aku berada di pinggir lapangan baseball berdiri menunggu seseorang, langit sudah mulai mendung dan lagi disini tidak ada siapa siapa, aku mengorbankan jam makan siangku untuk kesini.

Author's POV

"(Y/N)! Gomen kau sudah menungguku sedari tadi?" Tanya orang yang sedang (Y/N) tunggu.

"Oh... ng-nggak kok, Sora-kun." (Y/N)

"Kalau begitu... mau ngomong apa?" Sora-kun.

"Sora-kun-- Soraru-san... aku tak sengaja sudah menyukaimu, aku tidak memaksamu untuk menerimaku, terserah apapun itu jawaban Soraru-san aku akan menerimanya. Aku bilang seperti ini hanya butuh kepastian." Ucap (Y/N) mencoba untuk tetap tenang.

"(Y/N)... maaf tapi aku tidak memiliki perasaan untuk menyukaimu balik, aku sudah melakukan operasi Hanahaki byou saat aku kelas 3 smp." Jelas Sora-kun membuat (Y/N) terdiam, fokus kan?" Ucap (Y/N) memutuskan perkataan Soraru. Kata kata itu berhasil membuat si muka datar merasakan perasaan bersalah yang amat mendalam, mengetahui si sahabatnya menyukai (Y/N) ini, namun si (Y/N) malah menyukai Soraru yang tak bisa menyukai siapapun.

"Tidak bukan karena Mafu-kun... sudahku bilangkan saat ini aku tidak bisa memiliki perasaan cinta ke siapapun mana bisa aku menyukai Mafu-kun. Dan maaf aku tidak bisa menolong mu sembuh dari Hanahaki" hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut si muka datar ini, ia pun berfikir kalau meninggalkannya adalah satu satunya jalan yang terbaik. Tapi dia salah.

(Y/N) menangis di iringi awan yang ikut mengeluarkan air seakan akan alam pun turut kasihan terhadap (Y/N).

Suara batuk yang terdengar pelan karena hujan yang mengahalangi suara tersebut, darah yang mulai bercampur aduk dengan air hujan dan bunga bunga yang surut keselokan air.

Tak perduli seberapa lama (Y/N) berusaha mengeluarkan bunga dari tenggorokannya tetap saja... para Adenium itu terus terusan menutupi tenggorokannya dan membuat si pemilik sesak nafas.

"Berhenti... berhenti... aku sudah tidak suka dia lagi... kumohon berhenti..." benak (Y/N), semuanya percuma... semua tindakan dan sugesti tidak mempan.

Sekali lagi dia terbaring lemah kekurangan darah membuatnya jatuh pingsan untuk yang kedua kalinya. Tak lama cowok bersurai Hazel menghampiri tubuh (Y/N).

"Kamu yang disana! Kenapa tiduran di lapangan?" Tak ada jawaban dia menghampiri tubuh (Y/N) dan membawanya ke UKS.





(Y/N)'s POV

Perlahan aku membuka mata mendapati aku ditempat asing, tirainya berwarna putih kasurnya juga putih disini dingin AC.

"(L/N)-san, kita cek suhu tubuh dulu ya." Kenapa ada suster disini? Apa ini di rumah sakit? Sepertinya iya. Si suster itu bertindak sesukanya nge cek sana sini diselingi dengan pertanyaan seperti 'anda sudah merasa baikkan?' Atau 'tidak ada yang sakit?' Seperti itu.

"Baiklah semuanya baik baik saja, temanmu sedang menunggu di luar."

"Iya" sepertinya ia akan memanggil 'teman'ku.

"Halo halooo (Y/N)-chan" ucap Mafu-kun semangat.

"Uh... iya, halo." Jawabku, merasa malu karena sudah salah paham kalau Mafu-kun dan Sora-kun itu lebih dari sahabat, lalu muncul pria berambut hazel dari balik Mafu-kun.

"Halo... (L/N)-san..." ucap pria berambut hazel.

"H-halo..? Maaf aku tidak bermaksud kasar tapi kamu siapa?"

"Haha aku jarang banget nongol dikelas 1B, aku Amatsuki ketua kelas 1A."

"(Y/N)... panggil aja (Y/N), jangan (L/N)."

"Jadi... aku kenapa?" Tanya ku, ke dua makhluk didepanku.

"Kamu terbaring pingsan di pinggir lapangan baseball, badanmu panas demam jadinya aku membawakan kamu ke UKS, menitipkan kamu ke penjaga UKS. Tapi tak lama aku dipanggil lagi untuk menemanimu pergi ke rumah sakit jadi aku panggil Soraru-san sekalian, tapi dia menolak dan malah menyuruh Mafu-kun untuk ikut." Jelas Amatsuki panjang lebar. Disebelah Amatsuki terdapat Mafu-kun cengengesan.

"Tapi... kenapa aku sampai dilarikan ke rumah sakit? Kan cuma demam?" Tanyaku.

"Oh iya... aku lupa menjelaskannya... kamu kehabisan darah dan lagi demam mu itu tinggi." Amatsuki.

"Begitu..."

"(Y/N)-chan? Kamu kok bisa kekurangan darah sebanyak itu?" Tanya Mafu-kun.

"Oh... itu... aku tidak tau" ucapku berbohong.

"(Y/N)-chan, kamu sudah makan?" Mafu-kun.

"Ini jam berapa?" Tanyaku.

"jam 5 sore" Amatsuki melihat jam tangannya.

"Haha... bodoh sekali aku, mengorbankan jam makan siangku untuk hal bodoh dan malah jatuh pingsan merepotkan orang lain, maaf yaaa.... Ehem... intinya aku belum makan siang hehe..." aku.

"Kebetulan sekali! Aku tadi membeli onigiri didepan." Ucap Mafu-kun mengeluarkan onigiri di balut plastik.

"Ti-tidak terimakasih, aku bawa bekal makan siangku." Ucapku.

"Haaah lupakan saja itu, itu pasti sudah tidak enak." Mafu-kun.

"Tapi..."

"Kamu mau aku suapin?" Tanya Mafu-kun membukakan plastik itu.

"A-aku bisa sendiri..." ucapku. Merebut onigiri yang tadi dipegang Mafu-kun.

"Hoooo kalian dekat sekali ufufufu..." goda Amatsuki.

"Amachan!!" Teriak mafu malu malu.

"Aku keluar ya... jangan ngelakuin hal aneh aneh, ruangan samping tidak kosong. Nanti terdengar" ledek Amatsuki.

"Amachan!!!!!" Ucap Mafu-kun, mukanya merah padam.

"Mafu-kun? Kau sakit? Wajah mu merah?" Tanyaku menempatkan punggung tanganku ke dahinya.

"T-ti-tidak k-ko aku b-ba-ik saja" ucap Mafu-kun gelagapan.

"Y-yasudah kamu habiskan nasinya ya, aku ingin pulang. Jaga kesehatan, makan teratur jangan lupa minum air putih yang banyak agar tidak dehidrasi" Mafu-kun.

"Iya... Mafumafu-kun" jawabku dengan senyuman seribu gula. Mafu-kun segera pergi meninggalkan aku.

'Jadi... mereka nggak tahu ya... tentang Hanahaki byou milikku...' batinku memasukkan sesendok nasi dan melihat kearah langit langit rumah sakit. 'Kira kira... kapan aku boleh pulang ya?' Pikirku melihat katung darah.














いつも君がいて 欲しいんだ
Aku ingin kamu selalu berada disisiku
-Mabataki- Back Number










❈Hanahaki Byou 『mafumafu x reader』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang