Don't Like, Don't Read!
.written by : swwtbubbly
edited by : admin.
Jaemin x Haechan
BxB, slice of life, mental illness and suicide thought
.
Happy Reading
.
🐰🐻
.
Butuh berapa lama untuk seorang anak manusia berubah menjadi dewasa?
Donghyuck jelas masih tak tahu kira-kira apa jawabannya, karena ia masih merasa belum dewasa untuk menentukan jawaban itu—tapi, apa itu artinya ia masih menjadi seorang anak laki-laki yang baru remaja?
Oh, tentu saja tidak. Donghyuck terkekeh kecil saat mendengar suara itu di dalam kepalanya. Rasanya lucu juga, karena sekarang ia sudah berusia dua puluh empat tahun, sudah terlalu besar untuk dapat disebut sebagai anak laki-laki lagi—yang artinya lima tahun tanpa sadar sudah kembali berlalu dengan sangat cepat.
"Dan, apa saja yang sudah terjadi selama lima tahun itu?"
Jawabannya, banyak. Dalam lima tahun yang terasa sangat cepat itu banyak sekali yang sudah terjadi, sampai-sampai rasanya Donghyuck masih bermimpi bisa berdiri di sini. Oh, tentu saja semuanya itu tidak berjalan dengan mudah. Ada hal sulit yang tetap saja harus dilewati, ada hal sulit yang tetap saja ditakuti.
Mengakui semua perasaan-perasaan itu dengan tenang dan tetap tersenyum tentu tidak mudah untuk Donghyuck, begitu juga dengan menghadapi suara-suara yang terus ada di dalam kepalanya, tatapan dari orang lain juga terkadang masih bisa membuat Donghyuck merasa sesak dan takut, dan kalau memikirkan dirinya yang harus mau tertinggal dengan langkah teman-temannya, Donghyuck kadang masih merasa sedikit sedih tentang itu.
Tapi yang membuat ia berhasil melewati saat-saat itu, adalah ketika ia sadar bahwa ia tak lagi sendiri—Jaemin benar-benar menepati janjinya dengan selalu ada di sisinya, menemaninya, tak peduli kapan pun itu.
Ah, memikirkan orang itu membuat Donghyuck lagi-lagi tak mampu menahan senyum. Ia kembali menggigit bibir bawahnya gugup, mengeluarkan tangannya dari dalam saku mantel dan mencoba untuk menggosokkan telapak tangannya yang berkeringat padahal cuaca sedang terasa sangat dingin. Kakinya bergerak tak tentu arah saat netra coklatnya masih tak dapat menangkap figur seseorang yang sejak tadi ditunggunya, sampai akhirnya ia dapat melihat Jaemin keluar dari gedung itu dengan banyak buket bunga di tangan.
"Nana!"
Jaemin yang merasa terpanggil dengan cepat menoleh, senyum manis itu merekah dengan lebar bersama langkah kakinya yang bergerak cepat menghampiri sampai akhirnya mereka berdua sudah berdiri berhadapan, ujung sepatu saling bertemu dan itu membuat Donghyuck diam-diam memaki.
Terlalu dekat.
"Nana, menjauh sedikit. Aku nggak bakal ke mana-mana, lho?" Donghyuck berujar sebal, mengundang kekehan kecil dari pemuda di depannya.
Dan Jaemin akhirnya memutuskan untuk menurut setelah mencuri satu kecupan di kening Donghyuck yang menjadi semakin cemberut.
"Habis aku kaget, kamu ngapain kesini? Kan, aku suruh tunggu di rumah sakit aja. Di sini dingin, Haechan."
"Ish, emang gak boleh? Aku bosen di rumah sakit terus, semua luka aku juga perlahan udah mulai membaik."
"Coba mana,"
Donghyuck melipat ujung mantelnya, menjulurkan tangannya pada Jaemin yang langsung menunduk, menatap terlalu fokus sampai membuat Donghyuck risih dan langsung kembali menarik tangannya, memasukkannya ke dalam saku karena cuaca benar-benar dingin.
"Bagus deh. Oh iya, kamu nggak bawa bunga buat aku gitu?"
"Buat apa? Kamu kan udah dapet banyak."
Sekarang Jaemin yang mengerucutkan bibirnya, membuat Donghyuck tertawa saat melihatnya. Ia perlahan kembali mengeluarkan tangannya dari dalam saku mantel, dengan cepat menarik tangan Jaemin saat angin yang berhembus terasa menusuk kulit.
"Dingin, kan."
"Gapapa."
"Nana,"
"Hmm?"
"Selamat hari kelulusan, selamat hari jadian yang kelima tahun, dan selamat ulang tahun." Donghyuck mengulum satu senyuman, matanya jatuh pada tangan mereka yang saling bertautan.
"Tungguin aku karena aku pasti bakal ngejer kamu supaya kita bisa jalan sama-sama lagi."
"Iya, selalu. Dan makasih, Haechan. Makasih karena kamu masih mau bertahan."
Donghyuck, masih tak tahu apa mereka akan berakhir pada sebuah cerita bahagia. Masih tak tahu juga apa mereka pada akhirnya akan terus bersama-sama.
Tapi, sekali lagi, Donghyuck tak peduli.
Karena sekarang, saat ini, ia masih bisa melihat senyum manis Jaemin yang seperti biasa, masih bisa melihat tatapan lembutnya, masih bisa menggenggam tangan besarnya.
Yang rasanya, hangat, selalu.
"Haechan, ayo pulang bersama."
"Iya, Jaemin."
.
-TBC-
Terima kasih untuk kak swwtbubbly yang sudah berpartisipasi dalam event ini. Terima kasih untuk karya yang sangat menarik ini..
Don't forget to vote and comment to support us^^
KAMU SEDANG MEMBACA
l-o-w-k-e-y [NAHYUCK]✔️
Fanfiction"Let's bloom in every way, but keep it lowkey darl." . All credit have been written on the page. DLDR | bxb/yaoi | gs | chaptered/os Jaemin x Haechan . @NAHYUCKnation_