l-o-w-k-e-y [NAHYUCK]✔️

🍓SR I🍑

Don't Like, Don't Read!

.

September Rain I

"A for apple scent"

written by : eommayeah

edited by : admin

.

Jaemin x Haechan

BxB, AU, kingdom-life, romance

Total Length : 6410 words

.

Happy Reading

.

🐰🐻

.

Ferdinand Na Ludwig, Tuan muda blonde dengan segala ketertarikannya pada teka-teki dunia itu kerap berpikir, bagaimana bisa Tuhan menggariskan kehidupan indah yang orang lain sering impikan kepadanya?

Menjadi salah satu Tuan muda dan memiliki kekuasaan dimana se-antero Georland akan tunduk di hadapanmu.

Ibunya, Victoria Na mungkin hanyalah selir di mata sebagian besar orang. Hanya seorang selir yang diangkat oleh ayahnya, Willhem Van II dari negeri timur nan jauh yang mana sebagian besar rakyatnya masih takut untuk menjelajahi luasnya samudra.

Mari kita sebut Victoria Na bukanlah selir biasa. Ferdinand akui ibunya adalah sosok cakap, rupawan dan mempesona yang mampu membuat para pria dan raja terkesima dengan mudahnya. Sosok tegas nan cerdas yang berasal dari Joseon. Menikahi seorang raja dan diberi gelar Nyonya Victoria. Konon berita bersatunya ibu dan ayahnya dulu sempat menggemparkan kekaisaran Jerman-menyebabkan polemik berkepanjangan yang penuh akan drama busuk dari jajaran atas kerajaan.

Keputusan Willhem Van II menjadi jalan akhirnya. Dimana sang ibu pada akhirnya tinggal di Georland dan menjadi pemilik kastil Hazer Wolffeg disana. Pulau kecil dengan segala ketentraman dan keindahan yang ada. Empat puluh tujuh kilometer dari pusat kota kekuasaan raja dan harus melewati selat merah jika ingin sampai di bibir pantainya.

Terkadang Ferdinand hanya bisa tersenyum miris tatkala mengingat semua cerita sang ibunda. Cerita bagaimana kakeknya di timur sana adalah seorang raja yang berwibawa dan gagah kala mengenakan gonryongpo kebanggaannya.

*gonryongpo : baju hanbok kerajaan yang biasa dikenakan oleh raja maupun putra mahkota.

"Cih, raja yang berwibawa?"

Ferdinand lebih suka menyebutnya si kakek tua yang tega menukar putrinya dengan harta dan tumpukan buku sastra tebal dalam berbagai bahasa.

Ferdinand bukanlah si naif sepuluh tahun yang mampu dibohongi oleh cerita ibunya. Pemuda itu sungguh ikut terluka kala ibunya berusaha mempertahankan senyum terbaiknya di hadapan setiap orang dan menjadi sosok Nyonya Victoria Na yang teladan dan terhormat. Lebih daripada itu Ferdinand tahu bahwa sang ibu teramat merindukan kampung halamannya. Entah merindu untuk kembali dan meminta pengakuan resmi atau sekadar membalaskan rasa sakit hati yang tertanam jauh di lubuk hati.

Pemuda blonde itu sadar akan eksistensi ambisi yang terpancar dari kedua netra cantik ibunya. Diam-diam pemuda itu menjadi saksi bagaimana sang ibu bisa menjadikan Georland sebagai pusat pembelajaran sastra bagi cendikiawan yang ingin mengenyam pendidikan. Serta bagaimana sang ibu mampu membuat nama kastilnya berhembus jauh hingga seluruh rakyat kerajaan ayahnya mengenal citra baik kastil Hazer Wolffeg, Georland.