34. Pagi yang Hangat

319 39 15
                                    




TINGGALIN KOMENTAR PLEASEEEEEE😭😭
SEDIH AKUTUH KALO SEPI SUARA🤧
.
.
.
.
.
.
.
...

Lami tengah berdiri di balkon rumahnya.

Iya balkon

Sejak kematian ayah dan kakeknya mereka semua pindah ke pant house keluarga Lee.. awalnya Tiffany enggan untuk meninggalkan rumah sederhana miliknya, tapi karena suatu keharusan yang dijalankan oleh anak sulungnya, ia dan kedua anaknya yang lain harus rela pindah kesana

Saat Lami tengah meninkmati semilir angin pagi, tiba-tiba ada sepasang lengan yang melingkari pinggangnya

“kau sedang apa baby ?” tanya seseorang dengan lembut tepat ditelinganya

Lami tersenyum manis lalu melingkupi telapak tangan yang ada di atas perutnya
“hanya sedang menikmati pagi yang indah” sahut Lami

“dan apa pelukanku membuat pagimu semakin indah ?” tanya pria itu itu

Lami membalikkan tubuhnya dan mengalungkan tangannya ke leher pria itu

“tentu saja, Jeno Oppa”


Cup

Lami mengecup pipi kanan Jeno, yang mana itu membuat Jeno tersenyum manis sehingga menampakkan bulan sabit di matanya.

“kau bahagia ?” tanya Jeno dengan tangan yang sudah menahan pinggang Lami

Lami mengangguk dengan senyum manis yang tidak pudar dari bibirnya “aku sangat bahagia oppa”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lami mengangguk dengan senyum manis yang tidak pudar dari bibirnya “aku sangat bahagia oppa”

Jeno menatap lekat si cantik yang saat ini masih berada di dalam rengkuhannya, kemudian tangan kanannya ia arahkan untuk menyentuh salah satu pipi Lami

“kau tau, sejak awal kita bertemu...sampai saat ini kau ada di hadapanku, kau jadi wanita yang semakin cantik” ujar Jeno dengan lembut

“apa aku juga harus jujur ?” tanya Lami dengan kekehannya

“kuharap aku mendengar kejujuran itu” sahut Jeno

“dan kejujuranku adalah, kau yang menjadi pria tampan dan semakin tampan, seorang pria yang memegang teguh tanggung jawab juga  sosok yang penuh dengan kasih sayang...aku mencintaimu” ujar Lami dengan tulus

“aku juga mencintaimu Na Lami Vialectea” sahut Jeno dengan lembut

Setelahnya mereka berdua saling berpelukan, menyalurkan kasih sayang yang mereka miliki dalam sebuah kehangatan.


Ekhem


Perlahan Jeno dan Lami melepaskan pelukan mereka, dan menolehkan kepalanya ke arah asal suara

Perlahan Jeno dan Lami melepaskan pelukan mereka, dan menolehkan kepalanya ke arah asal suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NEBULA ANDROMEDA  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang