"Jeno" seruan halus dari seorang wanita menghentikan langkah seorang lelaki bersurai hitam dengan baju seragam dan jaket yang sudah melekat di tubuhnya.
Remaja lelaki bernama Jeno itu hanya menatap datar wanita yang memanggilnya, tidak ada keinginan juga untuk menyahuti panggilan itu.
"kau tidak sarapan ? ini masih terlalu pagi untuk berangkat kesekolah"
Tidak ada sahutan yang terdengar, remaja pria itu hanya memutar tubuhnya dan melanjutkan langkah kakinya untuk keluar rumah
"JENO"
Suara boriton menggema di rumah besar remaja pria itu yang sontak kembali menghentikan langkah besar miliknya"dimana sopan santunmu kepada ibumu? apa aku mengajarimu untuk bersikap seperti itu ?" ya, itu adalah suara dari sang kepala kelurga, Lee Donghae Aurega
"siapa ibuku ?" tanya Jeno dengan ekspresi datar yang masih ia pertahankan sejak tadi "dia ?" tunjuknya pada wanita yang sempat melontarkan kata-kata padanya tadi "CIH, aku bahkan tidak pernah menganggapnya ada" ujar Jeno dengan sarkas
"dan lagi, kau memang tidak pernah mengajariku untuk bersikap seperti ini. Karena kau bahkan tidak pernah mengajarkan apapun padaku"
Setelah menyelesaikan kata-katanya, Jeno segera keluar dari rumah mewahnya dan memasuki McLaren 600LT miliknya, ia terlalu malas untuk berlama-lama didalam rumah yang baginya seperti neraka.
--00-
Jam 06:00, masih terlalu pagi untuk berada di lingkungan sekolah. tapi disinilah sekarang seorang Lee Jeno berada, bahkan sekolah masih sangat sepi, hanya ada petugas kebersihan dan beberapa staf yang sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Jeno bukan seorang introvert, dia punya beberapa teman yang bisa dibilang sebagai sahabatnya. Dia juga sangat popular disekolah, selain tampan dan kaya dia juga adalah anak dari pemilik sekolah, jadi bisa dibayangkan sepopuler apa seorang Lee Jeno.
Tapi seorang Lee Jeno Aurega juga bukanlah orang yang memiliki hati lembut seperti tokoh pangeran di negeri dongeng dengan semua pesona yang ia miliki. Dia memiliki kepribadian yang dingin dan mendekati kata kejam. Dia sangat tidak suka ikut campur denga urusan orang lain, tapi ada saatnya ia akan menjadi sosok mengerikan jika ada yang berani mencampuri urusan orang lain.
BRUK..
"ah, maafkan aku. Aku tidak sengaja, aku sedang terburu-buru dan tidak melihat jalan dengan baik, ak..."
Sret..
kalimat maaf gadis itu terhenti kala wajah menunduknya dicengkram dengan kuat di bagian dagu oleh seseorang yang ditabraknya tadi
"kau mengotori baju seragamku", kalimat penuh penekanan yang keluar dari pria bermarga Lee itu seketika membuat tubuh gadis itu meremang. Sangat menakutkan, itu yang ada dalam pikirannya.
"ma..maafkan aku, aku..aku benar-benar tidak sengaja", gadis itu berucap dengan suara yang bergetar, ia benar-benar takut dengan sosok yang ia tabrak tadi
"selama 18 tahun aku hidup, aku tidak pernah meminta maaf atau memaafkan siapapun", pria itu masih mempertahankan nada bicaranya yang penuh penekanan serta tangannya yang masih mencengkram erat dagu gadis itu
"la..lalu, aku harus apa ?", air mata gadis itu sudah sipa meluncur dari pelupuk matanya, tapi sebisa mungkin ia menahannya. Dia benar-benar takut sekarang, pria di depannya ini sungguh menakutkan, bahkan auranya lebih mengintimidasi debandingkan guru BK disekolahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
NEBULA ANDROMEDA [END]
Fiksi Penggemar[Bukan B×B] Dimana Lee Jeno Aurega itu menciummu ? - Na Jaemin Vialectea Kau adalah pria terhebat dan tertampan diseluruh dunia - Lami Bajingan kau Vialectea - Lee Jeno Aurega ------- Cerita ini aku remake dari cerita yg aku buat sendiri tapi dengan...