4. Sapaan Pertama

600 57 6
                                    

"Hai Jeno"

Jeno terlalu malas untuk melihat siapa yang memanggilnya pagi-pagi dirumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno terlalu malas untuk melihat siapa yang memanggilnya pagi-pagi dirumahnya. Dia benar-benar muak melihat gadis rubah itu setiap pagi.

"Jeno, Herin sudah menunggumu sejak tadi" ujar ibunya

Melirik ketempat gadis bernama Herin itu berada "apa aku menyuruhmu menungguku ?"

"aku ingin berangkat kesekolah bersamamu"

"aku tidak menerima tumpangan" Jeno melanjutkan langkahnya meninggalkan rumahnya

"Jeno, bawa Herin bersamamu. Ayah tidak menerima penolakan"
Perkataan ayahnya menghentikan langkah Jeno

"dan aku juga tidak menerima perintah"

"bawa dia atau kucabut semua fasilitasmu"

"Shit" umpat Jeno "cepatlah"

Jeno tidak punya pilihan, dia tidak bisa kehilangan semua fasilitasnya. Dia membutuhkan itu, sampai waktunya tiba, baru ia akan melepaskan semua fasilitas yang diberikan ayahnya.

Di sepanjang perjalanan Herin terus mengajak Jeno untuk berbicara, sedangkan laki-laki itu hanya diam dan menutup kedua telinganya dengan Earphonenya. Terlalu berisik kalau harus mendengar ocehan tak berguna gadis rubah itu.

Herin yang masih terus mengoceh tiba-tiba mengumpat saat tiba-tiba Jeno menghentikan mobilnya.

"Jeno, apa yang kau lakukan. Kau hampir membuatku gagar otak karena membentur dasbor mobilmu"

Tanpa memperdulikan kalimat protes Herin, Jeno membuka pintu mobilnya dan menghampiri seseorang yang membuatnya menghentikan mobil secara mendadak.

"Vialectea"

Ya, dia melihat Lami sedang menunggu bus untuk kesekolah.

Perlu di tau, kalau Lami dan Jaemin memang tidak pernah berangkat bersama. Bukan karena tidak ingin, tapi karena Jaemin akan langsung berangkat sekolah setelah mengantarkan kopi, dia bahkan langsung menggunakan seragamnya jadi Jaemin tidak perlu lagi pulang kerumah untuk beranti baju. Berbeda dengan Lami yang harus bolak-balik rumah dan sekolah untuk berganti baju.

"aku di depanmu, bukan di bawahmu"
Lami mengangkat wajahnya untuk menatap seniornya itu

"ada apa sunbae" ucap Lami takut-takut

"ikut aku"

"ha ?"

"apa kau tuli ?"

"ti..tidak, maksudku ak..aku harus ikut sunbae kemana ?"

Tentu saja Lami takut, terakhir kali Lami di panggil oleh Jeno, dia malah mendapatkan perlakuan yang sangat memalukan

"bukankah tujuan kita sama, atau kau akan pergi ke bar ?"

NEBULA ANDROMEDA  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang