2. Pahlawan Antariksa

839 71 0
                                    

"waah, ternyata ada pahlawan turun dari antariksa rupanya". Ujar Jeno dengan kekehan ringannya

"apa kau juga ingin mencoba makanan yang dia makan tadi ?" Jeno menatap remeh pada Lami yang menunduk ketakutan "bukankah makanan tadi sangat enak ? katakan pada pahlawanmu ini"

Tanpa menunggu jawaban dari Lami, seseorang yang tadinya melempar minumun yang hendak diminum gadis itu, lebih dulu menarik tangan Lami dari hadapan Jeno dan pergi menjauh dari riuhnya kantin.

Tak lama mereka berdua sampai di rooftop sekolah, Lami masih saja menunduk dan menahan isakannya.

"angkat wajahmu" titah seorang pria yang kini ada di hadapannya
Namun tidak ada jawaban maupun pergerakan dari gadis itu

"Lami, aku bilang ang..."

Belum sempat seseorang itu menyelesaikan kalimatnya, gadis itu lebih dulu menghambur ke pelukan pria yang ada di hadapannya dan menumpahkan seluruh isak tangisnya disana.

"menangislah, jika itu bisa mengurangi rasa takut dan kesedihanmu". Suara pria itu melembut dengan membalas pelukannya dan tangannya mulai memberikan usapan ringan pada rambut hitam gadis itu untuk memberikan ketenangan.

"aku benar-benar takut, aku..aku tidak sengaja menabraknya, aku tidak bermaksud menentangnya, aku..aku.."

"sst, tenanglah aku tau kau tidak akan seperti itu. Kau tidak bersalah"

"tapi.."

"hei, kau lupa. Ada aku disini, aku akan selalu menjagamu. Maaf karena tadi aku lalai dengan tidak memperhatikanmu, tapi lain kali aku akan selalu ada untukmu. Kau percaya padaku kan ?" ucap pria itu selagi melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air mata yang berada di pipi gadis-nya.

"tentu saja, aku akan selalu percaya padamu, karena kau adalah pria terhebat di seluruh dunia"

Setelah mengucapkan hal itu, kesadaran Lami tiba-tiba menghilang. Bisa di pastikan kalau itu disebabkan karena makanan pedas yang tadi sempat ia makan.

"LAMI"

--00--

"kau keterlaluan" ucap Mark dengan mata yang masih tertuju pada gitar yang ada di tangannya

"apa maksudmu ?"

"tidak usah berpura-pura bodoh. Kau baru saja mencelakai nyawa orang lain. Baru saja tadi pagi aku menyelamatkanmu dari dosa, dan sekarang kau malah melakukan hal lain yang bisa memupuk dosamu"

"aku tidak memintamu menyelamatkanku dari dosaku, urusi saja dosamu sendiri"

"hah, kau memang seorang Lee Jeno" ucap Mark dengan sarkas

"ya, dan kau tau itu dengan pasti" ucap Jeno dengan smirk andalannya "dan siapa bajingan yang telah mengganggu kesenanganku tadi ?"

"Jaemin, lebih tepatnya Na Jaemin"
Setelah mendengar nama yang telah di ucapkan Mark, sontak membuat kegiatan Jeno yang tengah memainkan ponsel terhenti.

"Na ?" Jeno mengalihkan perhatiannya kepada Mark dengan mengucapkan dengan pasti nama yang sempat ia ucapkan tadi.

"hem, Na. Kenapa ? kau juga ingin membuat masalah dengan orang yang kau sebut bajingan tadi ?"

"mereka memiliki marga yang sama ?"

"kurasa begitu. Menurutmu berapa banyak orang di negara kita yang memiliki marga Na seperti mereka. Dikelas kita pun ada 3 Na jika kau tidak tau"

NEBULA ANDROMEDA  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang