NEBULA ANDROMEDA [END]

9. Red Velvet

.
.
.
.

"apa yang anak ayah sedang fikirkan ? hem ?"

Mendengar suara pria tampannya, Yerim mengalihkan atensinya dari bunga yang sejak tadi ia pegang

"kau sedang ada masalah ?"

Tersenyum kecil, Yerim menggelengkan kepalanya lalu menubrukkan tubuhnya kedalam pelukan ayahnya

"kenapa ayah tampan sekali ?"

Mendengar pertanyaan anaknya membuat Jaehyun terkekeh kecil "mana ayah tau, sedari dulu ayah sudah begini"

"benarkah ?"

"tentu saja sayang, menurutmu kau bisa secantik ini gen dari siapa"

Yerim terkekeh mendengar lontaran kata yang keluar dari bibir ayahnya "itu berarti ibu sangat beruntung bisa bersama ayah"
Senyum dibibir Jaehyun perlahan luntur

Ya

Dia harap juga seperti itu, dia selalu berharap istrinya beruntung bisa bersamanya.

Namun kenyataannya tidak semanis itu

Tiba-tiba bibirnya tertarik kedua sisinya sehingga membentuk senyuman manis.

Tidak, itu bukan keinginan Jaehyun, tapi gadis cantikNyalah yang menarik kedua ujung bibirnya menggunakan dua jari telunjuknya

"senyum ini tidak boleh hilang dari wajah tampan milik ayah, karena Jung Yerim puteri kecil ayah akan selalu membutuhkan senyum itu disetiap detak jantungnya. Dan ayah harus selalu Ingat bahwa Jung Yerim selalu merasa beruntung memiliki ayah setampan pangeran berkuda putih seperti Jung Jaehyun"

Jaehyun tidak mampu lagi menyembunyikan senyuman tampannya, ia semakin mempererat pelukannya pada putri kecilnya yang ia besarkan sepenuh hati seorang diri. Ia sangat mencintai gadis cantiknya.

"terima kasih sudah memberiku puteri cantik sebaik Jung Yerim. Aku selalu mencintaimu bahkan saat hatimu tidak pernah kau berikan sepenuhnya lagi padaku karena kesalahan masalalu yang mungkin tak akan pernah terhapus hingga namaku tertulis diatas nisan. Terima kasih istriku"