ke-EMPATPULUH-lima

629 50 0
                                    







Setelah ledekan tidak langsung dari Resa, Adam dan Marcel kemarin, akhirnya Tata memutuskan untuk membeli masker wajah guna menghilangkan jerawatnya. Hanya satu atau dua memang, tapi tetap saja Tata tidak nyaman. Lagipula ini hari sabtu, jadi Tata bisa pergi agak pagi.

"Mau kemana?" Tanya Resa ketika melihat Tata turun dari kamar, namun bukan dengan pakaian rumah.

"Kepo!" Ketus Tata.

"Dek ishh mau kemana?"

"Mau ke toko make up."

"Mau ngapain?"

"Mau ngelamar jadi spg! Ya mau beli sesuatu lahh!"

"Sendiri?"

"Ya sendiri aja, kan gak ada yang mau anterin aku."

"Kan Tata gak minta di anterin." Ucap Resa.

"Yaudah makannya sendiri aja."

"Eh ehh, iya iya tunggu dulu. Kakak ngambil dulu kunci motor." Ucap Resa akhirnya.

"Daritadi kek, pake berbelit belit." Ucap Tata pelan.

Akhirnya mereka pergi ke toko make up berdua, meninggalkan Adam yang masih tertidur. Sejak tadi, Resa bertanya kepada Tata akan membeli apa. Tapi Tata tak menjawab, dan pura pura bahwa ia tak mendengar jelas pertanyaan kakaknya itu.

Setelah sampai di toko make up, Tata segera turun dari motor. Namun ketika ia hendak masuk, tangannya ditarik oleh Resa.

"Tunggu dulu dong, buru buru amat mau kemana?"

"Kak Resa mau masuk?"

"Emang kenapa?" Tanya Resa seraya menarik tangan Tata. Tata tak menjawab pertanyaan Resa, dan hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

Tata berkeliling mencari dimana letak kumpulan masker wajah. Resa terus saja mengikutinya dari belakang, padahal tak ada laki laki selain dirinya disana. Dan akhirnya Tata menemukan apa yang ia inginkan. Tapi sepertinya ia hanya 'melihat' yang ia inginkan tanpa mengambilnya. Tata terus saja berkeliling untuk menjahili Resa, melihat sampai mana Resa akan mengeluh lelah. Sekali kali ia yang usil tak apa kan?

"Dek?" Tata bersikap seolah tak terjadi apa apa. Padahal ia tahu kali ini Resa akan berbicara apa.

"Apa?" Jawab Tata.

"Nyari apa sih?" Nahkan, benar dugaan Tata. Sepertinya Resa mulai lelah.

"Kenapa emang?"

"Kayaknya yang kamu cari gak ada di sini deh. Kita udah keliling delapan kali, tapi kamu gak bawa apa apa sama sekali."

"Kakak cape? Kalo kakak cape nunggunya di luar aja." Jawab Tata santai.

"Bukan gitu dek, emang nyari apaan sih?"

"Nah ketemu!" Ucap Tata yang pura pura senang. Padahal ia sudah melihat benda itu sejak tadi.

"Aku tuh nyari ini kak, ternyata ada di sini hehe." Sambung Tata seraya memperlihatkan gigi kelincinya.

"Yaampun, perasaan dari tadi kita udah liat itu deh."

"Emang iya? Kok aku gak tau? Kok kakak gak ngasih tau kalo ini ada di sini?" Tanya Tata.

"Ya mana kakak tau kamu nyari apa. Daritadi ditanya jawabnya gak bener terus."

"Hehehee yamaap."

Kemudian Tata mengambil masker dengan beberapa varian. Setelah itu ia berjalan ke kasir mendahului Resa yang terlihat agak kesal.

Resa menyusul Tata ke kasir. Tidak mungkin kan jika Resa terus berdiam diri di tempatnya tadi? Tentu saja. Ketika kasir menyebutkan total belanjaan yang harus dibayar, Resa dengan segera mendahului Tata memberikan sejumlah uang.

The Perfect SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang