ke-DUAPULUH-tujuh

888 76 0
                                    




Tata sangat bosan seharian ini dirumah tanpa melakukan apapun, hanya bisa berbaring dan merebahkan diri dikasur. Karena ketika dia bangun sedikit saja, rasa sakit akan langsung menjalar pada kepalanya. Memang beberapa kali ia melakukan panggilan vidio bersama kedua saudaranya, katanya mereka khawatir akan kondisi Tata, tapi ia hanya bisa mengangkat panggilan tersebut sambil berbaring atau hanya duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

Ketiga temannya menghubunginya, sejak mereka mendapat kabar bahwa Tata tidak masuk karena sakit. Mereka bilang mereka akan datang hari ini, tapi Tata tidak mengijinkannya. Bukan apa apa, ia hanya tak siap mendengar mereka yang jika berbicara tidak pernah dengan suara yang pelan. Kepalanya akan semakin pusing jika mereka datang. Jahat sekali bukan? Jadi mereka memutuskan untuk datang merecokan Tata besok saja.



"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, ehh jagoan mama udah pulang. Gimana sekolahnya?" Ucap mama ketika Adam pulang, ia langsung menuju pintu depan.

"Ya gitu deh ma, lancar lancar aja, aman deh pokoknya."

"Iya mama percaya kok sama kamu kalo sekolah kamu pasti aman aman aja, kan ada satpam."

"Ehh si mama bisa aja."

"Yauda ganti baju gih, terus makan siang ya sayang."

"Iya ma, aku ke kamar dulu ya maa. Sayang mama."








"Kak?"

Adam pergi ke kamar Tata, yang ternyata kakanya sedang tertidur nyenyak. Ia mengelus kepala Tata, lalu memegang keningnya.

"Panasnya udah turun, syukurlah."

Kemudian ia pergi ke bawah untuk makan siang. Perutnya sudah meronta minta diisi.










"DUAR."

"Kaget jangan?"

"Dih bodo ye gue mau makan."

"Ehhh Resa ganti dulu bajunya, baru makan." Ucap mama yang ada di sofa ruang keluarga.

"Mamam tuh dengerin."

Lalu Resa membawa paha ayam yang ada di piring Adam, memakannya dan menyimpannya lagi.

"WOYY SEENAKNYA AJA LO, KURANG DIHAJAR YA LO."

"Resaaa kapan sih kamu ga jail sama ade kamu?"

"Gaakan pernah ma hehehee."

"Duhh dasar."














"Mamaaa." Tata terbangun dan memanggil mamanya.

Karena ia sangat bosan, ia memutuskan untuk memaksakan diri turun ke bawah menuju ruang keluarga. Ia berjalan sempoyongan menuruni tangga, mamanya tidak mendengar Tata memanggil tadi. Karena Tata pusing, jadi ia duduk di tangga, padahal belum setengahnya anak tangga ia turuni.

Tiba tiba saja Resa duduk dihadapannya, menghadap kearah Tata dan memegang kedua tangan Tata.

"Kenapa diem disini?" Ucapnya sambil menyingkirkan anak rambut yang ada pada wajah Tata.

Resa kemudian berdiri dan duduk dibelakang Tata. Dengan sangat lembut ia menyisir rambut Tata menggunakan jarinya, kemudian mengikatnya menjadi gulungan di atas.
Setelah itu, ia kembali kehadapan Tata tetapi membelakangi adiknya, menyuruh Tata naik.

"Ehh kak aku mau kebawah, jangan kekamar lagi dong." Ucap Tata ketika Resa akan membawanya ke kamar, padahal kan ia sangat bosan berdiam diri di kamar.



The Perfect SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang