Part 7

988 170 41
                                    


Sorry for typos

•••

Kedatangan Ibu yang mengejutkan Myungsoo dikala ia baru menyelesaikan pertemuannya dengan beberapa klient. Perempuan paruh baya itu tengah duduk di kursi kebesarannya dengan wajah yang menyebalkan menurut Myungsoo.

"Hm," Myungsoo hanya berdeham sebagai wujud penyambutan yang tidak ikhlas untuk kedatangan sang ibu. Sepertinya setelah ini Kim Myungsoo akan terkena azab.

"Begitu caramu menyambut ratu?" sindir Ibunya sambil memutar kursi kulit itu menghadap putranya yang baru menyelampirkan jas hitamnya.

Myungsoo hanya mendesah tidak ingin mengindahkan ibu, tapi rupanya wanita itu tidak melepaskan pandangan tajamnya.

"Baik Ratu, ada perlu apa kau kemari?" tanya Myungsoo dengan nada malas.

Sang Ratu menyelipkan senyum sinis, "Aku ingin melihat putraku yang sepertinya sudah mendapatkan calin permaisurinya," Ibu berdiri dan menghampiri Myungsoo, menyentuh pundak pria itu. "Bisa aku bertemu Suzy?" ternyata itu tujuan kedatangan Ibu kemari. Sebenarnya Myungsoo sudah bisa menebak, namun tidak untuk ...

"Sekarang?" pekiknya.

"Sekarang, sayang." ulang Ibu disertai embel-embel yang hanya ia berikan satu tahun sekali pada putranya itu.

Myungsoo berdecak, "Tapi dia sibuk, Bu. Aku tidak bisa memanggil seenaknya seperti ini." Iya dia tahu alasan ini tidak akan mempan untuk ibu ratu.

"Bukankah dia pacarmu? Sepertinya seorang pacar akan meninggalkan pekerjaannya demi bertemu calon ibu mertua," balas Ibu dengan mudahnya.
Calon mertua? Ya ampun, seakan besok ia akan menikah saja besok. Kalau begini, apa sebaiknya Myungsoo mengatakan saja pada Ibu, jika hubungannya dengan Suzy hanyalah drama semata? Salah. Katakan saja mereka sudah putus. Dengan begitu tidak menjelekan citra Suzy sebagai wanita cantik.

"Bu ... sebenarnya kami,"

"Myungsoo." ibu menatap tajam Myungsoo kembali. "Ibu harap, hubungan ini bukan permainan semata. Ibu benar-benar ingin kau serius dengan Suzy. Dia wanita baik dan keren." ungkap ibu dengan wajah penuh harapan. Membuat Myungsoo tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya.

Sial, ibu adalah kelemahannya. Padahal Myungsoo suka kesal padanya.

"Baiklah ..."

Ibu tersenyum menang, "Good boy,"

•••

Dalam perjalanan menuju ruangan, Myungsoo hanya bisa tersenyum kaku seraya mengatakan permintaan maaf pada wanita yang kini tengah bersamanya.

"Maaf merepotkanmu, Suzy." Myungsoo tahu pasti Suzy sedang sibuk. Terdengar dari suara bising saat ia menelpon wanita itu.

"Tidak masalah. Lagipula kerjaanku sudah selesai," balas Suzy santai, "Aku merindukan ibumu, jujur." cengirnya membuat Myungsoo terkekeh sejenak sebelum mereka sampai di ruangan Myungsoo. Ibu sudah menyambut mereka, maksudnya Suzy dengan senyum secerah matahati pagi.

"Suzy sudah datang," sambutnya menarik wanita itu agar duduk bersama. "Jadi, apakah Ibu menganggu waktumu?"

"Ganggu!" decih Myungsoo dengan suara pelan.

"Tidak kok," geleng Suzy, "Justru aku sengaja ingin kemari untuk bertemu pacarku." ia mulai berdrama di sana.

"Ohya?" tanggap Ibu, "Apakah Myungsoo pacar yang baik?" ibu kembali bertanya tentang hal yang tidak disukai putranya.

Suzy sedikit melirik Myungsoo yang hanya mendesah di ujung sofa sana. "Tentu. Dia baik dan sangat baik, aku bahkan tidak tahu cara membalasnya."

"Kalau begitu, balaslah dengan menjadi istrinya, bagaimana?"

BAD MOM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang