Part 8

961 161 19
                                    

•••

"Jadi, pria itu akan membantu kita?"

Miyeon baru saja mendengar cerita Suzy perihal pertemuannya dengan Myungsoo kemarin siang, lalu mengenai permintaannya pada pria itu. Ia tak menyangka, jika pria itu akan menerima permintaannya.

"Bahkan pria itu lebih baik dari si Taeyong itu!" sinis Miyeon masih jengkel pada Taeyong. "Lalu, apa yang kau lakukan?"

"Maksudmu?" tanya Suzy dengan dahi berkerut.

Miyeon memutar bola matanya bosan, "Pasti ada imbalan dari permintaanmu itu bukan? Dia meminta apa padamu?" Suzy adalah wanita sempurna. Miyeon percaya, pria itu juga meminta sesuatu padanya.

"Dia tidak meminta apa-apa." jawaban Suzy membuat Miyeon memandangnya heran.

"Serius?"

Ia mengangguk. "Bahkan aku sudah mengajukan penawaran bagus. Tapi dia tetap menolak."

Dan sekarang Miyeon penasaran dengan penawaran yang diberikan Suzy. Tidak aneh-aneh seperti menyerahkan diri,kan? okey skip! Itu berlebihan dan tak mungkin terjadi.

"Aku menawarinya untuk menjadi pacarnya." ucapan yang lolos begitu saja dari mulut santai wanita itu. Sedangkan Miyeon terhenyak saat mendengar itu.

"Lalu apa kalian sudah ... pacaran?"

Suzy menahan tawa melihat ekspresi gugup Miyeon. "Tentu tidak. Sudah kubilang dia menolaknya."

Jujur saja Miyeon masih tidak mengerti dengan penjelasan Suzy. Oleh karena itu ia sekali meminta wanita itu untuk kembali menjelaskan sedetail-detailnya. Sebenarnya apa sih yang ia lakukan dengan pria bernama Myungsoo itu selama ini. Kenapa mereka tiba-tiba bisa dekat?

Dan kemudian Miyeon kembali dibuat terkejut setelah Suzy selesai menjelaskanya dari awal hingga saat ini.

"Gila! Jadi si Myungsoo itu yang mengajakmu pacaran!?" terka Miyeon.

"Pura-pura!" sambung Suzy. "Toh, karena dia, aku tidak jadi masuk penjara. Juga kau!" Miyeon jadi mengingat kejadian menyebalkan di kantor polisi.

"Lalu, bagaimana tanggapan ibunya? Dia tidak curiga dengan status janda yang kau miliki memangnya?"

"Memang aku terlihat seperti janda?"

"Well , iya sih. Apalagi jika kau sudah memakai daster," beber Miyeon asal.

"Hei!" Suzy mendelik tak terima.

"Lalu, apa hubungan kalian akan tetap berlanjut?" tanya Miyeon belum menyelesaikan rasa penasarannya.

"Kurasa tidak. Sudah kubilang, dia menolak penawaranku itu."

Ya. Kemarin siang saat Suzy selesai mengatakan keinginannya, ia pun menawari sebuah kesempatan. Ia bisa menjadi kekasih sementara pria itu, sampai Myungsoo benar-benar mendapatkan wanita pilihannya. Namun, yang ia dapatkan hanya penolakan halus.

Katanya, sudah cukup sandiwara yang mereka mainkan. Myungsoo merasa bersalah karena selama ini merepotkan Suzy. Apalagi mengingat status wanita itu yang telah memiliki anak dan juga suami, semakin membuat Myungsoo enggan untuk melanjutkannya. Oleh karena itu, Myungsoo akan membantu Suzy tanpa imbalan apapun. Anggap saja ini sebagai balasan selama wanita itu menjadi kekasih pura-puranya.

"OMG! Jadi dia tidak tahu kau seorang single parent?" Miyeon hampir memekik. "Kenapa tidak kau beritahu saja sih!?" selanya kemudian.

Suzy berdecak, "Kita belum terlalu dekat untuk mengatakan hal itu," paparnya.

Miyeon memutar bola matanya, belum dekat tapi sudah pacaran? maksudnya apa?

"Jadi kita hanya menunggu si Myungsoo itu sukses membujuk Taeyong?" tanya Miyeon akhrinya.

BAD MOM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang