Part 17

823 176 78
                                    

•••

Seharian ini Myungsoo menghabiskan waktu dengan melamun. Dia tidak bergairah untuk melakukan apa-apa sekali pun bekerja. Pikirannya terus mengingat bagaimana kejadian kemarin malam, dimana pertemuan tidak mengenakan antara keluarganya dengan mantan mertua Suzy itu.

Sebenarnya apa yang membuatnya begitu membenci Suzy? Apa kesalahan fatal yang membuat perempuan itu menghina Suzy walau di depan orang lain, sekali pun? Myungsoo benar-benar tidak paham dengan jalan pikiran perempuan paruh baya itu. Sama sekali tidak menghargai Suzy, sebagai wanita yang pernah bersama putranya.

Dan hal itu mengingatkannya pada kejadian tujuh tahun silam. Terulang kembali walau dengan orang yang berbeda.

Myungsoo berdecak nyaring, sambil memijat keningnya yang panas. Terik matahari yang begitu menyilaukan, hingga membuat kepalanya pening seketika.

Ah! Salahnya juga kenapa harus menunggu di tempat terbuka seperti ini. Ngomong-ngomong, saat ini Myungsoo sedang menunggu Lily di sekolah, guna menjauhi pekerjaan yang menumpuk di kantor. Biar saja Dasom yang mengurus urusan kantor di sana.

Myungsoo memutuskan untuk menunggu di tempat teduh sebelum ia terkejut dengan suara seseorang.

"Paman di sini?"

Hampir saja jantungnya copot. Myungsoo mengusap dadanya, mendapati Sury tengah berada di belakangnya sambil menyedot susu kotak miliknya.

"Sury sudah pulang?" tanya Myungsoo berubah ramah seketika.

Gadis itu mengangguk kecil, lalu melempar kotak susunya yang telah kosong pada tempat sampah di sampingnya. "Lily masih latihan balet. Sepertinya kau harus menunggu lebih lama Paman," katanya.

Ya, Myungsoo tahu itu. Tapi tidak masalah menunggu lebih lama. Hitung-hitung dia bisa bertemu Suzy  kalau beruntung.

"Paman?"

Sury memanggil lagi membuat Myungsoo meresponnya kalem.

"Aku masih berpikir tentang ucapanmu kemarin,"

Myungsoo mengerjap beberapa saat Sury menatapnya dalam.

"Bibi Nina bukan istri Paman. Dia tidak akan sedih, jika Sury dan Mama datang ke rumah."

begitu jawaban Myungsoo tempo hari yanh ketika itu membuat Sury tersenyum senang bahkan berjanji akan datanh lebih sering ke rumah Myungsoo.

"Kalau begitu, kenapa Paman suka mengajak Mama ke mari? Apa Paman menyukai Mama?"

Saat itu arah pandang Myungsoo langsung terarah pada Suzy tetapi tidak menjawab pertanyaan Sury karena terlalu malu untuk mengatakannya.

"Jadi, Paman menyukai Mama tidak?"

dan pertanyaan itu terulang kembali. Sury nampaknya begitu ingin tahu perasaan Myungsoo terhadap Mamanya.

"Ya. Paman menyukai Mamamu, Ry."

jawaban itu meluncur begitu saja melalui bibir tipis Myungsoo. Membuat Sury membulatkan matanya entah terkejut keberatan atau malah kesenangan, Myungsoo tidak tahu itu.

BAD MOM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang