Part 26

851 155 29
                                    

Myungsoo baru saja sampai di rumah setelah menghabiskan waktu satu jam di perjalanan dari bandara. Pria itu dengan langkah lelah hendak memasuki rumah yang selama sebulan lebih ia tinggalkan itu.

Sebelum Myungsoo benar-benar masuk, tiba-tiba sebuah suara tidak asing menginterupsi langkahnya. Sontak saja dia terkejut saat tahu siapa pelaku itu.

"Suzy," gumannya hampir terbata.

Di sana Suzy memandang Myungsoo dengan sengit. Melipat kedua tangannya di depan dada selayaknya seorang ibu tiri di cerita cinderella.

Myungsoo tidak bisa berkata apa-apa lagi karena terlalu terkejut. Bukannya dia sudah mengamanati Taeyong untuk tidak memberitahu Suzy tentang kedatangannya? Haish, pasti pria itu biang dari segala ini!

"Myungsoo." Seru Suzy dingin namun, melangkah maju mendekati pria itu.

Myungsoo mundur beberapa langkah, tidak berniat untuk menyambut Suzy.

"Ken—napa kau ke mari?"

Suzy menatap Myungsoo dengan tatapan menyalang. Sambil bersedekap, "Salah kalau aku ke mari?"

Dan ingin sekali Suzy menjambak rambut pria itu sekarang. Entah apa yang membuat Suzy kesal saat melihat Myungsoo saat ini.

"Suzy,"

"Sebenarnya kau kenapa Myungsoo?!" Suzy tidak tahan lagi untuk sekedar mendengar Myungsoo beralasan segera mengecamnya dengan pertanyaan yah, agak keras.

"Kenapa bagaimana?" Myungsoo menelan ludanya sendiri ketika mengetahui jarak dirinya dengan Suzy cukup dekat, "tolong mundur sedikit, jangan terlalu dekat denganku."

Lantas Suzy mengernyitkan dahinya. Perasaan tersinggung menyelimuti saat secara tidak sadar Myungsoo menyuruhnya menjauh. Mengusir begitu ya?

"Kau takut aku membawa virus? Oh, jadi setelah pulang dari barat sana kau merasa menjadi orang terbersih sedunia ya?" Bukannya menjauh Suzy malah semakin mendekatkan diri, lain halnya denhan Myungsoo yang termundur untuk tidak bersentuhan dengan Suzy sedikit pun.

"Bukan begitu, ah! Maksudku—" Myungsoo sudah tidak bisa menjelaskan saat punggungnya sukses menghantam pintu rumahnya, membuat jalannya terblokir saat itu juga.

Sekarang tatapan keduanya begitu jelas. Suzy memandangnya tajam sementara Myungsoo hanya takut-takut membalasnya.

"Sebenarnya apa maumu Myungsoo? Kenapa kau meninggalkan aku tanpa memberitahuku?"

"Suzy—"

"Ada yang kau sembunyikan dariku?"

"Tidak,"

"Kau sedang sakit? Apa kau sebentar lagi kau akan mati Myungsoo? Melihat lagakmu ini membuatku curiga bahwa kau memiliki penyakit serius."

Myungsoo tidak bisa berkata apa-apa lagi setelahnya. Begitu terkejut hingga memutuskan untuk mendorong bahu wanita itu pelan, bermaksud menjauhkan diri dengan gelengan kepala keras.

***

"Jadi kau benar berobat di sana?"

Myungsoo mengangguk seraya membuang nafasnya kasar. Dalam hati sudah panas karena ingin segera bertemu Taeyong si pirang sialan itu.

"Jadi, bukan penyakit serius?"

Dan sudah kesekian kalinya Suzy bertanya perihal itu. Tentang penyakit yang wanita itu kira akan berujung kematian lebih cepat.

Bukan. Bukan itu tentu saja.

Myungsoo sekeluarga pergi karena harus menghadiri acara pembukaan anak perusahaannya di Inggris sana. Dan itu sangat mendadak sekali, sampai Myungsoo lupa untuk memberitahu Suzy. Dan tentang penyakit, hmm mari kita luruskan yang satu ini.

Kebetulan Myungsoo, ibu serta Dasok terkena cacar air yang mungkin saja sedang menjadi tren di negeri orang sana. Sialnya, ketiga orang itu tidak bisa kembali ke Korea dengan waktu singkat. Mereka diharuskan untuk isolasi mandiri sampai penyakit menular itu benar-benar sembuh.

Dan beginilah endingnya. Setelah sembuh kurang lebih setengah bulan, Myungsoo bergegas pulang dan tidak pernah berniat untuk menceritakan penyakitnya ini kepsda siapa pun. Dia agak malu sebenarnya, takut dibully mungkin.

Tetapi si kampret Taeyong malah menyebarkan gosip seakan-akan ia memiliki oenyakit serius hanya karena Myungsoo berkata tengah berobat di sana. Tetapi salahnya juga, sih mengapa tidak jujur dari awal. Akibatnya begini, salah paham.

Beruntung Myungsoo berhasil menjelaskannya dan Suzy percaya. Walau saat ia menjelaskan, wanita itu seakan tidak merasa takut saat di dekatnya. Myungsoo yang takut, karena merasa penyakitnya ini masih bisa menular.

"Tenang aku sudah oernah terkena cacar air. Jadi, sulit untuk tertular lagi," ungkap Suzy geli saat Myungsoo masih takut-takut untuk duduk bersamanya.

"Benar? Memangnya satu kali kena cacar tidak bisa kena lagi?" Karena Myungsoo baru pertama kali mendengar penyakit dan terkena penyakit seperti ini.

"Begitu, sih katanya. Sury juga pernah saat umur lima tahun. Rasanya gatal sekali 'kan?"

"Sangat. Aku ingin menguliti badanku saja kemarin." Balas Myungsoo bergidik mengingat kondisi suramnya beberapa minggu lalu.

Sedangkan Suzy kembali menyimpan tawanya melihat Myungsoo yang nampak menjadi sebuah kelegaan di hatinya. Melihat pria itu di sini, membuatnya damai, mungkin?

"Myungsoo?"

"Ya?"

"Kau tidak bertanya mengapa aku datang kemari? Maksudku selalu bertanya tentangmu pada Taeyong?"

Sebenarnya Myungsoo memiliki pertanyaan itu. Namun, entahlah mengapa ia bisa lupa. Maklum sudah berumur hehe.

"Jadi, boleh aku bertanya sekarang?" ucap Myungsoo sedikit menaruh harapan lebih untuk jawaban Suzy nanti.

Suzy menahan senyumnnya. Hazel coklat yang menjadi warna dasar matanya itu menatap lurus pada onyx hitam milik Myungsoo. "Untuk kamu. Aku datang untuk memberitahumu sesuatu hal yang selama ini menjadi pertanyaanmu, mungkin."

Lantas otak Myungsoo langsung mengarah pada ungkapan cinta yang pernah ia nyatakan pada Suzy. Ungkapan yang sampai detik ini tidka pernah hilang dan tergantikan.

Jadi, Suzy sudah siap untuk membalasnya? Sekarang? Di kondisinya yang masih fifty-fifity sembuh dari cacar atau tidak? Oh, memang tidak romantis tetapi mari dengarkan saja. Siapa tahu harapan besar Myungsoo terkabulkan.

"Jadi?"

Suzy menangkup wajah pria itu dengan kedua tangannya. Mendekat wajahnya untuk memberikan sedetik ciuman di bibir tipis pria itu. Walau sedikit namun sukses membuat jantung tidak karuan.

"Jadi, aku menerima cintamu. Aku mencintaimu, tuan penolong."

TBC

Haiiiiiii i'm back dengan singkat padat dan jelass wkwkw maafkeun jika cerita ini mulai terbengkalai karena percayalah daku agak susah buat fanfiction sekarang huhu tapi doakan agar segera tamat yaaa, maaf juga karena alurnya kecepatan dan kesan maksa begini 🙏🏻🙏🏻

Semoga kita cepet ketemu di part berikutnya yang mungkin akan menjadi ending atau pertengahan ending /? Makasih yang udah mau nunggu cerita ini lop u

BAD MOM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang