"Mungkin perjuanganku saat ini tidak pernah dianggap. Tapi akan ada saatnya kamu tau arti perjuanganku disaat aku sudah berhenti memperjuangkan."
***
Udah siap baca? jangan lupa vote dan komen yaa..
Happy Reading
***
Rey merebahkan tubuhnya di kasur king size milikinya. Memejamkan matanya sejenak untuk menstabilkan pikirannya. Rey mengacak rambutnya karena mengingat kejadian tadi.
"Apa gue keterlaluan ya?" Batinnya.
"Gue kayak gini juga karena dia. Kalo dia gak ngejar-ngejar gue, gue gak bakal ngomong kayak tadi." monolognya.
Rey mengambil handuknya dan memutuskan untuk mandi, mungkin saja pikirannya bisa sedikit lebih tenang karena dinginnya air.
***
Karisa terbangun pukul 5 subuh. Mimpi itu terasa sangat nyata, membuat Karisa susah untuk mengendalikan dirinya sendiri. Karisa yakin, dia setengah sadar dan setengah tidak sadar saat memimpikan itu.
Di mimpi itu dia bisa melakukan apa yang ingin dia lakukan, bisa mengucapkan apa yang ingin dia ucapkan. Tapi sangat sulit untuk mengakhiri mimpi itu dengan tanda tanya, selalu aja berkahir dengan tanda tanya.
Setiap dia ingin melihat wajah laki-laki itu atau berkenalan dengan laki-laki itu, mimpinya akan selesai begitu saja. Laki-laki itu sudah tiga kali datang di mimpinya. Tidak berturut-turut, tapi bertahap. Sebulan sekali, mungkin? Karisa juga tidak tau jelas.
Tapi dia tetap merasa senang dan..nyaman. Apalagi saat tangannya digenggam, dielus rambutnya, dipeluk. Arghh.. itu benar-benar nyaman. Senyum di bibirnya mengembang, dia memeluk erat boneka teddy bear kesayangannya. Membayangkan saat dia dipeluk oleh laki-laki di mimpinya.
"When you treat me like a queen?" tanya Karisa sambil membayangkan Kakak kelasnya itu. Reyhan.
***
Sela menyolek bahu dua orang di depannya, "Kar, Na. Pulsek nongkrong di Alfamart yuk." ajak Sela.
Mereka sedikit menolehkan kepalanya kebelakang karena Sela duduk sendirian di belakangnya, "Ngapain?" tanya mereka berdua.
"Beli ini." Sela menunjukkan gambar yang ada di ponselnya.
"Oh My God. Pacar gue ada di Alfamart? Kuy gas nguengg." semangat Anna.
"Karisa piket." ucap gadis yang duduk diseberang kiri Sela.
Anna menaikan satu alisnya, "Nguping ya lo?" tunjuk Anna.
"Lo ngomongnya nyaring banget."
"Ini hari Rabu, Cher. Karisa kan piket nya hari kamis." ujar Sela meyakini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARISA
Teen Fiction❗Follow sebelum membaca❗ 🚫PLAGIAT DILARANG MENDEKAT🚫 *** "Murah banget sih jadi cewek." Reyhan menatap Karisa rendah. Reyhan mengeratkan genggaman, "Lo mau rusak persahabatan gue? iya?!" bentaknya. "Kak Rey dengerin penjelasan aku dulu." ucap Kari...