9. Luka [Revisi]

133 12 0
                                    

Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.
(HR. Abu Daud no. 4084).

***

Udah pada vote dan komen?

Cus langsung baca..

Selamat membaca~

***

Karisa dengan cekatan mengobati luka di wajah Reyhan akibat pukulan yang diberikan Aldo dan anggota Algar lainnya. Walaupun sempat ditolak mentah-mentah oleh Reyhan tapi Karisa tetap bersikeras ingin mengobatinya. Jika bukan anggota Vernon yang tidak memaksa Reyhan untuk menerima tawaran Karisa, ia tak akan dan tak pernah mau diobati.

"Shh.." desih Reyhan.

"Lo bisa pelan-pelan gak sih? Mau ngobatin atau nambahin luka gue?" Beberapa anggota Vernon menatap mereka dengan tatapan tak terbaca. Tak sedikit yang merasa kasihan dengan Karisa karena selalu dibentak oleh Reyhan.

"Maaf kak." ucapnya menunduk.

Reyhan menepis tangan Karisa membuat kain ditanganinya terjatuh. Seluruh inti dan anggota Vernon menatap mereka was-was. Mereka tau Reyhan bisa saja meledakkan amarahnya saat ini juga, tapi tak ada yang bisa menghentikan Reyhan sama sekali.

"Pergi." katanya dengan pelan.

"Karisa belum selesai ngobatin luka Kak Reyhan, sini Karisa obatin lagi." Ia mengambil kain yang terjatuh tadi lalu kembali mengobati luka di wajah Reyhan .

Reyhan menepis tangan Karisa, "Gue bilang pergi." ucapnya penuh penekanan.

Karisa tetap tersenyum menanggapi Reyhan yang saat ini sudah naik darah, "Kalo Karisa udah selesai obatin lukanya Kak Rey, Karisa janji bakalan pergi."

"Kalo gue minta lo buat pergi selamanya? Lo mau?" tanya Reyhan menantang.

Anggota Vernon yang masih memperhatikan mereka berdua mulai takut dengan ucapan Reyhan, Karisa terdiam menatap kedua mata Reyhan bergantian. Ia bisa saja menjawab, tapi mulutnya sangat berat untuk dibuka.

Karisa menarik nafasnya dan menghembuskan nafasnya lalu tersenyum, "Ya nggak lah. Karisa bakalan terus ada disamping Kak Reyhan sampai Kak Reyhan anggap Karisa itu spesial dan berharga dimata kakak."

"Gue gak butuh lo selalu ada di samping gue."

"Kalo gitu...Karisa yang akan ngebuat kakak selalu butuh Karisa di samping kakak." ucapnya tersenyum.

"Lo gak tau malu ya? Gak pernah diajarin apa sama orang tua lo?! Lo itu cewek! Bego banget sih."

Karisa menutup matanya saat Reyhan membentaknya, bahkan Reyhan membentaknya didepan anggota dan inti Vernon. Di depan banyak orang. Mereka semua ingin menghentikan Reyhan karena peduli dengan Karisa. Tapi mereka takut Reyhan akan bertambah murka.

Karisa membuka matanya yang sudah mulai berkaca-kaca. Silahkan hina Karisa tapi jangan membawa keluarganya, ia sangat sensitif jika menyangkut kedua orang tuanya.

KARISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang