7. Vernon vs Algar [Revisi]

139 22 7
                                    

"Persahabatan bukan dilihat dari siapa yang lebih dulu mengenal. Tapi siapa yang mampu bertahan sampai akhir."

***

Vote dan komennya dulu, jangan lupa. Aku tungguin nih.

Udah?

Oke, makasi..

Selamat membacaa💜

*

**

Flashback on.

"Maksud lo ngelakuin ini apa?" sentak Reyhan.

"Kenapa? Lo merasa tersaingi?" jawab seseorang remeh.

Semua anggota Vernon menatap orang itu dengan tatapan kecewa. Bukan hanya peraturan yang dia langgar, tapi persahabatan dia khianati. Hampir 8 tahun mereka berteman dengannya tapi kandas begitu saja karena dia mengkhianati sahabatnya.

Dia memfitnah Reyhan telah merusak perempuan, membual polisi dengan mengatakan bahwa seluruh anggota Vernon menjual sabu-sabu, ganja, dan obat terlarang lainnya. Bahkan dia rela membunuh salah satu temannya untuk menghancurkan Vernon agar saling salah menyalahi atas kematian temannya.

"Kenapa lo kayak gini, Bang?" lirih Deri dibalas pertanyaan yang sama oleh anggota yang lainnya.

"Gue muak sama lo semua. Lo munafik! Lo selalu diperhatikan, semua perintah lo dilakukan sama mereka semua. Setelah lo jadi ketua angkatan dua, lo jadi suka merintah!" tunjuk Aldo kepada Reyhan. Ternyata dia melakukan ini semua karena merasa disuruh-suruh oleh Reyhan dan dia juga merasa tidak ada gunanya berada disini.

"REYHAN NGELAKUIN ITU SEMUA KARENA KITA, AL! LO GAK SADAR?! DIA RELA TURUN KE JALAN SENDIRIAN DEMI KITA, DIA GAK MAU KITA TERLIBAT SAMA HAL YANG GAK PENTING. REYHAN SELESAIKAN PERSELISIHAN ANTARA VERNON DAN WIDZER SENDIRIAN, DIA GAK MAU ADA MASALAH DIANTARA KITA SEMUA, DIA GAK MAU KITA KORBANIN NYAWA KITA KARENA TURUN KE JALANAN. DIA AMBIL JALAN AMAN DEMI KITA, ALDO! SADAR LO, SADAR!" jelas Tio dengan tatapan kecewanya, tangannya terkepal kuat dan dadanya naik turun dengan cepat.

"Kita masih mau berteman sama lo, Al. Gue tau lo hanya emosi." ucap Arka datar tapi penuh makna.

Aldo tersenyum miring menatap seluruh anggota Vernon, "MULAI HARI INI, GUE KELUAR DARI VERNON!" Ia pergi meninggalkan markas utama Vernon. Bukan ini keputusan yang mereka harapkan, tapi Aldo sendiri yang memutuskan persahabatan dengan mereka dan membentuk geng sendiri. Algar.

Algar dibentuk dan diketuai oleh Aldo setelah dia memutuskan keluar dari Vernon. Algar beranggotakan sekitar 250 orang, dan kebanyakan anggotanya berasal dari SMA Angkasa. Algar berbeda dengan Vernon, Algar suka mencari masalah dan keributan sedangkan Vernon tidak. Algar jauh dari kata baik, semua kebaikan yang Algar lakukan membutuhkan imbalan yang terkadang tidak masuk akal. Vernon sebut mereka bodoh.

Sejak saat itu Vernon dan Algar menjadi musuh bebuyutan karena masa lalu yang dilakukan Aldo. Berkali-kali Algar kalah telak secara fisik ataupun mental dengan Vernon, tapi itu semua tidak membuat Algar sadar dengan kesalahannya. Ia semakin gencar ingin menghabisi Vernon terutama Reyhan.

Flashback off.

***

Basecamp tempat mereka berkumpul sekarang ramai karena hampir seluruh anggota Vernon hadir untuk membalaskan nyawa teman mereka, Pandu. Sekitar 300 orang berkumpul disini. Sudah lama mereka tidak berkumpul seperti sekarang, walau begitu solidaritas dan persahabatan mereka tetap terjaga dan jauh dari kata munafik dan khianat.

"Sudah kumpul semua?" suara Reyhan terdengar tegas dan menggema. Wibawa kepemimpinan sudah melekat dalam dirinya sejak dia masuk menjadi anggota Vernon hingga sekarang diangkat menjadi ketua Vernon angkatan 2 oleh mantan ketua mereka, Ares.

"SIAP SUDAH!" jawab seluruh anggota Vernon dengan lantang.

"GUE MINTA MAAF KARENA MENGGANGGU WAKTU KALIAN. MASALAH SEKOLAH UDAH GUE URUS, LO SEMUA GAK USAH KHAWATIR." tegas Reyhan membuat beberapa anggotanya merasa lega. Ketuanya ini benar-benar perhatian.

"GUE MINTA KALIAN BISA KEMBALI DALAM KEADAAN SELAMAT TANPA ADA SATU PUN ANGGOTA YANG BERKURANG. KALIAN GAK PERLU HABISIN MEREKA SEMUA. CUKUP BUAT MEREKA KUALAHAN, MENDERITA, DAN MERASA LEMAH DIHADAPAN VERNON. GUE HARAP KALIAN GAK MAIN CURANG, KALO GUE LIAT KALIAN CURANG ATAU MELANGGAR PERATURAN VERNON. SAY GOODBYE TO THE WORLD." Lanjutnya dengan tatapan tajam seolah ingin menerkam mangsa. Reyhan benar-benar serius masalah ini, jika dia sudah bertindak. Game is over.

Jalanan ibu kota yang padat bertambah padat karena banyaknya anggota Vernon yang menguasai jalanan. Suara derum motor mereka terdengar nyaring dan menarik perhatian. Jaket hitam berlambangkan tengkorak bermahkota angel di lengan kanannya membuat masyarakat tau bahwa akan terjadi keributan sebentar lagi.

Reyhan Alvaro berada di depan untuk memimpin jalanan dengan anggota inti yang berada sedikit dibelakangnya dan tak lupa anggota Vernon lainnya yang berada di belakang. Jika mereka semua berkumpul hawa sekitar terasa seperti panas dan gelap. Tatapan elang dari setiap anggotanya membuat siapa saja yang menatap seketika akan menunduk. Hal seperti ini juga tak lepas dari kaum hawa yang menatap mereka, ketampanan setiap anggotanya tidak dapat diragukan.

Mereka menghentikan motornya di depan SMA Angkasa, riuh suara murid SMA Angkasa mendominasi lapangan. Histeris, kagum, terpesona, dan jangan lupakan tatapan tajam dari beberapa murid disana yang merupakan anggota Algar.

"WOY, ALDO SIDODOL. SINI LO KALO BERANI!" teriak Deri dengan toa yang dia bawa membuat gelak tawa anggota Vernon dan beberapa murid SMA Angkasa kecuali Reyhan. Disaat seperti ini dia tidak bisa bercanda, beda dengan Deri dan beberapa anggota lainnya.

"MAJU LO! TANGAN KOSONG KALO BERANI!" Kali ini Fahri yang berteriak, dia juga kesal dengan Algar karena telah menghilangkan nyawa temannya.

"Buka." ucap Arka datar.

Pak Jamal selaku satpam SMA Angkasa dengan terpaksa membuka gerbang karena takut dengan tatapan Arka. Pak Jamal aja ciut hanya karena tatapan, tapi kenapa ciwi-ciwi pada heboh?

"Wah, wah, wah...liat siapa yang datang." Aldo menepuk tangannya sambil berjalan mendekati Reyhan. Lihat betapa sombongnya Aldo saat ini.

"Kenapa? Gak terima anggota lo gue bunuh?"

"Apa masalah lo?" tanya Reyhan sesabar mungkin. Tangannya sudah siap menghajar lawan didepannya, nafasnya memburu menahan amarah. Dia selalu menyelesaikan masalahnya dengan tenang, karena dengan tergesa-gesa tak akan menyelesaikan semuanya.

"Dia lemah." Singkat tapi membuat Reyhan naik pitam. Jawaban itu tak seperti apa yang terjadi, kenyataannya mereka lah yang lemah karena berani keroyokan.

Seringai Reyhan terlihat sangat menyeramkan. Shit. Reyhan sudah tak tahan untuk menghajar mantan sahabatnya ini.

"SERANG!"

.

.

.

.

.

TBC✓

Ayo...vote dan komennya jangan lupa!! Jangan jadi pembaca gelap.

Vote dan komen dari kalian berarti banget buat aku^^

Makasih buat yang udah baca, vote, dan komen cerita ini💜

Revisi.
3 Juni 2021.

KARISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang