PART 58: Regret HAN

793 145 36
                                    

Haaaaaaaiiii👋👋













Dua minggu berlalu,Ayra benar-benar tidak mau bertemu dengan siapapun kecuali keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu berlalu,
Ayra benar-benar tidak mau bertemu dengan siapapun kecuali keluarganya.

Bahkan sejak pulang ke rumah tiga hari yg lalu, Ayra mengurung diri dikamarnya.

Mulai dari tiga hari yg lalu, kegiatan Ayra berubah. Yg tadinya dia selalu aktif, sekarang hanya duduk dikursi roda sambil memandangi rumah Taehyun dari balik jendela kamarnya.

Ayra tidak akan berhenti memandangi rumah Taehyun sampai Neehra masuk ke kamarnya, barulah dia menghentikan kegiatannya.

Seperti saat ini pun, Ayra masih melakukan kegiatannya memandangi rumah Taehyun dari balik jendela.

Hingga saat mendengar pintu kamarnya dibuka, Ayra menoleh kearah pintu dan mendapati Neehra di ambang pintu.

"Kenapa Bun?"

"Ada Yora."

"Oh, iya.. kesini aja."

Neehra mengangguk lalu Yora pun masuk.

"Kak Ayraaa!" Pekik Yora seraya berlari kearah Ayra.

Ayra memutar kursi rodanya lalu merentangkan kedua tangannya, Yora pun membungkuk untuk memeluk Ayra.

"Ay, dua jam lagi kamu waktunya makan siang. Kamu mau makan apa?"

Ayra dan Yora melepas pelukan lalu sama-sama menatap Neehra.

"Em.. sup aja Bun."

Neehra mengangguk, "ya udah Bunda bikinin dulu ya."

Ayra mengangguk seraya tersenyum, Neehra pun berlalu dari kamar Ayra.

"Kak, tadi malam tidur nyenyak gak?" Tanya Yora sambil duduk ditepi ranjang.

"Lumayan, tadi malam nggak mimpi itu sih."

Ayra menjalankan kursi rodanya mendekat ke Yora.
Yora mengangguk mengerti, kemarin-kemarin Ayra bercerita kalau dalam tidurnya dia selalu memimpikan seorang anak kecil yg mengaku sebagai anaknya dan Taehyun.

Yora sempat bilang,
"Itu gambaran masa depan kakak sama kak Taehyun."

Tapi Ayra menepisnya, dia tidak ingin Taehyun memiliki pasangan cacat sepertinya. Menurut Ayra, Taehyun harus dapat pasangan yg sama hebatnya seperti cowok itu.

"Kak,"

"Hm.."

"Kakak nggak kangen apa sama teman-teman?"

Ayra menghembuskan nafas beratnya.

"Kangen kok."

"Terus kenapa nggak mau ketemu mereka?"

"Kakak nggak mau mereka malu punya teman cacat."

Yora mendesis, "Kak, berhenti ngomong kayak gitu. Satupun dari teman-teman kakak nggak ada yg malu sama keadaan kakak sekarang, malah mereka pengen bantu kakak, pengen support kakak."

My Cold Neighbor | Kang Taehyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang