FriendZone (Revisi)

Prolog

Selamat Membaca

2 Januari 20**, Tahun ajaran baru sudah dimulai.

Dipagi yang cerah ini Safira alih-alih mengobrol dengan teman sekelasnya Safira memilih pergi kekelas temannya, Jauzan atau sering disebut ujan oleh Safira.

"UJAN NGANTIN YUK" begitu mendengar teriakkan menggelegar yang suaranya sangat dikenali oleh Jauzan, Jauzan pun bergegas pergi keluar kelas, Mumpung jamkos.

"Malu-maluin aja woi teriak-teriak depan kelas orang" ujar Jauzan saat bertemu dengan oknum yang meneriaki namanya, yup betul sekali Safira orangnya.

"Yee mending kita ngantin daripada suntuk dikelas mumpung jamkos, kapan lagi coba sekolah kita jamkos" Jangan heran teman-teman, sekolah mereka ini sekolah top 3 dikota mereka jadi tidak heran kalau sekolahnya sangat ambis, akibatnya ya jarang jamkos.

"Enak kelas lo mapel matematika wajib hari ini pas jamkos, gue besok anying udah kagak jamkos lagi mana 3 jam pelajaran" keluh Jauzan.

"Sangat kasihan makanya masuk IPS sini, gurunya gak sesering itu masuk kekelas" jawab Safira meledek.

"Ogah gue masuk IPS ketemu guru killer, mending MIPA setres dikit gapapa lah ya yang penting gurunya gak killer- lagian crush lo noh anak MIPA, mau apa lo hah" Safira hanya mendengus kesal.

Jauzan taunya crush nya Safira itu kakel anak MIPA padahal mah Jauzan yang dimaksud, ups.

--o0o--

"Kak Fira hai" Safira menoleh begitu mendengar namanya dipanggil, ternyata adik kelasnya Arsen.

"Eh Arsen halo, tumben udah pulang" 

"Eskul masih libur kak jadi ya pulangnya normal hehe, btw nunggu jemputan ya kak?" tanya Arsen.

"Ini nunggu Jauzan tapi anaknya belum keluar katanya dipanggil walikelas" Arsen mau menawarkan tumpangan tapi ragu, takut ditolak sih lebih tepatnya.

"WOI SAFARI JADI NEBENG KAGAK"

"SAFIRA WOI NGAPA JADI SAFARI"

"SAMA AJA KAN KELAKUAN LO KAYAK BINATANG"

"WAH SIANJING INI KAGAK SADAR DIRI-EH IYA ARSEN GUE DULUAN YA" 

Lagi-lagi Arsen hanya menghela nafas, kalah cepat ternyata.

-TBC-

❗Note❗
Tanda: --o0o-- untuk skip time