Selamat Membaca
Pulang sekolah seperti biasa Safira menunggu Jauzan pulang, karena orang rumah tidak ada yang menjawab telepon nya.
Demi menghemat duit Safira memilih nebeng Jauzan daripada pesen go*jek.
"Jauzan mana sih-" Tubuh Safira seketika membeku begitu melihat Jauzan membonceng cewek lain, kalau dilihat dari posturnya itu Keysa.
"Ngarep apa sih Lo Saf, cuma temen juga bukan siapa-siapa" Safira menertawakan dirinya sendiri yang seperti orang bodoh menunggu Jauzan padahal Jauzan pulang bersama orang lain.
"Kak Saf Nunggu siapa? Kalo enggak ada yang jemput sini gue anter" lagi-lagi Arsen muncul disaat yang tepat.
"Eh tapi rumah kita enggak searah"
"No problem, mau sejauh apa rumah Lo tetep gue anter selagi gue mampu beli bensin" Safira tertawa kecil, Arsen ini memang sangat baik.
"Thanks sangat ya Arsen, next time gue traktir es krim deh lo karena udah baik sama gue" ujar Safira sambil menaiki motor Arsen.
"Bener loh ya janji, entar gue tagih es krim nya" Arsen tersenyum kesenangan, setidaknya masih ada cara buat deket sama gebetannya.
"Oh iya Sen kan lo hobi jalan-jalan, lo ada rekomendasi cafe gak? Gue pengen di hari Sabtu atau Minggu jalan ke cafe ngilangin suntuk" tanya Safira memulai percakapan dimotor.
"Gue temenin aja kak entar ke cafe nya, gue tau semua cafe yang harganya murah tapi aesthetic, murah terus makanannya enak, kalo mau yang mahal terus cafenya juga kualitasnya no kaleng-kaleng juga gue tau, asal hubungin gue aja entar gue pasti selalu ada" Safira merasa Arsen makin kesini makin kayak mas mas bukan adek adek karena kelakuannya.
"Okay entar gue hubungin lo kalo jadi, btw sejak kapan lo kayak gini?"
"Kayak gini gimana maksudnya kak?" Tanya Arsen kebingungan.
"Lo vibesnya kayak seorang kakak bukan dedek gemes lagi hahahaha"
"Gue sih netral ya kak, jadi kakak bisa jadi adek bisa tergantung gimana kakak perlakuin gue" sebenarnya itu kode dari Arsen, tapi yang tau tau aja🤫.
--o0o--
Dimalam hari Safira berjalan santai menuju rumah setelah membeli pisang crispy depan kompleknya.
Hanya berjarak 700 meter jadi Safira memilih berjalan kaki sembari mampir ditaman komplek.Angin sejuk dimalam hari memang tidak baik untuk kesehatan, tapi Safira sangat menyukai rasa sejuknya ini karena menenangkan pikiran.
Baru saja Safira memejamkan matanya sejenak tiba-tiba terdengar suara cukup horor berada didekatnya.
"MAMA SAFIRA TAKUT" Safira bergegas berlari dari taman karena barusan dia melihat penampakan makhluk tak kasat mata.
BUGH
"Aduh!" Safira meringis kesakitan saat jatuh, telapak tangan dan lututnya tergesek aspal hingga luka.
"Buset habis lari-larian kenapa lo sampe jatuh begini" Safira makin menangis dengan kencang saat Jauzan muncul dan malah memegang lukanya.
Niatnya Jauzan membantu Safira berdiri tapi dia asal menarik dibagian tangan Safira yang terdapat luka.
"Cielah malah tambah nangis cengeng amat lu" akhirnya dengan hati-hati Jauzan membantu Safira berdiri.
Untung saja pisang crispy yang Safira beli masih utuh berada didalam bungkusnya, kalau tidak sia-sia Safira beli kedepan komplek sampai ketemu setan.
"Etdah udah dong nangis nya" Ujar Jauzan sembari membantu Safira jalan.
"Sakit banget lukanya huhu" Jauzan mau ketawa ngakak ngeliat Safira mengaduh kesakitan tapi berasa dosa bener, jatuhnya kan kayak bahagia diatas penderitaan orang lain.
"Ujan lo jahat banget ninggalin gue disekolah tadi" Jauzan baru ingat tadi dia pulang sekolah bersama Keysa, saking senangnya Jauzan lupa memberitahu Safira kalau dia tidak bisa pulang bersama Safira.
"Sorry ya Saf gue lupa ngabarin lo tadi, terus lo pulang dijemput kan ya?"
"Kagak ada yang jawab telpon gue anjing untung ada Arsen yang ngajak pulang bareng" Jauzan diam begitu mendengar nama Arsen.
Entah mengapa perasaan nya mulai tidak suka jika Safira menyebut nama Arsen.
Tidak mungkin Jauzan cemburu kan???
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone (Revisi)
Ficção Adolescente(Proses Revisi) Local, non baku "Kita cuma temen." ft. Jungwon Enhypen&Junghwan Treasure Start: 27 Agustus 2020 Finish: 12 Desember 2020 Remake © DyeraSM, 2020