10

1.6K 321 51
                                    

- SELAMAT MEMBACA -

Langit sore yang mulai berwarna jingga, matahari nan kian tenggelam menambah keindahan pantai, ciptaan Tuhan memang selalu indah.

Sama seperti gadis didepan Arsen, yang selalu Arsen idamkan.

Rasanya seperti tidak nyata karena Arsen bisa melihat sunset bersama Safira.

"AAAAA puas banget coba walau lumayan jauh setidaknya enggak sia-sia dengan lihat pantainya yang cantik gini"

Cekrek!

"Eh?" Safira sedikit terkejut mendengar suara jepretan hp dari tangan Arsen.

"Lo nya enggak kalah cantik kak sama pemandangannya, sayang kalau enggak diabadikan" mendengar kalimat Arsen udah salting gak ketahan lagi Safira, pipinya beneran sampai merah.

Emang brondong jaman sekarang bahaya🙏🏻

"Apaan sih gajelas banget coba"

"Salting ya lo kak?" Ledek Arsen walau dirinya sendiri juga salting gak karuan.

"Gausah geer deh lu cil, masih kecil juga udah gegayaan gombalin orang" setelah Safira mengucap kalimat itu Arsen menarik tangan kanan Safira sehingga tubuh Safira terhuyung dan hampir bertabrakan dengan tubuh Arsen.

"Coba gue tanya dimana letak bocahnya gue?" Suara deep Arsen cukup membuat jantung Safira berdetak tidak karuan.

"Sen jangan gini... jantung gue rasanya mau berhenti berdetak saking cepatnya berdetak" ujar Safira dengan suara bergetar.

"Sama kak, jantung gue juga rasanya mau berhenti dengan liat lo sedeket ini" Safira pengen ngereog saat itu juga tapi agak enggak mungkin gitu.

"Yaudah jangan deket-deket biar jantung kita sama-sama sehat" kata Safira sembari menjauh dari Arsen dan berjalan menyusuri pantai.

"Perasaan biasanya enggak gini deh hawa nya, kalau berubah mungkin hubungan kita kedepannya"



---o0o---




"Gue sebenernya pengen nonton film dari kemarin tapi karena kakak gue sibuk jadi gue enggak jadi terus deh nonton film" curhat Keysa yang sebenernya omongannya tidak terlalu didengarkan Jauzan.


"Ohh gitu.." Jauzan bingung harus merespon dengan apa karena harapan nya hari ini pergi jalan sama Safira bukan Keysa.


"Iya lo ngerti banget deh apa yang gue pengenin, thanks yaa ujan" perkataan Keysa membuat Jauzan sedikit tidak nyaman, rasanya aneh dia dipanggil Jauzan selain orang terdekat.


Tapi tetap saja Jauzan memilih tidak memikirkan itu, toh Keysa juga memang lumayan dekat dengan Jauzan belakangan ini.


"Iya sama-sama, lain kali kalau lo ada rencana begini ajak gue aja, gue free terus kok"


"Beneran ya? Kedepannya gue ngajak lo aja deh"


Jauzan tidak berfikir panjang karena ia juga butuh seseorang untuk menemaninya terus.


FriendZone (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang