04

2K 346 135
                                    

Selamat Membaca


"Mana sih ujan 20 menit lagi bell masa belum siap sih" gerutu Safira sembari menatap kearah rumah Jauzan yang jaraknya hanya 5 langkah.


Jadi tadi malam Jauzan ngajak Safira berangkat kesekolah bareng alasannya sih karena menghemat bensin motor mamahnya Safira.


Nah masalahnya orang rumah Safira udah pada pergi dari pagi dengan kegiatannya masing-masing, jadi mau enggak mau Safira harus nunggu Jauzan.


"Hadeh alamat telat kalo gini mah"


"Loh Safira kok belum berangkat?" Safira menoleh, ternyata mamahnya Jauzan yang bertanya.


"Nunggu Jauzan Tante soalnya dia semalam ngajak bareng"


"Aduh Jauzan ini gimana sih, dia tadi sudah berangkat 40 menit yang lalu katanya mau berangkat bareng Keysa" Safira terdiam, bisa-bisanya Jauzan ngelupain temennya sendiri dan malah pergi sama cewek lain.


"Kalau gitu makasih ya Tante, Safira pesen gojek aja" mamahnya Jauzan mengangguk lalu masuk kedalam rumah.


"Kalo telat salah ujan pokoknya, ujan sialan" mulut Safira tidak berhenti menggerutu karena belum ada gojek yang pick up.


"Sial 10 menit lagi masukan—"


"KAK FIRA MAU BARENG ENGGAK?" secercah harapan muncul, ternyata Arsen yang memberi tawaran.


"MAU WOI" Safira langsung berlari dan menaiki motor Arsen, tidak lupa memakai helm nya.


"Dah pegangan, gue ngebut biar kagak telat" Safira pun mencengkram baju seragam Arsen dengan kuat agar tidak terbang terbawa angin.


Motor yang dikendarai Arsen pun melaju di kecepatan 80 km/jam.


Jangan tanya keadaan Safira, dia beneran serasa mau terbang, ya untungnya enggak terbang sih...


Sesampainya disekolah ternyata mereka tetap telat.


"Sorry ya kak kita tetep telat" Arsen menunduk penuh penyesalan, Safira sih enggak masalah, yang penting sudah sampai disekolah dengan selamat.


Soalnya Arsen bawa motor kayak orang kesetanan.


"Omong-omong kok lo tau gue belum berangkat tadi?" Tanya Safira.


"Oh itu kan kakak pake aplikasi z*enly ya kebetulan gue liat keberadaan kakak masih dirumah yasudah sekalian aja gue lewat rumah kakak" jawab Arsen dengan jujur.


"Oohh begitu ternyata, tapi Lo beneran nyelamatin gue deh, kalo enggak mungkin sekarang gue belum nyampe sekolah" Arsen hanya bisa tersenyum.


Walau terlambat tapi bisa bonceng crush, plus dihukum bareng juga sebuah berkah.


"Tapi seru gak sih kak dihukum? Soalnya mapel pertama gue matematika setidaknya gue bisa menghindari gurunya walau cuma 1 jam pelajaran" Safira tertawa mendengar ucapan Arsen, kebetulan jam pelajaran pertama mereka sama, jadi Safira ya seneng aja gak belajar matematika 1 jam pelajaran.


Oh iya mereka dihukum hormat bendera sampai jam pelajaran kedua, ya lumayan lama, agak bencana sebenernya buat Safira yang darah rendah.


"Tapi kak, kakak darah rendah ya? wajah kakak mulai pucat"


"Gatau gue lupa minum obat penambah darah, kayaknya iya sih" mendengar jawaban Safira Arsen langsung melindungi wajah Safira dengan tangan kirinya.


"Kakak tenang aja kalo kakak pingsan gue siap gendong kakak ke UKS"


"Aman aelah gue kuat" ya begitulah pagi hari Safira dan Arsen yang cukup buruk dan baik bukan?




---o0o---

Ujan🌧️
Saf sumpah sorry banget
gue lupa kalo ngajak lo berangkat bareng
Tadi Keysa tiba-tiba ngechat
Enggak ada yang nganter jadi gue langsung berangkat kerumah dia buat pergi bareng, tapi gue seriusan lupa kalo udah janjian sama lo


--o0o--




Jam pelajaran ketiga adalah jam olahraga, Safira maunya tidak ikut olahraga karena kepalanya mulai sakit tapi dia memilih untuk menahan sebentar daripada diabsen tidak hadir.


"Saf beneran kuat ikut olahraga? Entar kalo pingsan gimana?" Tanya teman Safira, Kaina namanya.


"Aman Kai" namun begitu melihat orang-orang di lapangan Safira udah males duluan.


Jauzan yang lagi dia hindari sedang jam pelajaran olahraga.


"Dari sekian banyaknya kelas MIPA kenapa harus kelas dia sih barengannya"


"Jodoh kali Saf" celetuk Kaina.


"Dih ogah"


"Tapi Lo kayaknya lebih jodoh sama Arsen sih, coba liat dari sekian banyaknya kelas 10, kita jam olahraga bareng itu sama kelas 10 IPS 1, kelasannya Arsen" ujar Kaina.


Safira dan Kaina pun menatap kearah barisan kelas 10 IPS 1, yang ternyata Arsen sedang melihat kearah Safira dengan senyuman.


"Sama berondong Sabi kali Saf coba liat noh seberapa sukanya dia sama lo" kata kaina setelah melihat Arsen melambaikan tangan kearah Safira.


"Tapi gue sukanya sama yang seumuran gimana dong" Kaina pun hanya menghela nafas, agak repot emang punya temen modelan Safira.














"Kai pandangan gue kok burem ya?"

"SAFIRA!!"


-TBC-

FriendZone (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang