12

1.5K 314 102
                                    

Selamat Membaca

Siang itu seluruh siswa-siswi tim basket sekolah dihebohkan dengan informasi mendadak dari pihak DBL.

Seharusnya DBL diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Maret tapi mendadak ada pengumuman resmi dari Instagram DBL Indonesia bahwa DBL tahun ini akan diadakan pada tanggal 20-25 Februari.

Sedangkan sekarang sudah tanggal 28 Januari, yang itu artinya semuanya hanya memerlukan waktu tidak sampai sebulan untuk mempersiapkan ini.

Selain tim basket, tim dance yang mendampingi tim basket juga ikut pusing, jelas mereka belum mempersiapkan konsep, lagu, kostum dll.

"Untuk tahun ini maaf kami mundur dari tim dance, karena kami juga sudah memasuki mas ujian, dan untuk mendampingi kami juga enggak bisa bantu" Atmosfer dalam ruangan sangat tegang dan hening.

"Safira, lo sudah 2x ikut DBL, dan yang lain baru 1x, menurut gue cuma lo yang paling cocok jadi leader. Karena lo bisa mimpin tim ataupun memberi saran" ujar Yemima, kakak kelas mereka yang sebelumnya merupakan leader tim dance.

"Tapi kak yang lain juga setidaknya ada pengalaman walau 1x, kenapa harus gue yang jadi leader?"

"Lo yang paling berpengalaman Saf, seharusnya dari tahun kemaren juga lo yang jadi leader tapi Bu Lidia maksa gue tetep mimpin tim karena gue masih ikut" mendengar jawaban Yemima, Safira tidak bisa membantah lagi.


"Kalau gitu ini semua setuju kan Safira jadi leader?" Tanya Yemima pada semua anggota tim dance.


"Setuju kak!"

"Setuju pastinya kak"

Siang itu diputuskan Safira menjadi leader tim dance, dan siang itu juga mereka mulai merancang konsep yang ingin mereka pakai.







---o0o---







Dari kejauhan Jauzan melihat Safira tampak kesana kemari berjalan bersama Hana, yang Jauzan ketahui itu teman setim dance Safira.

"Han lo bikin data untuk dana yang diperlukan tim dance, biar gue cari Vina sama Henry buat diskusikan soal proposal dana DBL" Hana mengangguk dan pergi balik kekelasnya dengan laptop di tangannya.

Sedangkan Safira pergi menuju kelas MIPA, buruknya ia berpapasan dengan Jauzan.

"Cari Henry lo?" Pertanyaan Jauzan tidak digubris oleh Safira.

Safira langsung masuk saja kedalam kelas Jauzan, karena Henry ketua basket putra itu memang sekelas dengan Jauzan.

"Henry! Ikut gue, ada yang mau dibahas" Mendengar namanya dipanggil Henry bergegas menghampiri Safira.

"Kekelas Vina dulu baru kita bahas" Henry mengangguk dan langsung memakai sepatunya.

"Kalo orang tanya itu dijawab" Safira yang hendak keluar dari kelas itu tangannya ditahan oleh Jauzan.

"Gue sibuk, gausah banyak tanya" Safira melepas tangan Jauzan kemudian pergi bersama Henry.

Jauzan menyadari betapa dinginnya sikap Safira kepadanya.

Sekarang mereka sudah terlalu jauh, bahkan untuk berbicara saja seperti tidak mungkin.







---###---






Pulang sekolah seperti biasa Safira pulang bersama Arsen.

"Kak kita mampir ke janji jiwa dulu yaa" tidak ada sahutan dari Safira, gadis itu memakai earphone dan terlihat sangat fokus mengedit sesuatu.

"Kak Saf.." Arsen memegang bahu Safira, agar Safira mendengarkan Arsen karena mereka sudah sampai di janji jiwa.


"Eh maaf kakak fokus ngedit lagu, kenapa tadi?" Safira menoleh kearah Arsen.

"Kakak mau pesen menu apa?" Tanya Arsen, dan Safira baru menyadari mereka ada di janji jiwa.

"Samain aja, kakak makan apa aja kok" sahut Safira.

Arsen pun mengangguk paham kemudian memesan, oh iya mereka drive thru jadi mereka tetap dimobil.

Safira kembali fokus mengedit lagu, sejak tadi siang Safira mendadak sangat sibuk karena setelah menyusun konsep dengan anggota, dia langsung mengedit lagu agar besok langsung latihan.

Btw walau Safira bilang pesennya samain tapi Arsen memesan menu lain untuk Safira.

Arsen memesan menu Toast Tuna Mayo, sedangkan untuk Safira dia memesankan Cheezy Crispy Chicken Mentai.

Tidak lupa untuk minumnya Arsen pesan Americano dan Blossom Berry yang tentunya Americano untuk Arsen sendiri.

Sejak siang Safira belum makan, jika Arsen pesankan minum kopi, atau yang mengandung susu pasti setelah minum Safira langsung mual, itu sebabnya Arsen memesan menu yang segar-segar.

Selagi menunggu pesanan mereka dibuat, Safira teringat pengumuman tambahan yang ia baca di aplikasi DBL play.

"Oh iya Sen kayaknya DBL series ini enggak akan pakai video lagi soalnya pemberitahuannya aja mendadak, yang pasti beberapa hal bakal dihilangkan termasuk video teaser" Safira menjelaskan kepada Arsen namun ia masih fokus dengan laptopnya.

Iya, Safira ngedit lagu daritadi menggunakan laptop.

"Kakak daritadi sibuk banget kayaknya, emang ketuanya mana? Kak Yemima kan ketuanya?" Arsen memang belum diberitahu sama Safira karena mereka emang ketemu pas pulang sekolah doang.

Seharian Safira ilang-ilangan, Arsen chat juga enggak aktif hpnya, kalo keliatan aja pas lagi lari-lari entah kemana.

"Kelas 12 nya enggak ada yang ikut DBL lagi, ketuanya diganti sama yang katanya paling berpengalaman" mendengar jawaban Safira, Arsen berpikir keras siapa anggota tim dance yang paling berpengalaman tapi setelah Arsen ingat hanya Safira yang 2x ikut DBL, sisanya baru 1x.

"Kalau paling berpengalaman... KAKAK DONG KETUANYA!?" Safira langsung membekap mulut Arsen karena teriakan Arsen sangat nyaring walau didalam mobil.

"Enggak usah teriak sayang"

Mendengar ucapan Safira bahkan berhadapan dengan Safira sedekat ini rasanya kupu-kupu berterbangan diperut Arsen.

"Kak jangan terlalu dekat takutnya gue tiba-tiba nyosor" ceplosan Arsen berbuah pukulan kecil dari Safira.


"Bocil gegayaan amat mau nyosor" ledek Safira.

Keduanya hanya lanjut mengobrol kecil setelah pesanan mereka jadi, topik mereka tidak jauh dari kepeningan Safira menjadi Leader tim dance.

Baru sehari tapi rasanya sangat membebani, Safira hanya berharap dia kuat menjalani kegiatan kedepannya.







-TBC-

FriendZone (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang