14

1.4K 297 102
                                    

Selamat Membaca

10 hari terasa sangat cepat berlalu, hari ini pertandingan dimulai.

Dalam pertandingan DBL kali ini basket putra menjadi yang pertama tanding, sedangkan basket putri besok baru tanding.

Tim dance memang hanya dibentuk 1 tim namun mereka mendampingi basket putra maupun putri.

Perjalanan menuju gor menempuh waktu sekitar 1 jam lamanya, cukup lama karena mereka menggunakan bis untuk menampung anggota basket maupun tim dance.

Di bis Safira duduk bersama kapten basket Henry, karena tim dance isinya ganjil mau tidak mau Safira yang tidak duduk bersama temannya, sedangkan tim basket memang berjumlah genap, akan tetapi salah satu anggota basket ada yang duduk bersama coach mereka.

Jadi Henry yang berkorban duduk disebelah Safira, jika ditanya apa tidak ada bangku kosong lainnya? Jelas tidak ada karena beberapa guru juga ikut di bis ini jadi semua bangku penuh.

"Saf mau permen?" Henry menawarkan 1 buah permen chupa chups, dan Safira dengan senang hati menerima permen itu lalu berterimakasih.

"Hen menurut lo lawan kali ini berat apa enggak?"

"Lumayan sih, mereka runner up kan tahun kemaren"

"Lawan kita berat semua, tim dance mereka juga tahun kemaren juara 2" keduanya menghela nafas berat, bukannya pesimis tapi memang lawan mereka cukup berat.

Yang membuat berat bagi tim dance karena penampilan pertama menjadi penilaian, jika lawan mereka berat dari awal kemungkinan untuk menang juga sedikit.

"Gapapa Saf, gue tau tim dance sudah berusaha keras, pasti membawa hasil baik kok apalagi lo sebagai leader sudah berhasil mimpin-"

"Hayoo Henry muji-muji cewek orang, pawangnya atlet taekwondo loh, berani deketin entar ditendang mulut lo" tiba-tiba Abian yang duduk didepan Henry berbalik badan dan memunculkan kepalanya dengan wajah meledek.

"Apaan orang gue cuma lagi support sebagai partner yang baik, mereka dampingi kita lomba berarti kita juga harus support mereka buat tampil entar" Henry berusaha mengelak daripada nambah masalah.

Maklum Abian agak ember mulutnya.

"Mending lo dengerin lagu aja deh bi daripada ngomong gajelas" Safira menoyor kepala Abian sembari menaikkan headphone yang bertengger dileher Abian.

Sudah biasa saling toyor menoyor, soalnya Abian sekelas sama Safira, itu sebabnya Abian meng-klaim bahwa pawangnya Safira serem apalagi Abian sering lihat Arsen datang kekelas.

Beneran seserem itu Arsen kalo dikelas Safira, cowok-cowok yang ngeliatin Safira aja langsung ditatap tajam, walau agak bikin Safira takut juga sih apalagi selama ini citra Arsen itu anak baik, habis pacaran sama Safira malah terkesan jadi anak brandalan.

"Lo ngeliatin kearah kursi Safira mulu, inget pacar Zan" kalau kalian lupa Jauzan juga ada di bis itu karena dia crew dance dan tempat duduknya cukup berdekatan dengan kursi Henry.

(Posisinya Safira disamping jendela, Henry sebelah kanannya, terus samping Henry itu coach basket, nah dibelakang coach basket itu baru Jauzan, jadi posisi duduknya Safira itu masih terlihat dari pandangan Jauzan.)

FriendZone (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang