I'm jealous of the rain
That falls upon your skin
It's closer than my hands have been
I'm jealous of the rain
I'm jealous of the wind
That ripples through your clothes
It's closer than your shadow
Oh, I'm jealous of the wind'Cause I wished you the best of
All this world could giveRahwana menatap layar televisi yang menayangkan program infoteinment. Di sana tampak pemberitaan tentang perjalanan bulan madu pasangan Rama dan Sinta ke Eropa. Mata Rahwana hanya terfokus pada wajah Sinta, pada tubuh Sinta, pada wanita yang didambanya. Wajahnya tampak tegang dan memancarkan rasa sakit melihat wanitanya dipeluk dan disentuh oleh Rama. Bahkan Rahwana cemburu pada air dari air mancur, yang memercik menempel di kulit Sinta. Rahwana cemburu pada angin, yang membelai lekat wanitanya. Rahwana cemburu pada gaun coklat indah yang memeluk tubuh indah sang kekasih hatinya.
Ratusan pagi sudah dilalui, namun sakit itu masih terus ada. Apalagi kisah kekasih hatinya terus menggema. Seakan dunia tak cukup puas menunjukan padanya, bahwa belahan jiwanya sedang berbahagia dengan kekasihnya. Meski sudah berbagai cara dilakukan untuk mengabaikan semua itu, namun tak ada yang mampu menghapus perih di dada. Semua kembali dingin, sedingin sikap Rahwana yang memantul di dinding-dinding Alengka Corporation dan mansion keluarga Alengka. Semua menyadarinya namun tak ada yang mampu melakukan apapun untuk membawa kehangatan dan cahaya.
Laki-laki itu menghabiskan waktunya untuk pekerjaan dan program-programnya. Mukanya dingin, sedingin es di pusat antartika, yang tak mencair oleh mentari. Menggambarkan hatinya yang jauh lebih dingin lagi. Kepalanya kini dia penuhi dengan pekerjaan, dan jika itu belum cukup maka dia akan berselancar di dunia tanpa wajah, tanpa nama. Menghancurkan dan membangun dunia tak terlihat melalui program-programnya yang dikenal dunia, namun tak bernama. Meski dia tahu apa isi computer seperempat dunia, namun tidak ada yang tahu siapa dia saat di sana. Rahwana bersama Sarpakenaka kembali menancapkan kuku-kuku tak terlihatnya ke seluruh penjuru dunia. Siap memangsa dan menguasai semua. Termasuk menjelajah jaringan perusahaan Ayodya. Ironi memang, kedua manusia ini sangat ingin melupakan para pemilik Ayodya Corporation, namun mereka justru menggali lebih dalam tentang mereka. Rahwana ingin melupakan cintanya, namun tanpa dia sadari, terus menggali masuk ke kehidupan Sinta.
"Mas, aku tahu kamu masih menginginkannya," kata Sarpakenaka sambil terus memperhatikan layar yang dipenuhi oleh angka 0 dan 1.
"Siapa?" kata Rahwana seolah tidak mengerti
"Hasyaaaahhh... sudahlah. Nggak usah pura-pura gitu. Aku ini adik kesayanganmu. Satu-satunya orang yang berani nimpuk kepala bloonmu itu mas. Aku tahu isi kepalamu, seperti aku tahu isi computer orang-orang tolol ini," kata Sarpakenaka tertawa sambil mengambil gelas kopinya. "Ayolah, memang kamu sudah melupakannya? Nggak mungkin! Aku tahu mas, aku tahu. Yah seperti aku nggak bisa melupakan Lasmana dan nggak akan melepaskannya. Aku masih ingin membalas kekalahanku dari Urmila dan jika aku nggak bisa mendapatkan Lasmana, Urmila pun nggak akan bahagia dengan Lasmana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Rahwana
Lãng mạnCinta memang Buta. Cinta tak pernah permisi kepada hati saat dia datang dan menguasai jiwa sang empunya. Cinta tak mengenal logika. Cinta kadang seperti matahari yang indah saat terbit membakar saat terlalu dekat dan menyiksa dengan keindahannya s...