Gairah, Perjuangan dan Pengorbanan

70 15 4
                                    


Setelah berhasil menculik Sinta dari tangan Rama, Rahwana tidak langsung menjamah, menggerayangi atau menyekapnya, melampiaskan nafsu laki laki, seperti yang dibayangkan orang. Rahwana menempatkan Sinta di taman Argasoka, taman di Mansion terbaik yang ada di bumi ini. Konon taman Argasoka ini merupakan replika dari keindahan surga yang ada di kahyangan. Selama dua tahun lebih Sinta dimuliakan di taman ini, tanpa dijamah sedikitpun apalagi disakiti oleh Rahwana. 

Dia bagaikan Tuan Puteri penguasa Mansion yang harus selalu dijaga dan dituruti, tak boleh dibantah dan disakiti.  Beberapa kali Sinta mencoba melarikan diri memang, namun selalu gagal. Para pengawal berhasil menemukan dan mengembalikannya, tanpa menyakitinya sedikitpun. Taman Argasoka merupakan taman milik keluarga Alengka suatu tempat yang sangat rahasia. Tak seorangpun yang bukan bagian dari taman ini, pernah tahu dan melihatnya. Hanya selentingan dan 'katanya' yang beredar tentang taman ini. Sebuah tempat tinggal dan taman yang terkenal keindahannya bagaikan sebuah legenda. Di sanalah Sinta menghabiskan hari penantiannya. Berharap dijemput kembali oleh sang suami, Rama.

Dalam taman Argasoka, Sinta ditemani oleh pengawal berwajah mirip Lasmana, yang tidak pernah mengatakan namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam taman Argasoka, Sinta ditemani oleh pengawal berwajah mirip Lasmana, yang tidak pernah mengatakan namanya. Sinta hanya tahu dari pembicaraan para pelayan wanita, laki-laki itu adalah suami Sarpakenaka, sahabatnya. Sinta sendiri tidak pernah bertemu dengan sahabatnya itu sejak meninggalkan bangku kuliahnya. Sinta sudah tahu Rahwanalah yang menculiknya. Rahwana adalah laki-laki beraroma menenangkan, yang menggendongnya keluar dari mansion Bay of Plenty. Rahwana yang membawanya ke mansion megah ini karena cintanya. Semua itu dikatakan sendiri sejak awal kedatangan Sinta pagi itu. Rahwana menceritakan dan mengakui semua tanpa menyembunyikan apapun. Saat itu Sinta hanya diam. Sinta menahan diri untuk tidak menangis karena kemarahan dan kebenciannya pada Rahwana. Laki-laki yang telah berani memaksakan kehendaknya dan membawanya jauh dari suami. Laki-laki yang dia anggap sombong dan egois. Setahun pertama Rahwana selalu mendatangi Sinta dan mengajaknya bicara, meskipun wanita itu hanya diam dan kadang menangis. Setiap kali air mata melelah dari mata Sinta, Rahwana tampak frustasi. Bahkan terkadang air mata ikut menetes di matanya. Setiap kali itu terjadi, Rahwana akan menghilang cukup lama, tidak menemui Sinta. Namun Sinta tahu, laki-laki itu selalu mengawasinya.

Selain pengawalnya, ada pelayan yang melayaninya setiap saat. Jika ingin berbincang, Sinta ditemani oleh seorang gadis cantik bernama Trijata. Gadis yang berpenampilan kelas atas bak model dengan tinggi 170, berparas cantik bagaikan model dengan gaya santai ini hampir setiap hari ada di mansion. Bahkan setiap kali dia menanyakan Trijata pada pelayan, tidak sampai 15 menit, gadis itu sudah menemuinya. Seolah-olah, gadis ini tidak punya pekerjaan lain dalam dua tahun lebih, belakangan ini. Ia akan selalu hadir cantik bersama Apple iPad Pro 10,5 nya.

Beberapa kali Sinta membujuk Trijata untuk meminjamkan Ipad dan Istagramnya, namun selalu ditolak. Saat beberapa kali Sinta mencoba diam-diam menggunakan milik kemenakan Rahwana, putri Wibisana kakak Sarpakenaka, itu. Namun entah mengapa, saat Sinta membuka akun sosial medianya, tidak ada satupun yang terbuka. Sinta hanya bisa membuka situs belanja dan situs berita. Sedangkan Trijata dengan santai bisa menggunakan semua aplikasi di Ipad tersebut. Selain menjadikan dirinya teman bicara, Trijata juga berusaha membujuk Shinta untuk bersedia menjadi istri Rahwana. Rahwana diketahui memang memiliki istri, Madudari. Tak dipungkiri juga banyak wanita yang cantik yang bersedia menemaninya. Rahwana juga dikenal memiliki sifat yang tegas campur kejam apalagi dalam dunia bisnis. Beberapa gosip juga mengatakan keinginan dan niat Rahwana membunuh Sinta yang enggan menerimanya untuk dijadikan istri. Namun semua itu tidak benar. Jangankan membunuh Sinta, bahkan saat mengejar dan menangkap Sinta yang melarikan diri dari mansion, para pengawal dilarang menyakiti Sinta, segorespun. Jika Sinta sampai sakit perut, tidak makan atau mengatakan bahwa makanannya tidak enak, maka pelayan akan dihukum. Sinta tahu itu dari para pengawal. Mereka meminta Sinta untuk tidak menyakiti dirinya sendiri, atau nyawa para pengawal taruhannya. Para pelayan pun menceritakan semua ancaman yang mereka tanggung. Rahwana juga beberapa kali mengatakan niatnya membunuh Rama di depan Sinta, agar tidak ada laki-laki lain yang menjadi alasan Sinta menolaknya. Namun keinginan tersebut berhasil diredam dan dicegah oleh Trijata.

Cinta RahwanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang