Senja
Aku mencintainya sejak aku melihatnya.
Dia adalah perwujudan kekasihku yang kembali dari surga.
Dia sangat sempurna.
Aku memujanya.
Aku memuja tawanya, senyumnya, kelembutannya, dan tentu raganya.
Aku ingin dia menjadi ratuku.
Aku menghambanya dengan cintaku.
Aku tahu dia sudah ada yang punya.
Aku tahu salah jika aku menginginkan cintanya.
Aku tahu salah jika aku merebut cintaku dari rajanya
Tapi aku juga tahu dia tak mengenal cinta dan aku bisa menjadi malaikat Cintanya
Mengapa semua mengutuk Rahwana karena mencintai dan berjuang untuk cintanya?
Berjuang untuk mendapatkan seorang Sinta. Wanita yang Rahwana tahu juga memiliki bunga cinta untuknya. Meski menyimpannya rapat karena ragu apakah itu benar atau salah. Pria itu pun merasakan bahwa perasaan itu memang telah tumbuh di hati Sinta.Rahwana adalah aku. Sejak Aku menculik wanita yang kucintai, membawanya pulang ke rumah besar ini, aku terus berjuang dan mengawasi wanitaku. Selama tiga tahun tinggal satu atap bersama pujaan hati membuatku nyaman, tenang sekaligus tersiksa.
"Wanita itu diperlakukan bak ratu oleh Mr.Rahwana. Meski dia bisa saja memaksa atau bahkan memperkosa Sinta," kata-kata itu pernah dia dengar di antara obrolan di belakang mansion. Itu benar, Aku, Rahwana, tak pernah mau melakukannya. Itu karena aku tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa. Seingin apapun diri ini, sekuat apapun gairah dalam diri, aku tak pernah menyentuhnya. Yang bisa aku lakukan hanya menunggu. Menunggu adalah hal terbaik agar wanitaku tetap suci dan tak terluka hatinya. Aku hanya ingin wanitaku mencinta dengan sepenuh hati, suatu saat nanti, entah kapan. Meskipun aku tahu benar, sebagai wanita Jawa, ia terlahir begitu setia pada suaminya. Terikat tali suci pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Rahwana
RomanceCinta memang Buta. Cinta tak pernah permisi kepada hati saat dia datang dan menguasai jiwa sang empunya. Cinta tak mengenal logika. Cinta kadang seperti matahari yang indah saat terbit membakar saat terlalu dekat dan menyiksa dengan keindahannya s...