Cinta memang Buta.
Cinta tak pernah permisi kepada hati saat dia datang dan menguasai jiwa sang empunya.
Cinta tak mengenal logika.
Cinta kadang seperti matahari yang indah saat terbit membakar saat terlalu dekat dan menyiksa dengan keindahannya s...
Rahwana adalah penjahat. Rama adalah pahlawan. Apakah selamanya pahlawan selalu baik dan penjahat selalu jahat?
Apakah selamanya perbuatan baik akan selalu dilandasi hal baik dan menjadi baik dan sebaliknya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukankah manusia selalu memiliki dua sisi dalam dirinya? Tidak ada manusia yang benar-benar bersih, tidak pernah melakukan kesalahan dan selalu baik. Tidak ada yang manusia yang selalu jahat, tidak pernah melakukan kebaikan dan selalu berbuat salah. Terkadang ada perbuatan jahat manusia yang memiliki alasan yang indah dan membawa kebaikan bagi dunia.
Bahkan malaikat tidak selalu diciptakan putih. Setan pun tidak selalu dikatakan hitam, kadang merah dan kadang abu-abu, atau bahkan putih. Aku selalu percaya, manusia memiliki 3 sisi dalam dirinya, putih, abu-abu, dan hitam.
"Kisah yang menarik. Di dalamnya ada namaku, dan kisahnya pun mirip denganku," kata Andreas Rahwana Alengkaraja sambil memandangi e-book yang terbuka di laptopnya. Matanya kembali nanar menatap kisah Ramayana yang dibacanya. Sebuah cerita yang ditulis oleh Resi Walmiki dalam kitab Uttarakanda dari India. ***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Ramayana sangat panjang, namun laki-laki itu lebih tertarik membaca mulai dari kisah seseorang bernama Rama. Putra mahkota Prabu Dasarata, yang berasal dari kota Ayodya di negeri Kosala. Rama dikisahkan memiliki tiga saudara, Barata, Laksmana dan Satrukna. Namun mereka bukan saudara seayah dan seibu. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata, bernama Kausala. Barata lahir dari isteri keduanya, bernama Kekayi. Laksmana dan Satrukna lahir dari rahim isteri ketiga, bernama Sumitra. Meskipun begitu, Dasarata berhasil membuat istri-istri dan ana-anaknya hidup rukun.
Tapi benarkah? Sebenarnya, ada perselisihan yang tak tampak dari para istri Dasarata. Sang prabu sangat gembira saat Kausala, istrinya, melahirkan Rama. Ia sangat menyayangi Rama. Hal ini membuat Dewi Kekayi cemburu dan merasa tidak suka atas kelahiran Rama. Dia yang pada dasarnya memiliki watak iri dan dengki, merasa tidak mendapatkan perhatian dari Sang Prabu setelah kelahiran Rama. Dewi Kakeyi berupaya sekuat tenaga untuk mendekati Sri Dasarata. Dewi Kakeyi memohon, jika pada saatnya nanti berhasil mengandung, putranya lah yang diangkat menjadi Raja Ayodya. Terbawa rasa cintanya yang begitu besar kepada Dewi Kekayi, Dasarata mengabulkan permohonan permaisuri yang iri hati ini. Keputusan Dasarata inilah yang nantinya akan memicu permasalahan besar di Ayodyapala, karena tak lama setelah itu Dewi Kekayi mengandung dan melahirkan Barata.